Puisi: Lagu Angin (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Lagu Angin" karya W.S. Rendra menghadirkan perjalanan fisik dan emosional, menyoroti tema-tema seperti pencarian, penolakan, dan keberanian.
Lagu Angin

Jika aku pergi ke timur
arahku jauh, ya, ke timur.
Jika aku masuk ke hutan
aku disayang, ya, di hutan.

Aku pergi dan kakiku adalah hatiku.
Sekali pergi menolak rindu.
Ada duka, pedih dan air mata biru
tapi aku menolak rindu.

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:

Puisi "Lagu Angin" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran perjalanan emosional sederhana namun mendalam.

Perjalanan Fisik dan Emosional: Puisi ini menggambarkan perjalanan fisik ke timur, yang dalam banyak budaya sering kali dikaitkan dengan makna spiritual atau pencarian. Namun, lebih dari sekadar perjalanan fisik, puisi ini juga mencerminkan perjalanan emosional. Ada kekuatan dalam pengorbanan, ketegasan dalam menolak rindu, dan kesadaran akan rasa duka yang menyertainya.

Arah Timur dan Simbolisme: Arah timur dalam puisi sering kali dikaitkan dengan simbolisme pencarian, pencerahan, atau kebangkitan. Dalam konteks puisi ini, perjalanan ke timur mungkin mencerminkan upaya untuk mencapai kedamaian atau pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri.

Penolakan terhadap Rindu: Salah satu tema utama dalam puisi ini adalah penolakan terhadap rindu. Meskipun ada kehadiran duka, pedih, dan air mata, tokoh dalam puisi ini dengan tegar menolak untuk terpengaruh oleh rindu. Ini bisa menggambarkan kekuatan atau keputusan untuk melanjutkan hidup tanpa terjebak dalam kenangan atau kerinduan masa lalu.

Kekuatan dalam Kesederhanaan: Meskipun puisi ini singkat, ia mengandung kekuatan emosional yang besar. Kata-kata sederhana seperti "aku pergi" dan "aku menolak rindu" menggambarkan ketegasan dan keberanian dalam menghadapi perjalanan hidup.

Imaji Alam: Penggambaran alam dalam puisi ini, seperti hutan dan angin, mungkin mengandung makna simbolis. Hutan bisa melambangkan tempat perlindungan atau refleksi, sementara angin bisa melambangkan perubahan atau pembaruan.

Dengan demikian, puisi "Lagu Angin" adalah puisi yang menghadirkan perjalanan fisik dan emosional, menyoroti tema-tema seperti pencarian, penolakan, dan keberanian. Meskipun singkat, puisi ini memberikan pengaruh yang mendalam kepada pembaca tentang perjuangan manusia dalam menghadapi tantangan hidup.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Lagu Angin
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kawat BerduriSecara resmi dibatasi kawat berduriSecara resmi disangkar besar barak isolasiSecara resmi dikeluarkan dari sel jeruji besiSecara resmi tidak pernah diadiliSecara tidak…
  • Remang-Remang Di jalan remang-remang ada bayangan remang-remang aku bimbang apa kabut apa orang. Di langit remang-remang ada satu mata kelabu aku bimbang apa cinta apa den…
  • Mata Hitam Dua mata hitam adalah matahari yang biru dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu. Rindu bukanlah milik perempuan melulu dan keduanya sama tahu, dan keduan…
  • Lagu Duka Ia datang tanpa menetuk lalu merangkulku adapun ia yang licik bernama duka. Ia bulan jingga neraka langit dadaku adapun ia yang laknat bernama duka. Ia…
  • Lagu Serdadu Kami masuk serdadu dan dapat senapan ibu kami nangis tapi elang toh harus terbang. Yoho, darah kami campur arak! Yoho, mimpi kami patung-patung dari perak! Nen…
  • Lagu Angin Jika aku pergi ke timur arahku jauh, ya, ke timur. Jika aku masuk ke hutan aku disayang, ya, di hutan. Aku pergi dan kakiku adalah hatiku. Sekali per…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.