Analisis Puisi:
Puisi "Gadis Kecil dan Roti" karya L.K. Ara mengusung tema kemiskinan dan ketulusan. Puisi ini menggambarkan kehidupan seorang gadis kecil dan ibunya yang hidup dalam keterbatasan namun tetap memiliki kebahagiaan dalam kesederhanaan.
Makna Tersirat
Makna tersirat dalam puisi ini adalah gambaran ketidakadilan sosial di mana masih banyak orang yang hidup dalam keterbatasan, bahkan di tempat suci seperti Masjidil Haram. Selain itu, puisi ini juga menunjukkan bagaimana kebahagiaan tidak selalu bergantung pada materi, melainkan pada kesederhanaan dan hubungan antara ibu dan anak.
Puisi ini bercerita tentang seorang gadis kecil yang membawa plastik berisi roti dengan penuh kegembiraan, meskipun tubuhnya kecil dan tidak seimbang. Bersama ibunya yang berpakaian hitam, mereka duduk di pelataran Masjidil Haram. Ibunya berdoa, sementara sang gadis meniru gerakan ibunya dengan polos. Roti yang mereka miliki merupakan pemberian sedekah dari jamaah yang beribadah di sana. Puisi ini menunjukkan kontras antara keceriaan sang anak dan kondisi sosial yang mungkin sulit.
Suasana dalam Puisi
Puisi ini memiliki suasana haru dan menyentuh. Terdapat perasaan simpati terhadap gadis kecil dan ibunya, namun di sisi lain juga terdapat kehangatan dari hubungan antara ibu dan anak.
Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi
Pesan utama dari puisi ini adalah tentang kepedulian sosial dan pentingnya berbagi. Puisi ini mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap kehidupan orang-orang yang kurang beruntung serta menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil.
Imaji
Puisi ini kaya akan imaji visual, seperti gambaran gadis kecil yang membawa plastik besar berisi roti, ibunya yang berdoa, serta suasana Masjidil Haram yang menjadi latar belakang. Imaji gerak juga tampak dalam deskripsi bagaimana gadis itu berputar-putar dengan riang mengelilingi ibunya.
Majas
Dalam puisi ini terdapat beberapa majas yang memperkuat maknanya:
- Metafora: "tengadah berdoa bagai meniru ibu" menggambarkan kepolosan sang gadis yang mengikuti gerakan ibunya.
- Hiperbola: "kita tak tahu apakah mereka sudah makan sehari ini" yang memperkuat gambaran kesulitan yang mereka hadapi.
- Personifikasi: "roti itu beberapa saat lalu mereka peroleh secara cuma-cuma" seakan-akan roti tersebut memiliki peran aktif dalam kehidupan mereka.
Puisi "Gadis Kecil dan Roti" karya L.K. Ara adalah puisi yang menggambarkan realitas kehidupan dengan cara yang menyentuh. Dengan bahasa sederhana namun penuh makna, puisi ini menyadarkan kita akan pentingnya berbagi dan merasakan empati terhadap sesama.