Puisi: Sajak Abadi (Karya D. Kemalawati)

Puisi "Sajak Abadi" karya D. Kemalawati merupakan sebuah refleksi yang menggambarkan kehidupan sebagai perjalanan yang penuh gelombang dan ...
Sajak Abadi

Hidup berpilin-pilin dalam gelombang
sajak-sajak di kaki pertokoan
terjerat benang kusut
merimba haru kicauan burung dara

Warna air matanya mampu mengalir ke dermaga
pelarian adalah sajak abadi
setelah asa semakin jauh.

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Abadi" karya D. Kemalawati merupakan sebuah refleksi yang menggambarkan kehidupan sebagai perjalanan yang penuh gelombang dan keterasingan. Dengan bahasa yang padat dan penuh simbolisme, puisi ini menghadirkan perasaan melankolis tentang harapan, kehilangan, dan pelarian.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kehidupan, keterasingan, dan pelarian. Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup yang tidak selalu lurus, melainkan berpilin-pilin dalam gelombang, penuh dengan tantangan dan kekacauan. Ada juga nuansa kesedihan yang menunjukkan perjuangan manusia dalam menghadapi kenyataan yang tidak selalu sesuai harapan.

Makna Tersirat

Puisi ini menyiratkan bahwa kehidupan penuh dengan perjalanan yang tidak mudah, terkadang terasa rumit dan tak terhindarkan dari kehilangan.
  • Frasa "Hidup berpilin-pilin dalam gelombang" menggambarkan kehidupan yang penuh dengan perubahan, ketidakpastian, dan tantangan.
  • "Sajak-sajak di kaki pertokoan terjerat benang kusut" bisa diartikan sebagai kehidupan yang terjebak dalam realitas keras, mungkin dalam kesibukan kota atau peradaban yang tidak memberi ruang bagi ketenangan batin.
  • "Warna air matanya mampu mengalir ke dermaga" bisa melambangkan kesedihan yang dalam, yang akhirnya bermuara pada keinginan untuk pergi atau melepaskan diri dari situasi yang ada.
  • "Pelarian adalah sajak abadi setelah asa semakin jauh" menegaskan bahwa ketika harapan mulai menghilang, pelarian menjadi satu-satunya jalan yang tersisa, baik secara fisik maupun emosional.
Puisi ini bercerita tentang perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan keterasingan. Tokoh dalam puisi ini tampaknya mengalami pergulatan batin, merasakan harapan yang semakin jauh, dan akhirnya memilih untuk melarikan diri sebagai bentuk pelampiasan atau pelepasan dari kehidupan yang tidak sesuai harapan.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa melankolis dan penuh kesedihan. Ada kesan ketidakpastian, keterasingan, dan kehilangan, terutama ketika penyair menggambarkan kehidupan yang berliku dan penuh gelombang.

Imaji

Puisi ini menghadirkan beberapa imaji yang kuat dan mendalam:
  • Imaji visual: "sajak-sajak di kaki pertokoan", "warna air matanya mampu mengalir ke dermaga", yang menggambarkan keadaan fisik dan perasaan yang mendalam.
  • Imaji perasaan: "pelarian adalah sajak abadi setelah asa semakin jauh", yang menyiratkan perasaan putus asa dan keterasingan.

Majas

Puisi ini menggunakan beberapa majas yang memperkaya keindahan bahasanya:
  • Metafora: "Hidup berpilin-pilin dalam gelombang", menggambarkan kehidupan sebagai sesuatu yang penuh tantangan dan ketidakpastian.
  • Personifikasi: "warna air matanya mampu mengalir ke dermaga", memberikan sifat manusia kepada air mata yang seakan memiliki perjalanan dan tujuan.
  • Hiperbola: "pelarian adalah sajak abadi", menekankan bahwa pelarian bukan hanya sementara, tetapi sesuatu yang terus-menerus ada dalam kehidupan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh gelombang dan ketidakpastian, di mana harapan kadang menjauh dan manusia sering kali merasa perlu untuk melarikan diri dari kenyataan. Namun, pelarian bukanlah solusi, karena itu hanya menjadi bagian dari siklus kehidupan yang terus berulang.

Puisi "Sajak Abadi" karya D. Kemalawati adalah puisi yang mendalam tentang kehidupan yang penuh tantangan, kehilangan, dan pelarian. Dengan tema keterasingan dan perjuangan menghadapi realitas, puisi ini menggambarkan bagaimana manusia berusaha bertahan dalam gelombang kehidupan yang berliku.

Dengan bahasa simbolik, imaji yang kuat, serta suasana yang melankolis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup, harapan, dan bagaimana kita menghadapi ketidakpastian yang tak terhindarkan.

D. Kemalawati
Puisi:  Sajak Abadi
Karya: D. Kemalawati

Biodata D. Kemalawati:
  • Deknong Kemalawati lahir pada tanggal 2 April 1965 di Meulaboh, Aceh.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.