Puisi: Sepanjang Kanal (Karya Suripan Sadi Hutomo)

Puisi "Sepanjang Kanal" karya Suripan Sadi Hutomo merangkum kehidupan sehari-hari, keindahan alam, dan kebersamaan di kampung halaman.
Sepanjang Kanal

Sepanjang kanal sepanjang kayal
Adalah ada-Mu semata
Sepanjang kanal sepanjang kayal
Adalah sifat-Mu semata

Tik tok! Tik tok!
Dokar itu pelahan jalan
Kuhitung orang mandi telanjang
Kuhitung bunga telekan
Pohon mahoni rumpun bambu
Tawa terkekeh di balik gardu

Sepanjang kanal sepanjang kayal
Semua telah kukenal
Antara Jajak Tanjungreja
Hijau daun-daun lamtara
Hijau daun-daun puspanyidra

Alam yang murni jalan yang sunyi
Adalah panggilan seni
Wajah yang sunyi wajah yang sepi
Adalah hati nurani

Sawah ladang rumah lama
Lampu teplok buah gadung
Rindu sayang yang mendamba
Rindu sayang kampung

Guci tuak kopi
Senyum manis poci
Warna lembut menjelaga
Warna lembut petai cina

Reguk dan puaskan tusuk dan habiskan
Bisik lembut dalam igauan
Kita bertemu dalam kerinduan

2 November 1976

Analisis Puisi:

Puisi "Sepanjang Kanal" karya Suripan Sadi Hutomo menggambarkan keindahan dan kehidupan sehari-hari yang mengalir seiring sepanjang kanal. Dengan gaya bahasa yang indah, puisi ini merangkum perjalanan dan pengalaman penyair di sepanjang kanal tersebut.

Aliran Alam dan Spiritualitas: Puisi dibuka dengan menggambarkan sepanjang kanal sepanjang kayal yang menjadi manifestasi dari keberadaan Tuhan. Keberadaan-Mu dan sifat-Mu melambangkan aliran alam dan spiritualitas yang mengalir melalui kehidupan sehari-hari. Tik tok! Tik tok! menggambarkan ritme alam yang tetap berlangsung, seiring dengan perjalanan dokar yang lambat.

Realitas Kehidupan Desa dan Alam Hijau: Penyair menggambarkan realitas kehidupan desa dengan membayangkan orang mandi telanjang, bunga telekan, pohon mahoni, rumpun bambu, dan tawa terkekeh di balik gardu. Semua ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang kental dengan nuansa alam hijau, sawah, dan ladang.

Rindu Terhadap Kampung Halaman: Puisi menciptakan atmosfer rindu terhadap kampung halaman dengan merinci elemen-elemen seperti guci, tuak, kopi, senyum manis poci, dan warna lembut petai cina. Semua ini adalah simbol-simbol kebersamaan dan kehidupan yang damai di kampung.

Panggilan Seni dan Hati Nurani: Alam yang murni dan jalan yang sunyi tidak hanya dipandang sebagai realitas fisik, melainkan sebagai panggilan seni dan wajah hati nurani. Ini menunjukkan bahwa penyair melihat keindahan tidak hanya sebagai sesuatu yang fisik, tetapi juga sebagai ekspresi batin dan keindahan yang terdalam.

Kerinduan dan Pertemuan dalam Igauan: Puisi mengakhiri dengan menyampaikan kerinduan dan pertemuan yang terjadi dalam igauan. Igauan tersebut menciptakan dunia imajinatif di mana penyair bertemu dengan hal-hal yang dicintainya dan memuaskan kerinduannya.

Puisi "Sepanjang Kanal" karya Suripan Sadi Hutomo adalah puisi yang merangkum kehidupan sehari-hari, keindahan alam, dan kebersamaan di kampung halaman. Dengan bahasa yang sederhana namun padat makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang keindahan sederhana yang ada di sekitar kita, sekaligus mengungkapkan rasa cinta dan kekaguman penyair terhadap lingkungan alam dan kehidupan di desa.

Puisi Sepanjang Kanal
Puisi: Sepanjang Kanal
Karya: Suripan Sadi Hutomo

Biodata Suripan Sadi Hutomo:
  1. Suripan Sadi Hutomo lahir pada tanggal 5 Februari 1940 di Ngawen, Blora.
  2. Suripan Sadi Hutomo meninggal dunia pada tanggal 23 Februari 2001 di Surabaya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.