Puisi: Akhir Ramadhan (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Akhir Ramadhan" karya Aspar Paturusi merenungkan akhir bulan suci Ramadhan dan menyampaikan harapannya untuk bertemu kembali dengan bulan ...
Akhir Ramadhan

sampai lagi hamba di akhir ramadhan
dapatkah kami bersua di tahun depan
menjalani hari-hari indah ibadah

siang dan malam dihiasi rasa teduh
adakah hamba melafalkan syukur

dosa demi dosa kuletakkan di pintu-Mu
adakah dosa yang tak beroleh ampun

Jakarta, 8 September 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Akhir Ramadhan" karya Aspar Paturusi adalah ungkapan perasaan seseorang yang merenungkan akhir bulan suci Ramadhan dan menyampaikan harapannya untuk bertemu kembali dengan bulan yang suci tersebut di masa mendatang.

Ungkapan Rindu dan Harapan: Puisi ini dimulai dengan ungkapan rindu yang mendalam, di mana penutur merindukan akhir Ramadhan dan bertemu kembali di tahun-tahun mendatang. Ini mencerminkan kerinduan akan momen-momen spiritual dan ibadah yang terjadi selama bulan suci Ramadhan.

Keindahan Spiritual Ramadhan: Penyair merangkum keindahan spiritual Ramadhan dengan menggambarkan hari dan malam yang dihiasi dengan rasa teduh. Hal ini menyoroti atmosfer yang khas selama bulan Ramadhan, di mana umat Muslim merasakan kedamaian dan ketenangan dalam menjalankan ibadah.

Pertanyaan Spiritual: Puisi juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan spiritual yang mendalam, seperti apakah penutur telah bersyukur dan apakah dosa-dosanya akan mendapatkan ampunan. Ini mencerminkan refleksi pribadi atas perjalanan spiritual selama bulan Ramadhan dan keinginan untuk mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.

Ketundukan dan Pengharapan akan Ampunan: Dengan menempatkan dosa-dosa di pintu Allah, penutur mengekspresikan ketundukan dan pengharapan akan ampunan-Nya. Ini mencerminkan kesadaran akan kesalahan dan keinginan yang mendalam untuk mendapatkan ampunan dan ridha Allah di akhir bulan suci Ramadhan.

Pesan Kehidupan: Puisi ini mengandung pesan spiritual yang mendalam tentang pentingnya introspeksi, ketundukan, dan harapan akan ampunan Allah. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim diajak untuk merefleksikan diri, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan harapan mendapatkan ampunan-Nya.

Dengan demikian, puisi "Akhir Ramadhan" karya Aspar Paturusi adalah ungkapan perasaan yang penuh dengan kerinduan, introspeksi spiritual, dan harapan akan ampunan Allah di akhir bulan suci Ramadhan. Ini adalah pengingat akan makna dan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam ibadah selama bulan Ramadhan, serta keinginan untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan spiritual di masa mendatang.

Aspar Paturusi
Puisi: Akhir Ramadhan
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Di Jam-Jam yang Berjalan Jarum jam berjalan mengantar rahasia yang tersembunyi di balik bunyi detik Berapa kali kita bisa melihat fajar tak…
  • Suasana (1)Yang serba kacasudah ditanam di kamarcangkir dengan kopi di dalammengawasi pagimembiarkan uap menyedap kamarBapa sedang memandikan bocahterdengar air berkecibakIbu menyi…
  • PejalanPejalan sudah kembalimukanya pucat pasiterbungkukdi bawah kain lusuhtak ada lagi cahya matanyabergegas pulangke rumah yang tak jelas di manaberhasrat keras melepas bebanyang…
  • SuaraAda suara menderu dan warna ungu. Terserapjasadku. Kukira akan padan juga. Tetapi tidak.Adakah engkau juga menangkap makna itu? Di luar,sebagai sediakala. Langit bersatu denga…
  • Sang UtusanDikabarkanpada tanggal satu bulan Muharamakan tiba Sang Utusandalam perjalanan kembalimenjenguk warganyaMereka keluar dari rumah-rumahberdiri di tamanmenantikanBunga-bun…
  • Wajah Puisi, Hari Ini (: buat pemahat makna) Kata bergegas menjalin frasa merenda makna berkelindan dengan keindahan. Ia lahir dari rahim…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.