Puisi: Romantisme Jarak (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Romantisme Jarak" karya Mustafa Ismail menggambarkan kerinduan, kehampaan, dan harapan dalam hubungan yang terpisah oleh jarak.
Romantisme Jarak (1)

Mestinya kita punya sedikit waktu untuk
menceritakan perihal masing-masing
angin tak begitu saja membaringkan langit dalam
percakapan sunyi
agar kita berkesempatan merasakan getar-getar langit
dengan coraknya yang melambungkan angan

Dingin menulis nama-nama kita
apakah yang terbayang ketika sadar kita berjauhan
mengukur jarak dengan isyarat
barangkali surat pula yang tiap saat harus kutuliskan
walau pena kehabisan kata memandang banyaknya gelisah
harus diungkapkan.

Saree, Aceh, 1995

Romantisme Jarak (2)

Dalam tidurmu kau lihat aku menggigil dalam kekosongan
malam-malam di tengah bukit, bagai sebuah negeri dongeng
bercerita tentang kota yang kutinggalkan
embun tanpa henti menyapu daun, angin membetot seluruh malam
sampai bergerakpun aku harus berdoa beberapa kali
Saree benar-benar mengkemas hari-hariku dalam kulkas-kulkas kecil
pintu-pintunya tak pernah terbuka meski tak henti-henti aku ketuk.

Saree, Aceh, December 1995

Romantisme Jarak (3)

Kalau terkadang aku harus menangis, itu adalah kangen
yang tak sanggup lukiskan: aku melihat kota-kola yang bergerak
menyeretku semakin jauh

Rumah kita memanggil-manggil: tempat aku bermain dan
mengucap salam bagimu saat pergi dan kembali
di mana kau dengan setia menunggu, hingga memutih rambut
dan mengeringkan kulit-kulitmu

Maka ketika aku terdampar dan lahir kembali
kulihat ada sepotong kangen yang hilang: dan kau memanggil-manggil
sampai hilang suaramu, sampai habis air mataku.

Aku tekuni kau di kota yang sunyi ini: dalam hari berkabut.

Jakarta, 13 Oktober 1997

Analisis Puisi:

Puisi "Romantisme Jarak" karya Mustafa Ismail adalah serangkaian puisi yang mengeksplorasi tema jarak fisik dan emosional antara dua individu yang saling mencintai. Melalui imaji yang kuat dan bahasa yang puitis, puisi ini menggambarkan kerinduan, kehampaan, dan harapan dalam hubungan yang terpisah oleh jarak.

Tema dan Makna

  • Jarak Fisik dan Emosional: Tema utama puisi ini adalah jarak fisik dan emosional antara dua individu yang berpisah. Puisi-puisi ini menggambarkan betapa jarak tersebut memengaruhi hubungan mereka, baik secara langsung maupun melalui perasaan kesepian dan kerinduan yang mendalam.
  • Kerinduan dan Kehampaan: Melalui gambaran tentang malam yang dingin, bukit yang sunyi, dan embun yang tak henti-hentinya menyapu daun, puisi ini menciptakan suasana kerinduan dan kehampaan yang dirasakan oleh individu yang berpisah. Mereka merindukan kebersamaan dan merasa terisolasi dalam jarak yang memisahkan mereka.
  • Harapan dan Ketekunan: Meskipun dihadapkan pada jarak dan kesepian, puisi ini juga mengekspresikan harapan dan ketekunan dalam menjaga hubungan tersebut. Individu-individu ini tetap berdoa, menulis surat, dan mempertahankan cinta mereka meskipun terpisah oleh jarak fisik dan waktu.

Struktur dan Gaya Bahasa

  • Bahasa Puitis: Penyair menggunakan bahasa yang puitis dan imaji yang kuat untuk menyampaikan perasaan dan pengalaman karakter dalam puisi. Metafora tentang dinginnya malam, keindahan bukit yang sunyi, dan embun yang menyapu daun memberikan kedalaman dan intensitas pada penggambaran suasana dan emosi.
  • Pengulangan Motif: Motif tentang jarak dan kerinduan diulang dalam setiap bagian puisi, menciptakan kohesi dan kesatuan antara bagian-bagian yang berbeda. Hal ini memperkuat tema utama puisi dan memperdalam pengalaman pembaca terhadap perasaan karakter-karakter dalam puisi.

Emosi dan Suasana

  • Kesepian dan Kerinduan: Puisi ini menciptakan suasana kesepian dan kerinduan yang kuat, di mana karakter-karakter merasa terpisah dan kehilangan tanpa kehadiran satu sama lain. Gambaran malam yang sunyi dan embun yang tak henti-hentinya menyapu daun menggambarkan perasaan kesendirian dan kekosongan yang dirasakan.
  • Harapan dan Ketekunan: Di tengah kesepian dan kerinduan, puisi ini juga menampilkan harapan dan ketekunan dalam hubungan mereka. Karakter-karakter ini tetap berdoa dan mempertahankan cinta mereka, menunjukkan keteguhan hati dan tekad untuk tetap bersama meskipun terpisah oleh jarak.

Pesan dan Refleksi

Puisi "Romantisme Jarak" mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti dan tantangan dalam menjaga hubungan yang terpisah oleh jarak fisik dan emosional. Puisi ini menggambarkan pengalaman yang universal tentang kerinduan, kesepian, harapan, dan ketekunan dalam cinta, serta kekuatan yang diperlukan untuk mengatasi rintangan tersebut.

Puisi "Romantisme Jarak" karya Mustafa Ismail adalah serangkaian puisi yang menggambarkan pengalaman dua individu yang berpisah oleh jarak fisik dan emosional. Melalui bahasa puitis, imaji yang kuat, dan pengulangan motif, puisi ini berhasil menyampaikan perasaan kerinduan, kesepian, harapan, dan ketekunan dalam menjaga hubungan tersebut.

Mustafa Ismail
Puisi: Romantisme Jarak
Karya: Mustafa Ismail

Biodata Mustafa Ismail:
  • Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.