Puisi: Kolom Agama (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Kolom Agama" karya Joko Pinurbo mempertanyakan konsep agama dan mencoba menggambarkan agama sebagai sesuatu yang pribadi dan terkait ...
Kolom Agama

Tidak mudah menemukanmu di kolom agama.
Bahkan di kolom itu kau belum tentu ada.
Maka aku pergi menemuimu di sebuah kolom tersembunyi, kolom yang terlihat oleh negara.
Kau memandangku dengan gentar.
Mungkin kau mengira aku akan menanyakan agamamu.

Atau kau menduga aku akan mengancammu: ”Bukan kau yang memilih, melainkan aku yang menentukan, agamamu!”
Pelan-pelan aku mendekat, mendekati takutmu: ”Ini kolom cinta, bukan kolom agama. Di kolom ini agama adalah ciuman indah tak bernama, pelukan penyembuh luka.”

Kauberikan selembar KTP padaku; kuisi kolom agama di KTP-mu dengan agamaku.
Berapa agamamu?
Jawabmu adalah kumandang yang melampaui agama ketika magrib tiba.

2014

Sumber: Buku Latihan Tidur (2017)

Analisis Puisi:

Puisi "Kolom Agama" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang mempertanyakan konsep agama dan mencoba menggambarkan agama sebagai sesuatu yang pribadi dan terkait erat dengan aspek-aspek manusiawi seperti cinta dan identitas pribadi.

Pencarian Spiritualitas: Puisi ini mencerminkan pencarian seseorang akan dimensi spiritual dalam hidupnya. Pencarian ini diwakili oleh pernyataan "Tidak mudah menemukanmu di kolom agama," yang mengisyaratkan bahwa pencarian spiritual tidak selalu dapat dilakukan dengan mudah atau melalui konsep tradisional agama.

Agama sebagai Identitas: Penggunaan KTP dalam puisi ini mencerminkan betapa pentingnya agama dalam menentukan identitas seseorang, terutama di konteks sosial dan politik. Puisi ini menantang pandangan ini dengan mengusulkan pengisian kolom agama pada KTP dengan agama sendiri, yang mungkin mencerminkan identitas spiritual pribadi dan independen.

Cinta dan Spiritualitas: Puisi ini menggambarkan hubungan antara agama dan cinta. Kolom agama diisi dengan cinta, yang dijelaskan sebagai "agama adalah ciuman indah tak bernama, pelukan penyembuh luka." Ini menggarisbawahi gagasan bahwa agama, dalam konteks puisi ini, tidak hanya tentang keyakinan dalam praktik keagamaan formal, tetapi juga tentang hubungan yang mendalam dan personal dengan yang ilahi.

Konsep Kebebasan Beragama: Puisi ini mengeksplorasi konsep kebebasan beragama. Ia menciptakan suasana di mana seseorang tidak perlu takut atau khawatir tentang agamanya ketika mencintai atau menjalin hubungan. Puisi ini mengusulkan bahwa agama adalah sesuatu yang lebih luas daripada sekadar praktik keagamaan formal.

Pertanyaan Identitas: Puisi ini mengajukan pertanyaan tentang identitas seseorang. Berapa agamamu? Pertanyaan ini, meskipun sederhana, mengarah pada pertimbangan yang lebih dalam tentang siapa kita dan apa yang benar-benar penting dalam hidup. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dan mengeksplorasi makna agama dalam kehidupan mereka.

Puisi "Kolom Agama" adalah sebuah karya yang memprovokasi pemikiran tentang agama, identitas, dan hubungan antara cinta dan spiritualitas. Ia menawarkan perspektif yang luas dan personal tentang agama, dan menggambarkan bagaimana aspek spiritual dapat hadir dalam berbagai bentuk dalam kehidupan manusia.

"Puisi: Kolom Agama (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Kolom Agama
Karya: Joko Pinurbo

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.