Puisi: Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu (Karya Kurnia Effendi)

Puisi "Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu" karya Kurnia Effendi menggambarkan perasaan seseorang yang harus pergi meskipun hatinya ..
Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu

Sahabat semua, ini langkah yang sungguh berat
Saat seluruh perasaan tertanam semakin erat
Tapi, percayalah, aku hanyalah bagian dari yang sementara
Meski selalu berharap untuk tidak pernah terlupa

Bertahun sudah kita lewati bersama
Perjalanan yang penuh tanya untuk saling memberi warna
Kita ternyata belajar melalui jatuh-bangun perasaan
Tak ada yang sungguh sempurna, sebagai kesetiaan

Beribu hari kita mencari
Tempat untuk tegak berdiri
Namun beribu kali kita tergoda
Untuk saling berburuk sangka

Kepergianku ini justru karena aku mulai mencintaimu
Dalam tawa kita, tentu ada haru-biru
Dalam rasa kehilangan itu, cahaya harapan tampak di mataku
Ah, tak ada yang keliru kecuali permainan ruang dan waktu

Satu hal yang sangat kuhindari adalah memperlihatkan air mata
Karena kita tak pernah sungguh berpisah
Selalu ada cara untuk tetap bersama, di mana dan kapan saja
Karena kita tak pernah sungguh-sungguh berpisah

Aku kan minta maaf untuk semua khilaf
Aku kan mohon doa untuk seluruh cita-cita
Aku kan ucapkan terima kasih untuk tahun-tahun indah
Percayalah, kepergianku ini karena aku mulai mencintaimu

Jakarta, 30 Agustus 2006

Analisis Puisi:

Puisi "Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu" karya Kurnia Effendi menggambarkan perasaan seseorang yang harus pergi meskipun hatinya penuh cinta. Kepergian dalam puisi ini bukan karena kebencian atau ketidakpedulian, tetapi justru sebagai bentuk cinta yang lebih dalam dan mendalam.

Tema Puisi

Puisi ini mengangkat beberapa tema utama, yaitu:
  1. Cinta dan Perpisahan – Puisi ini menunjukkan bahwa cinta tidak selalu berarti kebersamaan. Terkadang, mencintai seseorang justru berarti harus melepaskannya.
  2. Kesetiaan dalam Kenangan – Meskipun harus pergi, penyair menegaskan bahwa perpisahan bukanlah akhir dari hubungan. Ada ikatan yang tetap terjalin meski jarak memisahkan.
  3. Perjuangan dan Makna Hidup – Puisi ini juga menyoroti perjalanan kehidupan yang penuh tantangan, di mana manusia belajar dari jatuh dan bangunnya perasaan.
  4. Harapan dan Ketulusan – Kepergian dalam puisi ini bukanlah bentuk kepasrahan, tetapi sebuah jalan menuju sesuatu yang lebih baik.

Makna Puisi

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa cinta sejati tidak selalu berarti memiliki. Ada saatnya seseorang harus merelakan, bukan karena tidak peduli, tetapi karena ingin yang terbaik bagi yang dicintai.
  1. Cinta sebagai Pengorbanan → Terkadang, mencintai berarti memberi kebebasan dan kesempatan kepada orang lain untuk berkembang, meski harus berpisah.
  2. Kepergian sebagai Awal, Bukan Akhir → Meskipun fisik berpisah, kenangan, perasaan, dan kebersamaan yang telah terjalin akan tetap ada dalam hati.
  3. Persahabatan dan Kesetiaan → Puisi ini juga menggambarkan bagaimana perpisahan tidak selalu merusak hubungan, tetapi justru memperkuatnya.

Makna Tersirat

Di balik kata-kata yang tersurat, puisi ini juga memiliki makna tersirat yang dalam:
  1. Perpisahan Bukanlah Akhir dari Cinta – Meskipun seseorang harus pergi, cinta tetap ada dalam kenangan dan hati.
  2. Menjaga Jarak Bisa Menjadi Bukti Cinta – Kadang, meninggalkan seseorang bukan berarti tidak peduli, tetapi justru karena ingin melindungi hubungan itu sendiri.
  3. Hidup adalah Perjalanan Penuh Pembelajaran – Dalam perjalanan hidup, ada banyak pertemuan dan perpisahan, tetapi setiap pengalaman memberikan pelajaran berharga.
  4. Ketegaran dalam Menyembunyikan Kesedihan – Penyair menekankan bahwa ia tidak ingin menunjukkan air mata, sebagai simbol kekuatan dan keteguhan hati dalam menghadapi perpisahan.
Puisi ini bercerita tentang perasaan seseorang yang harus pergi meskipun hatinya penuh cinta. Penyair menggambarkan bahwa dalam kehidupan, perpisahan tidak selalu berarti kebencian atau akhir dari sebuah hubungan. Justru dalam kepergian itu, ada cinta yang lebih besar, ada harapan, dan ada keyakinan bahwa kebersamaan tidak hanya diukur dari keberadaan fisik, tetapi juga dari hati dan kenangan yang tertanam.

Puisi ini menyentuh aspek emosional yang dalam, mengingatkan bahwa cinta sejati adalah tentang memahami, merelakan, dan tetap menjaga hubungan dalam bentuk yang berbeda.

Puisi: Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu
Puisi: Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu
Karya: Kurnia Effendi

Biodata Kurnia Effendi:
  • Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.