Puisi: Gelap (Karya Ook Nugroho)

Puisi "Gelap" karya Ook Nugroho menggambarkan ketidakpastian, kegelisahan, dan hilangnya nilai-nilai dalam kehidupan manusia.
Gelap

Mereka menyukai
Suasana gelap
Dan remang-remang
Pun hawa yang lembab

Ke sanalah mereka
Terbang mengitari
Mencucukkan rasa gatal
Mungkin juga sesal itu

Pada sukma gelisah
Yang rentan diburu tanya
Dan gamang dibalur
Warna abu-abu

Mereka paham betapa
Nilai-nilai alangkah semu
Menempel rapuh pada kulit waktu
Mungkin serupa daki

Mereka menyukai
Suasana yang gelap
Dan samar-samar
Pun hawa yang lembab

Analisis Puisi:

Puisi "Gelap" karya Ook Nugroho merupakan puisi yang sarat dengan simbolisme dan kritik terhadap kondisi sosial serta psikologis manusia. Dengan diksi yang kuat, puisi ini membawa pembaca ke dalam dunia yang penuh keraguan, ketidakpastian, dan kesuraman.

Tema

Puisi ini mengangkat tema kegelapan sebagai simbol ketidakpastian, keresahan, dan kebingungan dalam kehidupan manusia.

Makna Tersirat

Puisi ini mengandung makna tersirat mengenai manusia yang terjebak dalam suasana gelap, baik secara fisik maupun batin. Gelap dalam puisi ini bukan hanya merujuk pada ketiadaan cahaya, tetapi juga bisa diartikan sebagai keadaan sosial yang abu-abu, nilai-nilai yang mulai pudar, serta keresahan batin yang dialami oleh individu.
  • "Mereka menyukai suasana gelap dan remang-remang" → Bisa diartikan sebagai ketertarikan manusia terhadap sesuatu yang tidak jelas, penuh rahasia, atau bahkan cenderung negatif.
  • "Mereka paham betapa nilai-nilai alangkah semu" → Menyiratkan bahwa banyak nilai yang selama ini dijunjung tinggi ternyata tidak sekuat yang dibayangkan; semuanya rapuh dan mudah berubah.
  • "Menempel rapuh pada kulit waktu, mungkin serupa daki" → Menggambarkan bahwa nilai-nilai tersebut hanyalah sesuatu yang bersifat sementara, mudah terhapus seperti daki yang menempel pada tubuh.
Puisi ini bercerita tentang manusia yang berada dalam kegelapan, baik secara fisik maupun batin, serta bagaimana nilai-nilai dalam kehidupan mulai memudar dan kehilangan makna.

Imaji

Puisi ini kaya akan imaji visual dan taktil, seperti:
  • Imaji visual: "suasana gelap dan remang-remang", "warna abu-abu" → Memberikan gambaran suasana yang tidak jelas, samar, dan penuh ketidakpastian.
  • Imaji taktil: "hawa yang lembab", "menempel rapuh pada kulit" → Menghadirkan sensasi yang bisa dirasakan oleh pembaca, menambah kesan suram dan gamang dalam puisi.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Majas metafora, seperti "nilai-nilai alangkah semu" yang menggambarkan ketidakpastian moral dan prinsip dalam kehidupan manusia.
  • Majas repetisi, seperti pengulangan "mereka menyukai suasana gelap" untuk menegaskan suasana suram dalam puisi.
  • Majas personifikasi, seperti "menempel rapuh pada kulit waktu", yang memberi kesan bahwa waktu memiliki kulit layaknya manusia.
Puisi "Gelap" karya Ook Nugroho menggambarkan ketidakpastian, kegelisahan, dan hilangnya nilai-nilai dalam kehidupan manusia. Dengan penggunaan diksi yang kuat dan simbolisme yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana kegelapan bisa menjadi bagian dari kehidupan dan bagaimana manusia sering kali larut dalam ketidakjelasan moral serta kebingungan batin.

Ook Nugroho
Puisi: Gelap
Karya: Ook Nugroho

Biodata Ook Nugroho:
  • Ook Nugroho lahir pada tanggal 7 April 1960 di Jakarta, Indonesia.
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.