Puisi: Memasuki Ramadhan (Karya Alex R. Nainggolan)

Puisi "Memasuki Ramadhan" karya Alex R. Nainggolan memperlihatkan kekuatan emosional dan kepedihan dalam menghadapi kehilangan, khususnya ...
Memasuki Ramadhan
- halasan nainggolan

memasuki ramadhan, kerapkali aku terkenang ayah. ia yang tabah seperti cahaya doa. hanya sepiring nasi saat sahur. namun aku hambur. dering telepon yang kering, ayah di rumah sakit ruang gawat darurat. tak sempat kusuapkan nasi, beranjak pergi. belum ada embun subuh, jalanan sauh dengan gelambir malam. di jalan, orang-orang bernapas bersama imsyak. aku memacu mobil, membelah gelap malam. jalanan dipalang. ingatan meradang. usia yang terjemput di muka ramadhan. dan hujan turun di hari kedua. tubuhku mendadak dipenuhi lumut.

memasuki ruang gawat darurat. hanya ada dingin lantai, aku yang menjelma masa kecil. ingin terus memanggil namanya. namun sajak dan prosa yang kutulis tak akan mampu membangunkannya. membuatnya tertawa untuk sekadar membaca. hanya bau obat, ayah yang sekarat. napas yang terjerat. genangan air mata. ayah terpejam, tak bisa kuajak bicara. dan azan bergema sepanjang jalan. seperti magrib yang berkarib dengan makamnya.

setiap kali memasuki ramadhan, ada sumbat yang menacncap di kornea. aku yang bertuba, tak bisa menjelaskan apa-apa. bahkan saat kuingat baris sajak yang abadi, mengerucut di kepala. dan ayah hanya terdiam, dalam pejam  yang panjang. selalu tak bisa kutempuh jalan sakitnya, batuknya yang rejan, setiap kata yang pernah menguncup dari bibirnya. ayah terus terpejam, lingkaran air mata, kantuk yang menguap.

*

semestinya acap kupanggil masa kecil. agar aku tak menjelma lelaki yang tengil. betapa ayah terus memanggil. ringkih tubuhku yang meriang kenangan. dan aku tak bisa melegakan napasnya yang terus tersengal, matanya yang telah redup. memasuki ramadhan, aku berjalan sepanjang koridor rumah sakit. azan subuh menyepuh langit.

ayah tertinggal, di muka ramadhan. ini puasa pertama. dan napas ayah memang telah sampai pada saat berbuka. dalam jasadnya yang dipenuhi doa. aku berbuka dengan tangis yang acap beku.

memasuki ramadhan, ayang yang tekenang. seperti gema azan berkumandang.

di tubuh. di pintu bulan-Mu.

Poris Plawad, Tangerang, 2015

Analisis Puisi:

Puisi "Memasuki Ramadhan" karya Alex R. Nainggolan adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kompleksitas perasaan rindu, kerinduan, dan kehilangan yang dirasakan penyair saat memasuki bulan suci Ramadhan. Dengan penggunaan bahasa yang kaya akan imaji dan metafora, penyair membangun suasana yang penuh dengan emosi yang mendalam.

Rindu akan Ayah dalam Ramadhan: Penyair memulai puisi dengan ungkapan rindu yang mendalam terhadap ayahnya, terutama saat memasuki bulan Ramadhan. Ayahnya digambarkan sebagai sosok yang tabah, seperti cahaya doa yang memberikan kekuatan dan ketenangan. Namun, kehadiran ayah dalam saat-saat sakral Ramadhan menjadi terasa begitu nyata, meskipun hanya dalam kenangan.

Kehadiran Ayah di Masa-Masa Berat: Penyair menyampaikan momen-momen berat yang dialaminya, terutama saat mendapat kabar bahwa ayahnya dirawat di rumah sakit pada malam hari. Keadaan ini menciptakan ketegangan dan kegelisahan yang menghantui, terutama saat penyair memacu mobil dalam gelapnya malam untuk tiba di rumah sakit.

Kontras Antara Kehidupan dan Kematian: Puisi ini menyoroti kontras yang tajam antara momen-momen kehidupan dan kematian. Saat Ramadhan tiba, penyair menghadapi kenyataan bahwa ayahnya telah terlebih dahulu meninggalkan dunia ini. Kehidupan yang terus berjalan, ditandai dengan azan dan waktu berbuka, berkontras dengan kepergian ayah yang terjadi di awal Ramadhan.

Kesedihan dan Penghormatan pada Ayah: Penyair mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas kehilangan ayahnya, terutama saat ia merenungkan momen-momen indah masa kecil bersama ayah. Penghormatan pada ayahnya tercermin dari usahanya untuk terus mengingat dan merenungkan kenangan-kenangan bersama. Meskipun tak bisa lagi merasakan kehadiran fisiknya, penyair merasakan keberadaan ayah dalam keheningan dan doa-doa.

Kesimpulan Berbuka dengan Tangis: Puisi ini diakhiri dengan momen berbuka puasa yang dipenuhi dengan tangis yang tak terbendung. Kesedihan penyair dirangkum dalam tangisan yang membeku, menjadi ekspresi atas kehilangan yang mendalam dan kerinduan yang tak terucapkan.

Puisi "Memasuki Ramadhan" karya Alex R. Nainggolan adalah sebuah persembahan yang memperlihatkan kekuatan emosional dan kepedihan dalam menghadapi kehilangan, khususnya kehilangan figur ayah dalam masa-masa sakral Ramadhan. Dengan kepekaan yang mendalam, penyair berhasil menggambarkan kompleksitas perasaan, penghormatan, dan rindu yang melanda jiwa saat memasuki bulan suci Ramadhan. Puisi ini menjadi pengingat akan pentingnya penghormatan pada orang yang telah pergi dan betapa pentingnya momen-momen kebersamaan dalam kehidupan.

Alex R. Nainggolan
Puisi: Memasuki Ramadhan
Karya: Alex R. Nainggolan

Biodata Alex R. Nainggolan:
  • Alex R. Nainggolan lahir pada tanggal 16 Januari 1982 di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.