Puisi: Asap (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Asap" karya Sulaiman Juned mengajarkan bahwa kesepian yang tidak diungkap bisa berubah menjadi kabut pekat yang menyesakkan, menghalangi ...
Asap

Debu
gelap menjemput kerinduan
sepanjang debaran rasa terkepung-terasing
asap kesepian.

Padang, 2002

Analisis Puisi:

Puisi "Asap" mengangkat tema tentang kesepian, keterasingan, dan kerinduan yang terpendam. Penyair menyuguhkan gambaran perasaan yang terkepung dalam suasana kelam dan penuh debu, mencerminkan kegelisahan batin serta rasa sepi yang mendalam.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah gambaran jiwa yang terjebak dalam kesendirian dan keterasingan, di mana kerinduan dan rasa kehilangan mengendap di balik suasana yang gelap dan muram. Asap dalam puisi ini bukan sekadar asap fisik, melainkan simbol dari kabut emosi dan luka batin yang menghalangi terang harapan.

Puisi ini mengingatkan bahwa kesepian yang tidak terungkap bisa berubah menjadi asap yang menyelimuti jiwa, membuat seseorang semakin terasing bahkan dari dirinya sendiri.

Puisi ini bercerita tentang sebuah kondisi batin yang gelisah dan kesepian. Dalam suasana yang penuh debu dan gelap, kerinduan beradu dengan keterasingan, menciptakan asap kesepian yang membalut perasaan tokoh aku lirik.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa muram, gelap, penuh kesedihan dan kehampaan. Ada nuansa terkurung dalam ruang batin yang sesak, seolah-olah jiwa tertutup oleh kabut tebal kesepian.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa kesepian yang berlarut-larut dapat mengasingkan manusia dari lingkungan bahkan dari dirinya sendiri. Manusia perlu keberanian untuk menyuarakan kerinduan dan kesedihan agar tidak tenggelam dalam kabut keterasingan yang menyesakkan.

Imaji

Puisi ini menghadirkan imaji visual dan perasaan yang kuat:
  • Debu dan gelap membentuk imaji visual suasana yang kelam.
  • Debaran rasa terkepung-terasing menghadirkan imaji perasaan batin yang gelisah.
  • Asap kesepian menciptakan imaji simbolis tentang kesepian yang membebat, seperti kabut yang menutupi pandangan.

Majas

Beberapa majas yang muncul dalam puisi ini:
  • Metafora: “asap kesepian” menggambarkan kesepian sebagai sesuatu yang membungkus atau menyelimuti, seperti asap yang mengepung ruang. “debaran rasa terkepung-terasing” menyiratkan perasaan yang terperangkap tanpa jalan keluar.
  • Personifikasi: “gelap menjemput kerinduan” memberikan sifat manusiawi pada gelap, seolah-olah gelap aktif mendatangi dan merenggut kerinduan.
Puisi "Asap" karya Sulaiman Juned adalah puisi pendek namun penuh daya pukau emosional. Lewat metafora sederhana tentang debu, gelap, dan asap, penyair mengajak pembaca merasakan kesepian yang pekat dan bagaimana keterasingan mampu membungkus perasaan manusia. Puisi ini mengajarkan bahwa kesepian yang tidak diungkap bisa berubah menjadi kabut pekat yang menyesakkan, menghalangi cahaya harapan.

Sepenuhnya Puisi
Puisi: Asap
Karya: Sulaiman Juned

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.