Puisi: Merenai (Karya A. Damhoeri)

Puisi "Merenai" karya A. Damhoeri keindahan alam dan cinta terhadap tanah air.
Merenai

Kekasihku, Marilah diri!
Kita merenai berperi-peri,
Melagukan kehijauan,
Kemolekan - keindahan,
Tanah air kita,
Yang serana pengikat mata.

Aku membunyikan kecapi,
Dan mika bernyanyi;
O, semangat badan
Lihatlah canting sudah kupegangkan!
Sekadar menanti lagi tercantum,
Untuk pencumbu, pembujuk kuntum.

Sumber: Panji Pustaka (26 Mel 1933)

Analisis Puisi:

Puisi "Merenai" karya A. Damhoeri adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan gambaran alam dan keindahan. Puisi ini mencerminkan perasaan cinta terhadap tanah air dan lingkungan alam, serta kegembiraan dalam mencintai dan merayakan keindahan alam.

Penggunaan Bahasa yang Kuat: Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya dan indah untuk menggambarkan alam dan keindahannya. Penggunaan kata-kata seperti "kehijauan," "kemolekan," "keindahan," dan "tanah air" menciptakan citra yang kuat tentang kecantikan alam dan rasa cinta terhadap tanah air.

Hubungan dengan Alam: Puisi ini menunjukkan hubungan yang dalam antara manusia dan alam. Penyair mengekspresikan kekagumannya terhadap alam, menggambarkan kehijauan dan keindahan alam sebagai sumber inspirasi dan kegembiraan.

Penggunaan Instrumen Musik: Puisi ini mencakup referensi terhadap instrumen musik seperti kecapi dan mika. Ini bisa diartikan sebagai representasi seni dan keindahan dalam puisi. Musik dan seni adalah cara untuk merayakan kehidupan dan keindahan alam.

Cinta dan Kegembiraan: Puisi ini mencerminkan perasaan cinta dan kegembiraan yang mendalam. Penyair merasa begitu terhubung dengan alam dan tanah airnya sehingga dia merasa perlu merayakannya melalui puisi ini.

Rasa Nasionalisme: Puisi ini juga mencerminkan rasa nasionalisme dan cinta terhadap tanah air. Penyair merasa bahwa tanah airnya adalah pengikat mata, yang berarti tanah airnya begitu mempesona sehingga sulit untuk melepaskannya dari pandangan.

Tema Kebahagiaan: Puisi ini menciptakan suasana kebahagiaan dan kegembiraan. Penyair merayakan keindahan alam dan tanah airnya, dan ini menciptakan suasana riang yang mengajak pembaca untuk ikut merayakan keindahan tersebut.

Puisi "Merenai" karya A. Damhoeri adalah sebuah karya sastra yang merayakan keindahan alam dan cinta terhadap tanah air. Melalui penggunaan bahasa yang kaya dan imaji yang indah, puisi ini menciptakan citra tentang kecantikan alam dan kebahagiaan dalam merayakannya. Ini adalah puisi yang mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan alam dan merayakan hubungan yang mendalam antara manusia dan alam.

Puisi: Merenai
Puisi: Merenai
Karya: A. Damhoeri

Biodata A. Damhoeri:
  • A. Damhoeri (atau Ahmad Damhoeri) lahir di Batu Payung, Payakumbuh, Sumatra Barat, pada tanggal 31 Agustus 1915.
  • A. Damhoeri meninggal dunia di Jorong Lurah Bukik, Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, pada tanggal 6 Oktober 2000 (pada usia 85 tahun).

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.