Puisi: Moto Seorang Santri (Karya A. Muttaqin)

Puisi "Moto Seorang Santri" karya A. Muttaqin menyajikan filosofi kehidupan santri yang penuh perenungan, perjuangan, dan kesederhanaan.
Moto Seorang Santri
Saat Bertandang ke Warung Kopi

Kopi adalah kopiah yang debunya menyala menyigi malam dan mimpi.
Rokok adalah ruh yang disesap harap supaya sepi murup dan meragi.

2017

Analisis Puisi:

Puisi "Moto Seorang Santri" karya A. Muttaqin adalah sebuah refleksi singkat yang kaya akan makna simbolik. Dengan hanya dua baris, puisi ini menyajikan filosofi kehidupan santri yang penuh perenungan, perjuangan, dan kesederhanaan.

Tema Puisi

Puisi ini mengangkat beberapa tema utama yang berkaitan dengan kehidupan seorang santri, yaitu:
  1. Kesederhanaan dan Kebijaksanaan Santri – Kopi dan rokok dalam puisi ini bukan sekadar benda biasa, tetapi melambangkan kebiasaan santri dalam mengisi waktu mereka dengan perenungan dan perjuangan.
  2. Renungan dalam Kesunyian Malam – Santri sering menghabiskan waktu malam untuk belajar, beribadah, dan merenung. Kopi dan rokok menjadi teman dalam perjalanan spiritual mereka.
  3. Harapan dan Spiritualitas – Puisi ini juga menggambarkan harapan yang terus menyala dalam diri seorang santri, meskipun dalam kesunyian dan keterbatasan.

Makna Puisi

Meskipun pendek, puisi ini menyimpan makna yang dalam:

"Kopi adalah kopiah yang debunya menyala menyigi malam dan mimpi."

Kopi diibaratkan sebagai kopiah, simbol santri yang tekun. Kopi yang menyala menggambarkan semangat yang terus hidup di tengah malam, menemani santri dalam belajar dan bermimpi.

"Rokok adalah ruh yang disesap harap supaya sepi murup dan meragi."

Rokok diibaratkan sebagai ruh harapan yang dihisap agar kesepian menjadi lebih terang (murup) dan berkembang (meragi). Ini bisa berarti bahwa santri menemukan ketenangan dalam kesunyian, mengubahnya menjadi momen refleksi yang mendalam.

Makna Tersirat

Selain makna eksplisit, puisi ini juga mengandung beberapa makna tersirat:
  1. Kehidupan Santri yang Sederhana Tapi Penuh Perjuangan – Kopi dan rokok sering menjadi simbol dari kesederhanaan dan ketahanan santri dalam menghadapi perjalanan ilmu dan spiritualitas.
  2. Kesepian sebagai Ruang Refleksi – Kesepian yang dirasakan santri bukanlah sesuatu yang negatif, melainkan justru menjadi tempat untuk menumbuhkan pemikiran dan harapan.
  3. Perjuangan dalam Menuntut Ilmu – Malam yang sunyi, ditemani kopi dan rokok, menggambarkan bagaimana santri berjuang mencari ilmu dengan penuh kesungguhan.
Puisi ini bercerita tentang kehidupan santri yang penuh dengan renungan, perjuangan, dan harapan. Kopi dan rokok digunakan sebagai simbol dari perjalanan seorang santri dalam menghadapi malam-malam panjang, menimba ilmu, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Puisi ini mencerminkan bahwa kehidupan santri tidak hanya tentang belajar kitab, tetapi juga tentang merenungkan makna kehidupan dengan kesederhanaan yang dalam. Meskipun penuh kesunyian, ada cahaya harapan yang terus menyala.

A. Muttaqin
Puisi: Moto Seorang Santri
Karya: A. Muttaqin

Biodata A. Muttaqin:
  • A. Muttaqin lahir pada tanggal 11 Maret 1983 di Gresik, Jawa Timur.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.