Puisi: Berangkat Sekolah (Karya Raeditya Andung Susanto)

Puisi "Berangkat Sekolah" karya Raeditya Andung Susanto adalah sebuah refleksi tentang semangat belajar dan ketekunan seorang anak dalam menuntut ...

Berangkat Sekolah

Suara hujan mengetuk pintu rumahku
sejak subuh tadi
dingin masih enggan beranjak pergi
padahal sudah pukul enam pagi

Hujan bukanlah halangan untukku
menimba ilmu
aku tetap berangkat sekolah
dengan jas hujan kecil pemberian ayah

Meski sepatuku basah
itu bukan masalah
karena ilmu lebih berharga
daripada menunggu hujan itu reda
Bumiayu, 27 April 2018

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Berangkat Sekolah" karya Raeditya Andung Susanto adalah sebuah refleksi tentang semangat belajar dan ketekunan seorang anak dalam menuntut ilmu, meskipun dihadapkan dengan hambatan seperti hujan. Melalui bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menggambarkan nilai-nilai ketekunan, dedikasi, serta pentingnya pendidikan dalam kehidupan.

Semangat Belajar di Tengah Tantangan

Puisi ini dibuka dengan gambaran suasana pagi yang hujan sejak subuh:

"Suara hujan mengetuk pintu rumahku
sejak subuh tadi
dingin masih enggan beranjak pergi
padahal sudah pukul enam pagi"

Deskripsi ini menghadirkan suasana pagi yang dingin dan basah, yang mungkin membuat banyak orang merasa enggan untuk beraktivitas. Namun, alih-alih melihat hujan sebagai hambatan, puisi ini menunjukkan bahwa semangat menuntut ilmu lebih besar daripada kenyamanan tinggal di rumah.

Pendidikan sebagai Prioritas Utama

Di bagian selanjutnya, puisi menegaskan bahwa hujan tidak akan menghalangi langkah seorang anak dalam menimba ilmu:

"Hujan bukanlah halangan untukku
menimba ilmu
aku tetap berangkat sekolah
dengan jas hujan kecil pemberian ayah"

Frasa hujan bukanlah halangan menandakan keteguhan hati dan tekad yang kuat. Anak dalam puisi ini tidak mencari alasan untuk bermalas-malasan atau menunda kewajibannya, melainkan tetap berangkat sekolah dengan perlindungan sederhana berupa jas hujan kecil pemberian ayahnya.

Keberadaan jas hujan ini juga mencerminkan perhatian dan dukungan orang tua dalam pendidikan anak. Ayah dalam puisi ini tidak hanya memberi perlengkapan untuk melindungi anaknya dari hujan, tetapi secara tidak langsung juga menanamkan nilai bahwa menuntut ilmu harus tetap diupayakan dalam kondisi apa pun.

Ilmu sebagai Harta yang Tak Ternilai

Bagian akhir puisi semakin mempertegas pesan moral bahwa ilmu jauh lebih penting dibandingkan kenyamanan sesaat:

"Meski sepatuku basah
itu bukan masalah
karena ilmu lebih berharga
daripada menunggu hujan itu reda"

Dalam bait ini, pengorbanan kecil seperti sepatu basah tidak dianggap sebagai hambatan, melainkan sesuatu yang sepadan dengan manfaat yang akan diperoleh dari pendidikan.

Pesan moral yang terkandung di sini sangat mendalam: terkadang, untuk mencapai sesuatu yang berharga, kita harus berani menghadapi ketidaknyamanan dan rintangan. Anak dalam puisi ini lebih memilih mendapatkan ilmu daripada menunggu hujan reda, yang merupakan simbol dari sikap aktif dan tidak menunda kesempatan belajar.

Refleksi terhadap Nilai Kehidupan

Puisi ini mengajarkan beberapa nilai penting yang bisa kita refleksikan dalam kehidupan sehari-hari:
  1. Semangat dan Ketekunan: Anak dalam puisi ini menunjukkan bahwa seseorang harus tetap berjuang dan berusaha meskipun ada rintangan di depan.
  2. Pentingnya Pendidikan: Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang nilainya lebih besar daripada kenyamanan sesaat.
  3. Dukungan Orang Tua: Jas hujan kecil dari ayah bukan hanya benda fisik, tetapi juga simbol kasih sayang dan dukungan orang tua terhadap pendidikan anaknya.
  4. Tidak Menunda Kesempatan: Banyak orang sering menunda pekerjaan atau belajar dengan alasan yang kecil. Namun, anak dalam puisi ini memilih untuk tetap melangkah meskipun keadaan tidak ideal.
Puisi "Berangkat Sekolah" karya Raeditya Andung Susanto adalah gambaran sederhana namun mendalam tentang semangat belajar yang tak tergoyahkan oleh keadaan. Dalam bait-baitnya, tersirat pesan bahwa ilmu adalah sesuatu yang berharga dan harus diperjuangkan dengan ketekunan serta sikap pantang menyerah.

Puisi ini juga menjadi pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda, bahwa rintangan kecil dalam kehidupan seharusnya tidak menghambat semangat untuk terus belajar dan berkembang. Sebab, ilmu adalah bekal utama untuk masa depan yang lebih baik.

Raeditya Andung Susanto
Puisi: Berangkat Sekolah
Karya: Raeditya Andung Susanto

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.