Puisi: Somewhere (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Somewhere" karya Goenawan Mohamad menggambarkan tentang pencarian dalam hidup, pertemuan dan perpisahan yang hanya berlangsung sesaat, serta ..
Somewhere

Turis berpapasan, turis berpisahan, di meja makan, pada putih pasta tua,
dan percakapan yang ditelan hujan. Somewhere, I met you somewhere.

Di belakang itu suara batuk, lampu goyang, hitam cumi pada malam,
dan seorang tamu berteriak, "Aku harus pergi." Kapan? Ke siapa?

Seorang gadis menangis. Tapi aku tahu ia menyimpan ceritanya sendiri.
Dalam brandy, dalam kaca telepon genggam, sudut itu bisu. Somewhere...

2018

Analisis Puisi:

Puisi "Somewhere" karya Goenawan Mohamad adalah karya yang memadukan elemen-elemen kesepian, pertemuan, perpisahan, dan pencarian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kata-kata yang penuh makna dan simbolisme, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang hubungan antar manusia, waktu yang terus berjalan, serta perasaan yang sering kali tersimpan dalam diri setiap individu.

Turis Berpapasan dan Berpisahan: Gambaran tentang Perjumpaan yang Sementara

Puisi dimulai dengan gambaran yang sangat sederhana namun penuh makna: "Turis berpapasan, turis berpisahan, di meja makan, pada putih pasta tua, dan percakapan yang ditelan hujan."

Frasa "turis berpapasan, turis berpisahan" memberikan gambaran tentang dua orang yang hanya berjumpa untuk sesaat, seperti para turis yang singgah di tempat-tempat tertentu, hanya untuk melanjutkan perjalanan mereka ke tujuan berikutnya. Mereka hanya saling berpapasan dan kemudian berpisah tanpa ada keterikatan yang mendalam. Semua itu terjadi dalam sebuah pertemuan yang sementara, dalam ruang yang singkat, seperti ketika dua orang duduk bersama di meja makan, menikmati makanan sederhana seperti pasta. Percakapan mereka, meskipun hadir, akan segera tenggelam oleh hujan yang datang begitu saja, menggambarkan betapa singkatnya momen pertemuan itu.

Simbolisme hujan yang "menelan percakapan" juga bisa diartikan sebagai perasaan yang cepat menghilang, kesan yang terlupakan begitu saja, seiring waktu yang terus berjalan. Keterbatasan waktu dalam hubungan antar manusia atau dalam pertemuan-pertemuan yang bersifat sementara ini seringkali menambah kesan kesendirian atau keterasingan.

Suara Batuk, Lampu Goyang, dan Kepergian: Ketidakpastian dalam Kehidupan

Selanjutnya, puisi ini menggambarkan ketidakpastian dan kebisingan kehidupan yang terus berjalan, dengan "suara batuk, lampu goyang, hitam cumi pada malam." Gambarannya menciptakan atmosfer yang sedikit suram, seolah-olah dunia ini penuh dengan suara-suara yang tidak bisa dihindari—suara batuk yang menggambarkan ketidaksempurnaan tubuh manusia, lampu yang bergoyang memberi kesan ketidakstabilan atau ketidakpastian, serta citra "hitam cumi pada malam," yang bisa dianggap sebagai sesuatu yang gelap dan misterius. Semuanya menggambarkan kondisi kehidupan yang sering kali penuh dengan keraguan dan ketidakjelasan.

Lalu, terdapat "seorang tamu berteriak, 'Aku harus pergi.' Kapan? Ke siapa?" Kalimat ini semakin memperkuat perasaan ketidakpastian. Ada seseorang yang akan meninggalkan, tetapi ia tidak tahu kapan atau untuk siapa ia pergi. Teriakan ini bisa diartikan sebagai bentuk pencarian atau kebutuhan untuk meninggalkan sesuatu, mungkin untuk mencari arti atau tujuan baru dalam hidup, tetapi dengan ketidakpastian yang sama sekali tidak terjawab.

Seorang Gadis Menangis dan Cerita yang Tersimpan: Kesendirian dalam Kehidupan

Selanjutnya, puisi ini menghadirkan sosok seorang gadis yang menangis. "Seorang gadis menangis. Tapi aku tahu ia menyimpan ceritanya sendiri." Menangis adalah ekspresi emosional yang menunjukkan kesedihan atau kesulitan yang dialami seseorang. Namun, meskipun gadis itu menangis, ada pemahaman bahwa ia menyimpan ceritanya sendiri—sebuah cerita yang tidak diungkapkan kepada orang lain, sebuah rahasia atau beban yang tersembunyi dalam dirinya.

Puisi ini menyiratkan bahwa banyak perasaan dan cerita dalam hidup seseorang yang tetap tersimpan dan tidak diungkapkan, bahkan ketika mereka berada dalam situasi yang penuh emosi. Dalam hal ini, Goenawan Mohamad mengajak kita untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki kisah mereka masing-masing, yang mungkin tidak dapat kita akses atau ketahui.

Brandy, Telepon Genggam, dan Sudut yang Bisu: Kehidupan yang Tertutup dan Tersimpan dalam Dunia Pribadi

Gambaran berikutnya adalah tentang brandy, kaca telepon genggam, dan sudut yang bisu: "Dalam brandy, dalam kaca telepon genggam, sudut itu bisu." Brandy, sebagai minuman keras, dapat menjadi simbol pelarian atau upaya untuk melupakan perasaan. Sementara telepon genggam mewakili media komunikasi modern, tetapi tetap tidak mampu menghubungkan perasaan yang lebih dalam. Semua elemen ini menyarankan adanya jarak atau kesenjangan antara manusia, meskipun ada perangkat atau sarana yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi.

Frase "sudut itu bisu" menunjukkan adanya ruang atau tempat yang penuh dengan keheningan, sebuah ruang yang mungkin penuh dengan perasaan atau pikiran yang tidak bisa diungkapkan. Keheningan ini menyiratkan bahwa terkadang, kita terjebak dalam dunia kita sendiri, berbicara dengan diri kita sendiri, atau berjuang dengan perasaan yang hanya bisa dipahami oleh diri kita, tanpa bisa diungkapkan kepada orang lain.

"Somewhere" sebagai Simbol Pencarian dan Kenangan

Di bagian akhir, Goenawan Mohamad mengulang kata "Somewhere" untuk menutup puisi, menegaskan bahwa segala perasaan, kenangan, dan pencarian itu terjadi "di suatu tempat," sebuah tempat yang bisa jadi tidak bisa kita tentukan dengan pasti. "Somewhere" adalah sebuah tempat yang melambangkan pencarian akan arti, pencarian untuk menemukan sesuatu yang lebih besar dari sekadar pertemuan atau perpisahan yang terjadi dalam kehidupan ini. Ia adalah simbol dari perjalanan batin yang terus berlanjut, dari pencarian yang tidak pernah benar-benar selesai.

Puisi "Somewhere" karya Goenawan Mohamad menggambarkan tentang pencarian dalam hidup, pertemuan dan perpisahan yang hanya berlangsung sesaat, serta kenangan yang tersimpan dalam diri setiap individu. Melalui simbolisme dan gambaran yang penuh dengan ketidakpastian, puisi ini mengajak kita untuk merenung tentang hubungan antar manusia, kesendirian, dan pencarian makna dalam kehidupan. Pencarian itu terjadi "somewhere," sebuah tempat yang mungkin tidak kita pahami sepenuhnya, tetapi tetap ada di dalam perjalanan hidup kita yang penuh dengan ketidakpastian dan misteri.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Somewhere
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.