Seni Rupa Berpengaruh dalam Peningkatan Kognitif Anak

Penerapan seni rupa sebagai perkembangan kognitif pada anak tidak bisa dilakukan di sekolah saja, orang tua bisa menerapkannya di rumah agar ...

Seni rupa merupakan kegiatan untuk melatih perkembangan kognitif pada anak, karena seni rupa bisa membantu perkembangan sosial emosional pada anak, bukan hanya hanya hobi atau kegiatan biasa, terkadang anak bisa mengekspresikan diri melalui gambar, seperti sedang marah, sedih atau bahagia.

Dalam meningkatkan kognitif anak, seni rupa bukan hanya untuk meningkatkan imajinasi, tetapi banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan seni rupa sejak dini, seperti pembentukan karakter pada anak, juga membantu menemukan bakat anak sejak dini.

Pendidikan seni rupa tidak berfokuskan pada melatih pengenalan warna pada anak saja, tetapi juga bisa mengembangkan imajinasi yang ada pada diri anak lalu menyalurkan melalui gambaran. Hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan anak, agar anak bisa melatih untuk memecahkan masalah, melatih kreativitas, imajinasi dan keterampilan motorik halus.

Seni Rupa Berpengaruh dalam Peningkatan Kognitif Anak

Berikut beberapa manfaat seni rupa untuk perkembangan kognitif anak:

  1. Mengembangkan kreativitas: Seni rupa dapat membatu anak dalam mengembangkan imajinasi dan ide ide baru.
  2. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis: Seni rupa dapat dapat membantu dalam anak berpikir kreatif dan memecahkan masalah dengan cara inovatif.
  3. Meningkatkan kosentrasi dan disiplin: Kegiatan seni rupa dapat membantu anak fokus menyelesaikan suatu hal.
  4. Mengembangkan keterampilan motorik halus: Kegiatan seperti melukis, menggambar dan kasar dan membuat kerajinan tangan dapat melatih keterampilan motorik halus.

Dalam pembelajaran seni rupa di SD, siswa dikenalkan untuk mengenal berbagai teknik dasar seperti menggambar, mewarnai, dan membuat karya seni sederhana. Mereka juga dikenalkan pada berbagai media seni, seperti pensil, crayon, cat air, cat minyak, dan bahan-bahan daur ulang untuk membuat karya seni yang kreatif dan beragam.

Tidak hanya itu, pembelajaran seni rupa juga dapat menjadi media untuk mengasah keterampilan kolaborasi dan komunikasi antar siswa. Melalui proyek seni bersama, siswa diajak untuk bekerja sama, saling mendukung, dan menghargai hasil karya teman-teman mereka.

Menurut Nugraheni pamungkas (2022) dalam buku berjudul “Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Seni pada PAUD” mengungkapkan pentingnya pengalaman seni pada anak usia dini karena merupakan pengalaman dan kesempatan yang baik untuk meningkatkan pembelajaran dan perkembangan pada anak. Anak tidak hanya meningkatkan karya seni yang estetika tetapi juga meningkatkan kesadaran pada lingkungan.

Dalam peningkatan kognitif anak melalui seni rupa belum optimal dikarenakan kurangnya orang tua dalam kesadaran pentingnya seni rupa. Kebanyakan orang tua sekarang memprioritaskan anaknya pada pembelajaran akademik seperti matematika, sains dan bahasa, maupun karena kekhawatiran anak akan terlalu fokus dalam kreativitas dan kurangnya dalam logika.

Menerapkan kegiatan seni rupa adalah langkah baik untuk perkembangan anak. Anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan dan juga baik untuk perkembangan motorik dan emosional pada anak. Anak akan lebih aktif dan lebih fokus pada sesuatu.

Penerapan seni rupa sebagai perkembangan kognitif pada anak tidak bisa dilakukan di sekolah saja, orang tua bisa menerapkannya di rumah agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam perkembangan anak.

Biodata Penulis:

Rizqi Izzatul Zahwa saat ini aktif sebagai mahasiswi di Universitas Peradaban.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.