Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Menghirup Asap (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Aku Menghirup Asap" karya Isbedy Stiawan ZS merupakan refleksi mendalam terhadap kondisi lingkungan, khususnya bencana kebakaran hutan yang ...
Aku Menghirup Asap

dari sebuah langkah
yang lalu memuara
di kubangan waktu
aku bertamu

padamu. taman
yang ditumbuhi bunga
ragam, tangan yang
selalu melambai

daun-daun hijau
angin menari
mengikuti irama
tubuh
musik gaduh
bersama-sama

di kubah kota
lengang melenggang
lirihmu gesah
aduhmu basah

kaulepas jaket
membiarkan embusan
membelai….

Jangan berhenti
di persimpangan
selagi napas mengerang
(kauberikan cintamu
yang dipilih dari
hutan belukar
tanpa empunya)

riau-kalimantan
aku menghirup asap
dari hutan terbakar!

29 November-8 Desember 2005

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Menghirup Asap" karya Isbedy Stiawan ZS merupakan refleksi mendalam terhadap kondisi lingkungan, khususnya bencana kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia. Puisi ini menyampaikan kritik sosial serta kepedulian terhadap kerusakan alam yang berimbas pada kehidupan manusia.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kehancuran lingkungan akibat kebakaran hutan serta dampaknya terhadap manusia dan alam. Selain itu, puisi ini juga menyinggung ketidakpedulian serta kepentingan pihak tertentu yang merugikan banyak orang.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah penderitaan yang dialami oleh masyarakat akibat kebakaran hutan. Asap yang dihirup menjadi simbol dari kesengsaraan yang ditanggung oleh banyak orang akibat keserakahan manusia terhadap alam. Puisi ini juga mengandung pesan bahwa bencana ini bukanlah sekadar fenomena alam, melainkan hasil dari ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang menyaksikan dan mengalami langsung dampak dari kebakaran hutan di daerah Riau dan Kalimantan. Penggambaran asap yang memenuhi udara menegaskan betapa besar dampak bencana ini, baik secara fisik maupun emosional bagi masyarakat yang terdampak.

Suasana dalam Puisi

Puisi ini memiliki suasana yang muram, sesak, dan penuh kepedihan. Keadaan lengang di kota, lirihnya suara, dan embusan angin yang membelai menggambarkan suasana yang suram akibat bencana kebakaran hutan. Ada pula nuansa pasrah dan kepiluan yang mendalam dalam menghadapi situasi ini.

Amanat/Pesan yang Disampaikan Puisi

Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Kebakaran hutan bukan hanya merusak ekosistem, tetapi juga membahayakan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menentang segala bentuk eksploitasi alam yang dapat menyebabkan bencana.

Imaji

Dalam puisi ini terdapat berbagai bentuk imaji yang memperkuat gambaran tentang kebakaran hutan:
  • Imaji visual: “taman yang ditumbuhi bunga ragam,” “daun-daun hijau,” yang memberikan gambaran keindahan alam sebelum musibah terjadi.
  • Imaji auditif: “musik gaduh bersama-sama,” yang menggambarkan suasana riuh sebelum berubah menjadi ketenangan yang mencekam.
  • Imaji peraba: “embusan membelai,” yang memberikan kesan hangat dan kontradiktif terhadap suasana yang sebenarnya penuh kepedihan.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini adalah:
  • Metafora: “kubangan waktu” yang menggambarkan perjalanan hidup yang penuh kenangan dan tantangan.
  • Personifikasi: “angin menari mengikuti irama tubuh” yang memberikan karakter manusiawi pada alam.
  • Hiperbola: “napas mengerang” yang menggambarkan betapa parahnya dampak asap akibat kebakaran hutan.
Puisi "Aku Menghirup Asap" karya Isbedy Stiawan ZS merupakan puisi yang menggambarkan penderitaan akibat kebakaran hutan, baik bagi lingkungan maupun manusia. Dengan penggunaan bahasa yang puitis dan simbolik, puisi ini tidak hanya menyampaikan kritik sosial, tetapi juga menyadarkan pembaca akan pentingnya menjaga alam demi kehidupan yang lebih baik.

Isbedy Stiawan ZS
Puisi: Aku Menghirup Asap
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.