Cari Sendiri
Het hoe
kita harus cari sendiri. Het hoe
bagaimana itu harus kita cari sendiri
sistem-sistem apa yang harus kita pakai
Tidak bisa saudara teorikan
apalagi dengan membuka,
hanya membuka saja textbook-textbook,
sampai saudara punya kepala botak
tidak akan saudara bisa menemukan het hoe itu
Tetapi kita harus cipta sendiri,
cari sendiri. This is revolution
Revolusi adalah mencari, saudara-saudara
tidak ada revolusi yang sudah ready for use
tidak, cari sendiri
Tidak ada satu revolusi
atau dua revolusi yang sama
Jangan kira revolusi Indonesia itu sama dengan revolusi Sovyet
Jangan kira revolusi Indonesia sama dengan revolusi Mesir
Jangan kira revolusi Indonesia sama dengan revolusi Kuba
Jangan kira revolusi Indonesia sama dengan revolusi RRC
Jangan kira revolusi Indonesia sama dengan revolusi Mexico
Revolusi adalah milik dan tugas kewajiban bangsa
dan kewajiban dari pada bangsa itu ialah mencari sendiri
Jangan menjiplak, oleh karena tidak bisa dijiplak
Kalau saya atau kita menjiplak revolusi Mexico
bubrah revolusi kita
Kalau saya atau kita menjiplak revolusi United Arab Republik
bubrah revolusi kita
Kalau saya atau kita menjiplak revolusi Yugoslavia
bubrah revolusi kita
Kalau saya atau kita menjiplak revolusi Polandia
bubrah revolusi kita
Kalau saya atau kita menjiplak revolusi Uni Sovyet
bubrah revolusi kita
Kalau saya atau kita menjiplak revolusi Amerika, 1776 dulu itu
bubrah revolusi kita
Tidak, kita harus mencari sendiri
Sumber: Puisi-Puisi Revolusi Bung Karno (2002)
Catatan:
Buku Puisi-Puisi Revolusi Bung Karno (2002) dihimpun oleh Maman S. Tegeg. Maman merangkai tulisan-tulisan (termasuk pidato) karya Bung Karno (yang dikutip dari berbagai sumber) menjadi bentuk sajak/puisi.
Analisis Puisi:
Puisi "Cari Sendiri" karya Bung Karno merupakan sebuah seruan revolusi yang menekankan pentingnya kemandirian dalam membangun bangsa. Puisi ini memiliki gaya khas orasi Bung Karno, dengan pengulangan kata dan kalimat yang mempertegas pesan utama: revolusi harus dicari dan diciptakan sendiri oleh bangsa Indonesia, bukan dengan menjiplak pengalaman negara lain.
Tema Puisi
Puisi "Cari Sendiri" mengangkat beberapa tema utama, yaitu:
- Kemandirian dalam Revolusi – Puisi ini menegaskan bahwa setiap bangsa harus menemukan jalan revolusinya sendiri tanpa meniru negara lain.
- Pencarian Jati Diri Bangsa – Bung Karno mendorong rakyat Indonesia untuk mencari sendiri sistem dan metode yang sesuai dengan kondisi bangsa.
- Penolakan terhadap Penjiplakan – Bung Karno menegaskan bahwa meniru revolusi negara lain justru akan merusak perjuangan bangsa Indonesia.
- Kesadaran Akan Keunikan Sejarah Tiap Bangsa – Tidak ada satu revolusi pun yang identik dengan revolusi lainnya. Oleh karena itu, Indonesia harus menentukan jalannya sendiri.
Makna Puisi
Puisi ini mengandung makna yang sangat relevan dengan semangat perjuangan bangsa Indonesia, di antaranya:
- Revolusi adalah proses penciptaan, bukan sekadar meniru → Bung Karno menegaskan bahwa revolusi sejati adalah hasil dari kreativitas dan usaha keras suatu bangsa.
- Setiap bangsa memiliki karakter dan tantangan tersendiri → Tidak ada revolusi yang bisa diimpor atau diterapkan begitu saja di negara lain karena setiap bangsa memiliki konteks yang berbeda.
- Pentingnya pemikiran kritis dalam membangun bangsa → Bung Karno menolak pendekatan akademis yang hanya mengandalkan teori dari buku tanpa melihat realitas yang ada.
- Revolusi bukan sesuatu yang siap pakai → “Tidak ada revolusi yang sudah ready for use” menunjukkan bahwa perubahan harus diperjuangkan melalui pengalaman langsung, bukan sekadar teori.
Makna Tersirat
Selain makna yang tersurat, puisi ini juga memiliki makna tersirat yang mendalam:
- Sindiran terhadap Mental Ketergantungan – Bung Karno mengkritik mereka yang hanya mengandalkan teori dari buku atau meniru sistem negara lain tanpa memahami realitas bangsa sendiri.
- Ajakan untuk Berpikir Mandiri – Puisi ini mengajak rakyat Indonesia untuk tidak bergantung pada pemikiran luar, melainkan menggali potensi sendiri dalam membangun bangsa.
- Revolusi sebagai Perjuangan Berkelanjutan – Revolusi bukan hanya terjadi sekali, tetapi harus terus dikembangkan sesuai dengan dinamika zaman.
- Nasionalisme yang Kuat – Bung Karno menegaskan bahwa revolusi Indonesia harus berdasarkan nilai-nilai dan kepentingan nasional, bukan didikte oleh negara lain.
Puisi ini bercerita tentang kemandirian bangsa dalam menemukan jalannya sendiri dalam revolusi dan pembangunan nasional. Bung Karno menolak konsep revolusi yang hanya sekadar meniru negara lain dan menekankan bahwa revolusi sejati lahir dari perjuangan dan kreativitas bangsa itu sendiri.
Dengan gaya yang lugas dan berapi-api, puisi ini menjadi pengingat bahwa setiap bangsa harus menggali jati dirinya sendiri dalam membangun masa depan.
Karya: Bung Karno
Biodata Bung Karno/Ir. Soekarno:
- Ir. Soekarno (EYD: Sukarno) merupakan Presiden Indonesia (1945-1967).
- Ir. Soekarno, sering disapa Bung Karno, lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Soerabaja, Oost Java, Hindia Belanda.
- Ir. Soekarno meninggal dunia karena gangguan ginjal pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta, Indonesia.