Puisi: Perjalanan yang Tak Berujung (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Puisi "Perjalanan yang Tak Berujung" menggambarkan Palestina sebagai simbol ketabahan di tengah kesulitan, memberikan pesan universal bahwa tidak ...

Perjalanan yang Tak Berujung


Palestina, perjalananmu panjang,
Di antara duri dan batu,
Engkau terus berjalan, meski kaki terluka.
Namun tekadmu adalah jalan,
Yang akan mengantarmu pada kebebasan.

Dan meski langkahmu terseok-seok,
Kau tetap berjalan tanpa henti,
Karena di setiap jengkal tanah,
Ada darah yang mengalir untukmu.

2025

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan yang Tak Berujung" karya Moh Akbar Dimas Mozaki adalah refleksi mendalam tentang perjuangan rakyat Palestina yang penuh liku dan penderitaan. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menggambarkan perjalanan panjang menuju kebebasan yang tak pernah surut meski penuh rintangan.

Palestina: Simbol Perjalanan Panjang Menuju Kebebasan

Pada bagian pertama, "Palestina, perjalananmu panjang, di antara duri dan batu, engkau terus berjalan, meski kaki terluka," penyair langsung membawa pembaca pada gambaran nyata perjuangan rakyat Palestina.
  1. "Perjalanan Panjang": Palestina disimbolkan sebagai sosok yang terus melangkah di tengah ujian. Ini menggambarkan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun tanpa tanda-tanda berakhir.
  2. "Duri dan Batu": Duri dan batu melambangkan rintangan fisik dan emosional yang harus dihadapi. Mereka mencerminkan penderitaan sehari-hari, baik karena kekerasan fisik maupun kehilangan harapan.
  3. "Kaki Terluka": Meski terluka, langkah Palestina tidak terhenti. Hal ini menegaskan ketabahan rakyat Palestina dalam menghadapi penindasan.

Tekad sebagai Jalan Menuju Kebebasan

Baris berikutnya, "Namun tekadmu adalah jalan, yang akan mengantarmu pada kebebasan," menyoroti semangat perjuangan yang tidak pernah padam.
  1. Tekad sebagai Jalan: Dalam puisi ini, tekad diibaratkan sebagai jalan yang akan membawa Palestina keluar dari penderitaan. Ini mencerminkan keyakinan bahwa perjuangan kolektif dapat membuahkan hasil meski memakan waktu lama.
  2. Kebebasan: Kebebasan menjadi tujuan akhir, tetapi juga menjadi impian yang terus diperjuangkan di tengah tantangan besar.

Perjuangan Tanpa Akhir: Simbol Harapan yang Tak Pernah Padam

Pada bait kedua, penyair menggambarkan betapa rakyat Palestina terus bertahan meski dalam kondisi yang sangat sulit: "Dan meski langkahmu terseok-seok, kau tetap berjalan tanpa henti."
  1. "Langkah Terseok-seok": Frasa ini menunjukkan bahwa perjuangan tidak selalu berjalan mulus. Ada kelelahan, kehilangan, dan kesakitan yang dirasakan. Namun, hal tersebut tidak menghentikan perjalanan menuju kebebasan.
  2. "Tanpa Henti": Kalimat ini menegaskan keteguhan hati rakyat Palestina. Tidak peduli seberapa besar tantangan, perjuangan akan terus berlanjut.

Darah yang Mengalir: Bukti Pengorbanan

Bait penutup, "Karena di setiap jengkal tanah, ada darah yang mengalir untukmu," menggambarkan betapa besar pengorbanan yang telah diberikan untuk mempertahankan tanah air.
  1. "Setiap Jengkal Tanah": Tanah Palestina memiliki makna yang mendalam, bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai warisan budaya, identitas, dan simbol perjuangan.
  2. "Darah yang Mengalir": Darah melambangkan pengorbanan nyata yang telah dilakukan oleh generasi demi generasi. Setiap korban jiwa adalah pengingat betapa mahal harga yang harus dibayar untuk kebebasan.

Gaya Bahasa dan Pesan Moral

Moh Akbar Dimas Mozaki menggunakan gaya bahasa sederhana namun sarat emosi untuk menggambarkan perjuangan rakyat Palestina.
  1. Simbolisme yang Kuat: Elemen seperti duri, batu, kaki terluka, dan darah digunakan untuk menyampaikan kesulitan sekaligus semangat perjuangan.
  2. Narasi Universal: Meskipun berfokus pada Palestina, puisi ini juga berbicara tentang perjuangan manusia melawan ketidakadilan di mana pun.

Relevansi Puisi dengan Realitas Palestina

Puisi ini tidak hanya menjadi karya sastra, tetapi juga menjadi pengingat tentang kondisi nyata di Palestina. Konflik berkepanjangan, pengungsian massal, dan kekerasan terus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di wilayah tersebut.
  1. Perjalanan yang Panjang: Hingga kini, Palestina masih berjuang untuk hak-haknya, termasuk pengakuan internasional atas kedaulatan mereka.
  2. Harapan di Tengah Kesulitan: Puisi ini mengajarkan bahwa meski jalan menuju kebebasan penuh liku, harapan dan tekad adalah kekuatan utama untuk bertahan.
Puisi "Perjalanan yang Tak Berujung" karya Moh Akbar Dimas Mozaki adalah karya yang menggugah, mengajak pembaca untuk merenungkan arti perjuangan dan pengorbanan.

Puisi ini menggambarkan Palestina sebagai simbol ketabahan di tengah kesulitan, memberikan pesan universal bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia jika dilakukan dengan tekad yang kuat. Dalam setiap barisnya, tersimpan harapan bahwa suatu hari, perjalanan panjang ini akan mencapai tujuannya: kebebasan dan kedamaian.

Sebagai karya sastra, puisi ini tidak hanya merefleksikan realitas konflik di Palestina, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk terus percaya pada kekuatan harapan dan perjuangan melawan ketidakadilan di dunia.

Moh Akbar Dimas Mozaki
Puisi: Perjalanan yang Tak Berujung
Karya: Moh Akbar Dimas Mozaki

Biodata Moh Akbar Dimas Mozaki:
  • Moh Akbar Dimas Mozaki saat ini aktif sebagai mahasiswa, S1 Sastra Indonesia, di Universitas Andalas, Padang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.