Puisi: Aku Nelayan di Atas Sampan (Karya Remy Sylado)

Puisi "Aku Nelayan di Atas Sampan" karya Remy Sylado adalah refleksi tentang kehidupan, kesendirian, dan perjuangan manusia dalam menemukan makna ...
Aku Nelayan di Atas Sampan

Engkau menangkap ikan dengan jaring
aku dengan kata-kata.
Engkau menyatakan cinta dengan kata-kata
aku dengan memberikan diriku.

Aku nelayan di atas sampan
lebih suka memilih kesendirian ini
sambil memahami roh ayah yang menyertai
ketika badai ketika gelombang ketika taufan
kunjung tiba-tiba tanpa memberi salam.

Aku biarkan dagingku dicandai terik
hanya untuk ikan seekor dua
karena satu yang kudapat pun
adalah keriangan di rumah ayah
dan aku merasa tak sia-sia menerima nafas.

Sumber: Kerygma & Martyria (2004)

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Nelayan di Atas Sampan" karya Remy Sylado merupakan puisi yang penuh makna filosofis tentang kehidupan, kesendirian, dan pencarian makna dalam diri sendiri. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana tetapi kuat, penyair menggambarkan perenungan seorang nelayan dalam perjalanan hidupnya.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kehidupan, kesendirian, dan perjuangan manusia dalam menghadapi tantangan hidup. Penyair menggunakan metafora nelayan di atas sampan untuk menggambarkan seseorang yang menjalani kehidupan dengan caranya sendiri, menemukan makna dalam kesederhanaan dan ketekunan.

Makna Tersirat

Puisi ini memiliki beberapa makna tersirat yang menggambarkan kehidupan sebagai perjalanan yang penuh ujian, tetapi tetap memiliki kebahagiaan dalam kesederhanaan.
  • "Engkau menangkap ikan dengan jaring, aku dengan kata-kata" → Menunjukkan bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam menjalani kehidupan.
  • "Aku nelayan di atas sampan lebih suka memilih kesendirian ini" → Kesendirian bukanlah kesepian, tetapi bentuk perenungan dan penerimaan terhadap hidup.
  • "Aku biarkan dagingku dicandai terik hanya untuk ikan seekor dua" → Menggambarkan perjuangan manusia yang kadang hanya menghasilkan sedikit, tetapi tetap berarti.
  • "Karena satu yang kudapat pun adalah keriangan di rumah ayah" → Kebahagiaan sejati bukan diukur dari seberapa banyak yang diperoleh, tetapi dari rasa syukur terhadap apa yang dimiliki.
Puisi ini bercerita tentang seorang nelayan yang menjalani hidupnya dalam kesendirian, menghadapi tantangan alam, tetapi tetap menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Selain itu, puisi ini juga menggambarkan bagaimana seseorang memahami hidup dengan caranya sendiri, tanpa harus mengikuti cara orang lain.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini tenang, penuh perenungan, tetapi juga sedikit melankolis. Ada gambaran tentang kesendirian yang tidak menyedihkan, tetapi justru menjadi ruang bagi tokoh dalam puisi untuk memahami hidupnya.

Imaji

Puisi ini mengandung berbagai imaji yang memperkuat nuansa kehidupan seorang nelayan dan refleksi batinnya:

1. Imaji visual:

  • "Aku nelayan di atas sampan" → Menghadirkan gambaran seorang nelayan sendirian di tengah lautan.
  • "Aku biarkan dagingku dicandai terik" → Menunjukkan gambaran fisik seseorang yang berjuang di bawah sinar matahari.

2. Imaji auditif:

  • "Ketika badai ketika gelombang ketika taufan kunjung tiba-tiba tanpa memberi salam" → Menghadirkan suara gemuruh ombak dan badai yang datang tanpa peringatan.

Majas

Puisi ini menggunakan beberapa majas yang memperkuat maknanya:

1. Metafora:

  • "Aku nelayan di atas sampan" → Menggambarkan seseorang yang menjalani hidup dalam kesendirian dan ketekunan.
  • "Aku biarkan dagingku dicandai terik" → Mengibaratkan perjuangan menghadapi kesulitan dalam hidup.

2. Personifikasi:

  • "Badai kunjung tiba-tiba tanpa memberi salam" → Badai seolah digambarkan seperti tamu yang datang tanpa permisi.

3. Perbandingan:

  • "Engkau menangkap ikan dengan jaring, aku dengan kata-kata" → Menunjukkan bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam menjalani hidup.
Puisi "Aku Nelayan di Atas Sampan" karya Remy Sylado adalah refleksi tentang kehidupan, kesendirian, dan perjuangan manusia dalam menemukan makna hidup. Dengan gaya bahasa yang sederhana tetapi penuh makna, puisi ini mengajarkan pentingnya menerima hidup dengan segala tantangannya, menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan, serta bagaimana setiap orang memiliki cara unik dalam menghadapi kehidupan.

"Puisi Remy Sylado"
Puisi: Aku Nelayan di Atas Sampan
Karya: Remy Sylado

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.