Puisi: Rumput Liar (Karya Darwanto)

Puisi "Rumput Liar" mengingatkan kita bahwa seperti seorang tukang kebun yang harus mencabut rumput liar agar tanamannya tumbuh dengan baik, kita ...

Rumput Liar


Ada sejenis rumput liar
yang tumbuh di rongga hatimu yang suci
ia merayap, mengurat, dan mengakar
membuat hatimu jadi sukar dan benci

2025

Analisis Puisi:

Puisi "Rumput Liar" karya Darwanto adalah sebuah karya sastra yang sarat makna dan simbolisme. Melalui penggunaan metafora rumput liar, puisi ini menggambarkan bagaimana hal-hal negatif dapat tumbuh dalam hati seseorang, merayap, mengurat, dan mengakar hingga akhirnya memengaruhi perasaan dan pandangan hidupnya.

Makna

  1. Simbolisme Rumput Liar: Rumput liar dalam puisi ini melambangkan sesuatu yang tidak diinginkan, sesuatu yang tumbuh secara tidak terkendali di dalam hati yang suci. Rumput liar dapat diartikan sebagai kebencian, rasa sakit, dendam, atau emosi negatif lainnya yang perlahan-lahan menguasai hati seseorang.
  2. Pertumbuhan Emosi Negatif: Kata-kata seperti "merayap", "mengurat", dan "mengakar" menggambarkan proses di mana emosi negatif berkembang secara perlahan tetapi pasti. Ini menunjukkan bahwa kebencian atau perasaan buruk lainnya tidak muncul secara instan, melainkan berkembang seiring waktu hingga akhirnya mencengkeram seseorang sepenuhnya.
  3. Dampak terhadap Hati yang Suci: Frasa "membuat hatimu jadi sukar dan benci" menunjukkan bagaimana perasaan negatif dapat mengubah karakter seseorang. Hati yang awalnya suci bisa menjadi keras dan dipenuhi kebencian jika dibiarkan dipenuhi oleh emosi negatif yang tumbuh tanpa kendali.

Pesan Moral

Puisi ini mengandung pesan penting tentang bagaimana kita harus berhati-hati terhadap emosi negatif yang berkembang dalam diri kita. Seperti rumput liar yang bisa merusak keindahan taman, kebencian dan dendam dapat merusak hati dan hubungan antar manusia. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk senantiasa menjaga hati agar tetap bersih dari hal-hal yang dapat merusaknya.

Puisi "Rumput Liar" karya Darwanto adalah puisi yang menggugah kesadaran kita akan bahaya emosi negatif yang dibiarkan tumbuh dalam hati. Dengan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini memberikan refleksi mendalam tentang pentingnya menjaga kebersihan hati dan menghindari kebencian yang bisa merusak diri sendiri dan orang lain.

Puisi ini mengingatkan kita bahwa seperti seorang tukang kebun yang harus mencabut rumput liar agar tanamannya tumbuh dengan baik, kita pun harus senantiasa menyingkirkan emosi negatif agar hati tetap bersih dan damai.


Puisi Darwanto
Puisi: Rumput Liar
Karya: Darwanto

Biodata Darwanto:
  • Darwanto lahir pada tanggal 6 Maret 1994.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • GerbangWaktu melintas di perbatasanrasanya aku mengenal gerbang itudi antara rumput-rumput yang hijaudaun-daun kering yang dipetik waktuia semakin mirip dengan sebuah guayang konon…
  • Dalam Diri KitaDalam diri kita,terhampar padang sabana yang sangat luasbernafas pohon-pohon purbayang berjaga dari terik dari silau cahayaDalam diri kita,terhampar padang sabana ya…
  • Dingin HujanKau tetap akan merasakan dinginya hujan yang di luaran sanameski sudah kau matikan lampu, tutup pintu dan jendelameski sudah kau gunakan selimut di kamarmumeski sudah k…
  • PertapaGonggong anjing hutan itu mula-mulamendongak tinggi-tinggi ke awan-awanmemecah keheningan malam di udarapekik pekat melengking di tepi hutanmelengket di lumpur rawa-rawamera…
  • Anak KecilPagi-pagi sekali burung-burung bernyanyi meloncat dari dahan ke dahanagak sebelah sana seorang anak kecil sedang duduk ingin melihat ke langit bintang fajaria ingin terba…
  • Di Sebuah SumberIa basuhkan air ke wajah, tangan, dan kakinyadi jernihnya mata air di sendang ituia basuhkan air ke seluruh tubuhnyadari kotoran lumpur dan debu-debususah payah ia …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.