Kota Lama
Lampu-lampu menerangi kota lama
Gedung-gedung tua bertukar cerita
Orang-orang saling bicara
Gereja Blenduk menemani pasar antik dan langka
Di Stasiun Tawang melaju kereta
Betapa kusenang berkunjung di kota lama
Sumber: Surat dari Samudra (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Kota Lama" karya Ammar Sae Azale mengangkat tema nostalgia dan keindahan sejarah. Puisi ini menggambarkan suasana kota tua yang penuh cerita dan kenangan, dengan elemen-elemen khas seperti gedung tua, lampu-lampu kota, serta tempat bersejarah yang masih menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Puisi ini menceritakan pengalaman seseorang yang mengunjungi Kota Lama, kemungkinan besar merujuk pada Kota Lama Semarang. Penyair menggambarkan suasana kota yang diterangi lampu-lampu, gedung tua yang seolah bertukar cerita, dan interaksi orang-orang yang masih hidup di dalamnya. Penyebutan "Gereja Blenduk" dan "Stasiun Tawang" semakin mempertegas latar tempat yang memiliki nilai historis.
Makna Tersirat
Makna tersirat dalam puisi ini adalah penghargaan terhadap sejarah dan warisan budaya. Kota Lama tidak hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga saksi bisu perjalanan waktu yang menyimpan berbagai kenangan. Lewat puisi ini, penyair mengajak pembaca untuk menikmati keindahan kota tua serta menghargai nilai historis yang ada di dalamnya.
Suasana dalam Puisi
Puisi ini menggambarkan suasana yang tenang, hangat, dan penuh kenangan. Ada kesan nostalgia yang kuat ketika penyair menyebutkan gedung tua yang bertukar cerita serta elemen khas Kota Lama seperti Gereja Blenduk dan Stasiun Tawang.
Puisi "Kota Lama" karya Ammar Sae Azale merupakan gambaran sederhana namun indah tentang suasana kota tua yang penuh sejarah. Dengan menghadirkan elemen-elemen khas Kota Lama, puisi ini mengajak pembaca untuk menghargai jejak sejarah yang masih bertahan di tengah modernisasi.
Karya: Ammar Sae Azale
Biodata Ammar Sae Azale:
- Ammar Sae Azale (sering disapa Ale) lahir pada tanggal 24 Oktober 2009 di Semarang.