Puisi: Perjalanan Subuh (Karya L.K. Ara)

Puisi "Perjalanan Subuh" karya L.K. Ara menggambarkan perjalanan seseorang menuju masjid saat subuh, di mana suasana penuh ketenangan dan kedamaian ..
Perjalanan Subuh

Hari masih subuh
Subuh benar-benar subuh
Ketika kami mencari mesjid
Untuk sholat subuh

Dalam perjalanan
Di tengah embun
Di tepi jalan kami berhenti
Sebuah lampu templok
Bersinar lemah
Menerangi ruang yang luas
Dalam mesjid
Si sebuah sudut
Dalam samar
Dalam sunyi subuh
Suara seorang hamba
Terdengar bergetar
Melafazkan ayat-ayat-Mu
Di jauhan terdengar
Kokok ayam bergetar
Melafazkan ayat-ayat-Mu
Air pancuran mengalir
Mendesir
Melafazkan ayat-ayat-Mu

Hari masih subuh
Subuh benar-benar subuh
Embun kasih-Mu
Mengalir ke hutan-hutan
Ke pucuk pohonan
Mengalir ke kubah mesjid
Menyusup ke ruang luas
Dan sajadah sejuk oleh kasih-Mu
Dan cahaya lampu menggeliat
Oleh kasih-Mu
Meski penat
Ia terus menggeliat
Melafazkan ayat-ayat-Mu

Takengon, 8 Januari 1987

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan Subuh" karya L.K. Ara mengusung tema religius dan spiritual. Puisi ini menggambarkan perjalanan seseorang menuju masjid saat subuh, di mana suasana penuh ketenangan dan kedamaian semakin memperkuat hubungan manusia dengan Tuhan. Unsur religius dalam puisi ini sangat kental, terlihat dari penggambaran sholat subuh dan ayat-ayat yang dilafalkan.

Makna Tersirat

Puisi ini mengandung makna tersirat tentang kebesaran dan kasih sayang Tuhan yang menyelimuti alam semesta. Melalui embun yang mengalir, suara ayam yang berkokok, hingga cahaya lampu yang terus menyala meskipun lemah, semuanya digambarkan sebagai bagian dari ciptaan-Nya yang ikut melafalkan ayat-ayat-Nya. Hal ini menegaskan bahwa alam pun tunduk kepada Tuhan, dan manusia seharusnya mendekatkan diri kepada-Nya dengan penuh kerendahan hati.

Puisi ini bercerita tentang perjalanan spiritual seorang hamba yang mencari masjid untuk melaksanakan sholat subuh. Dalam perjalanannya, ia memperhatikan suasana di sekitarnya—embun, cahaya lampu, suara ayam, serta suara seorang hamba yang sedang melantunkan ayat suci. Semua elemen dalam puisi ini menggambarkan keberserahan dan ketenangan batin dalam menyambut waktu subuh.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Puisi ini mengajarkan tentang pentingnya menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, puisi ini juga menyampaikan bahwa alam pun berserah dan memuliakan Tuhan dengan caranya masing-masing. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya haruslah memiliki kesadaran spiritual yang tinggi, salah satunya dengan beribadah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.

Imaji

Puisi ini kaya akan imaji visual dan auditif. Imaji visual terlihat dalam penggambaran suasana subuh, embun yang mengalir, dan cahaya lampu yang redup. Sementara itu, imaji auditif muncul dalam suara ayam berkokok dan suara seorang hamba yang melantunkan ayat suci. Imaji ini membuat pembaca seolah-olah bisa merasakan dan mendengar suasana subuh yang tenang dan syahdu.

Majas

Puisi "Perjalanan Subuh" menggunakan beberapa majas, di antaranya:
  • Repetisi: "Hari masih subuh / Subuh benar-benar subuh" adalah pengulangan untuk menegaskan suasana waktu subuh yang masih sangat dini.
  • Personifikasi: "Embun kasih-Mu / Mengalir ke hutan-hutan" memberikan sifat manusiawi pada embun seolah-olah ia memiliki kasih sayang.
  • Metafora: "Sajadah sejuk oleh kasih-Mu" menggambarkan kesejukan batin yang dirasakan saat beribadah.
Puisi "Perjalanan Subuh" karya L.K. Ara adalah puisi yang menggambarkan suasana subuh dengan nuansa religius dan penuh ketenangan. Melalui perjalanan menuju masjid, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan kebesaran Tuhan yang tercermin dalam alam dan segala isinya. Dengan penggunaan imaji yang kuat serta majas yang memperkaya makna, puisi ini menjadi refleksi spiritual yang mendalam bagi setiap pembacanya.

Sepenuhnya Puisi
Puisi: Perjalanan Subuh
Karya: L.K. Ara

Biodata L.K. Ara:
  • Nama lengkap L.K. Ara adalah Lesik Keti Ara.
  • L.K. Ara lahir di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Subuh(Puitisasi terjemahan al-Qur’an: Al-Falaq)Katakan berlindung aku pada penyempurna cahaya subuh.dari petaka segala ciptaan-Nya.dan gulita bila datang menyeluruh.dan mereka…
  • Amsal SubuhHikmati fajar yang datangSebelum dingin subuh menyelimutimuKarena cemburu. Langit yang bertekstur ituCukup lapang untuk tanganmu menuliskan syukurSetelah semalam bersuju…
  • Subuh Kalau subuh kedengaran tabuh semua sepi sunyi sekali bulan seorang tertawa terang bintang mutiara bermain cahaya. Terjaga aku tersentak duduk terdengar irama panggil…
  • Gugur Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya. Tiada kuasa lagi menegak. Telah ia lepaskan dengan gemilang pelor terakhir dari bedilnya ke dada musuh yang merebut kotan…
  • Hujan Menjelang Subuh malam berkemas di balik rintik hujan : aku ingin pulas di pangkuanmu! air mataku merintih pelan meratapi bilangan berderet ke ujung mela…
  • Perjalanan Subuh Hari masih subuh Subuh benar-benar subuh Ketika kami mencari mesjid Untuk sholat subuh Dalam perjalanan Di tengah embun Di tepi jalan kami berhenti Seb…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.