Puisi: Rebab (Karya A. Damhoeri)

Puisi "Rebab" karya A. Damhoeri merangkum keindahan dan daya tarik dari alat musik rebab, sekaligus mengeksplorasi pengaruh emosional yang dapat ...
Rebab

Rehab merenai merunut kalbu,
Dengan lagu merdu dan sendu,
Terbuai-buai dengan gemulai,
Ke 'alam rohani jiwa terlerai.

Terlena bagai kena pesona,
Ta' insaf diri kuncup merana,
Lupa diriku hina dan papa,
Karena rebab jadi teralpa ........

Sumber: Panji Pustaka (9 Juni 1933)

Analisis Puisi:

Puisi "Rebab" karya A. Damhoeri merangkum keindahan dan daya tarik dari alat musik rebab, sekaligus mengeksplorasi pengaruh emosional yang dapat dihasilkannya.

Eksplorasi Emosi Melalui Rebab: Puisi ini dibuka dengan deskripsi rebab yang "merenai merunut kalbu." Penggunaan kata-kata ini menggambarkan bagaimana alunan melodi dari rebab mampu memperdalam dan menyentuh emosi batin. Rebab bukan hanya menjadi alat musik, tetapi juga menjadi sarana untuk menjelajahi kealam rohani dan mengungkapkan perasaan yang mendalam.

Keindahan Lagu yang Merdu dan Sendu: Penyair menggambarkan lagu dari rebab sebagai "merdu dan sendu." Ini menciptakan gambaran tentang keindahan yang terkandung dalam melodi yang dihasilkan oleh alat musik ini. Keindahan yang merdu dan sendu ini mampu membangkitkan berbagai nuansa emosional, mulai dari kebahagiaan hingga kepedihan.

Buai Gemulai dan Kealam Rohani Jiwa: Puisi menggambarkan suasana terbuai-buai dan gemulai ketika terdengar alunan rebab. Kata-kata ini memberikan nuansa kealam rohani jiwa yang tercermin dalam reaksi dan respon terhadap musik. Alat musik rebab dianggap sebagai pemberi kehidupan pada jiwa yang tercerabut atau terlerai.

Pengaruh Pesona yang Terlena: Puisi ini mencatat pengaruh pesona yang dapat membuat seseorang terlena dan "ta' insaf diri kuncup merana." Kata-kata ini mengekspresikan daya hipnotis dan pesona yang dimiliki oleh musik rebab. Efek ini menciptakan perasaan terlarut dalam keindahan musik, sehingga membuat lupa akan diri sendiri dan realitas sekitar.

Lupa Diri dan Teralpa Karena Rebab: Puisi mengeksplorasi dampak mendalam dari keindahan musik rebab dengan mengungkapkan bahwa penyair "lupa diriku hina dan papa" karena rebab, dan menjadi "teralpa." Ini menciptakan gambaran tentang bagaimana musik dapat menjadi pelarian dari kenyataan yang sulit, sekaligus membangkitkan perasaan yang terlupakan.

Gaya Bahasa yang Simpel dan Meresap: Penyair menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun meresap untuk menggambarkan pengaruh musik rebab. Kata-kata yang dipilih menciptakan atmosfer yang khas dan merangsang imajinasi pembaca untuk merasakan keindahan melodi dan dampak emosionalnya.

Puisi "Rebab" menggambarkan kekuatan dan keindahan musik dalam membawa perubahan emosional pada jiwa. Dengan merinci daya tarik rebab dan pengaruhnya yang mendalam, penyair menciptakan sebuah karya yang memahami dan merangkul kekuatan seni dalam menghadirkan keindahan dan pengalaman emosional yang tak terlupakan. Puisi ini merayakan kealam rohani musik, mengundang pembaca untuk merenungkan kekuatan dan keindahan yang terkandung dalam alunan rebab.

Puisi: Rebab
Puisi: Rebab
Karya: A. Damhoeri

Biodata A. Damhoeri:
  • A. Damhoeri (atau Ahmad Damhoeri) lahir di Batu Payung, Payakumbuh, Sumatra Barat, pada tanggal 31 Agustus 1915.
  • A. Damhoeri meninggal dunia di Jorong Lurah Bukik, Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, pada tanggal 6 Oktober 2000 (pada usia 85 tahun).

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Di PekuburanSedang terik panas mata’ri,Silau gemilauBerilau-kilau,Aku sampai ke pemakaman sepi.Paw’na membelai lemah gemulai,Berisi berbisik,Kerisik mersik,Mendesir, mendesai, pimp…
  • RebabRehab merenai merunut kalbu,Dengan lagu merdu dan sendu,Terbuai-buai dengan gemulai,Ke 'alam rohani jiwa terlerai.Terlena bagai kena pesona,Ta' insaf diri kuncup merana,Lupa d…
  • Yang BaruKepada Pujangga MudaKesuma di tahta megah muliaRurun kembang naik kuncup,Kemarin sore berdiri mika,Sekang megah kuntum tertutup.Embun pagi datang segar,Naik semarak kemban…
  • HarauTahukah tuan dimana Harau?Tempat air jatuh mendesau,Di Payakumbuh "kota tembakau",Di tempat bujang banyak merisau.Perhatikanlah indah hutan rimbanya,Dilingkar jalan putih warn…
  • Terkenang KekasihNeng, kudengar lonceng berbunyi,Di tengah malam ketika sunyi;Dalam angkasa bunyi bergentar,Beta mendengar sayu gemetar.Mendengung bunyinya di mayapada,Sampai menyu…
  • KendiriTidak sebuah, satupun tidak,Yang boleh kuambil menjadi suri,Hanya jika sukma berkehendak,Aku merayau seorang diri.Kulagukan rubai berapa kudapat,Indah, merdunya aku 'ndak ta…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.