Puisi: Mobil (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Puisi "Mobil" secara keseluruhan memberikan pandangan yang kritis terhadap dinamika sosial dan hubungan antara berbagai pihak dalam konteks kota ...
Mobil

Melihat mobil diparkir berderet-deret
Dan para sopir yang menunggu majikan sambil bermain klakson
Atau merokok dan melihat kesibukan kota
Rasanya seperti berada di sebuah pabrik
Mobil itu adalah mesin, dan para sopir terkurung di dalamnya
Sedang majikan adalah barang luks: cerewet dan perlu dirawat
Lalu, ketika saya menyalami sopir-sopir itu
Mereka menatap seperti mengahadapi seorang turis
Tengadah dan iri hati, tetapi juga seperti penuh tanggungjawab
"Selamat  siang!" mereka membalas salam saya
Kemudian saya membuka semua pintu
Dan saya melihat bahwa, sebelah kaki mereka
Sudah lama disimpan dalam kulkas majikannya
"Apa Anda dari Legiun Veteran?" tanya mereka
"Bukan," jawab saya. "Saya seorang montir."

1976

Sumber: Rudi Jalak Gugat (1982)

Analisis Puisi:

Puisi "Mobil" karya Yudhistira A.N.M. Massardi menggambarkan sebuah pengamatan terhadap kehidupan sehari-hari di sekitar mobil dan para sopirnya.

Perspektif Pengamatan: Penyair mengamati mobil-mobil yang diparkir berderet-deret dan para sopir yang menunggu majikan mereka dengan berbagai kegiatan seperti bermain klakson, merokok, dan melihat kesibukan kota. Pengamatan ini memberikan gambaran tentang rutinitas dan kehidupan sehari-hari di sekitar kendaraan bermotor.

Simbolisme Mobil: Mobil dalam puisi ini dianggap sebagai sebuah mesin, sedangkan para sopirnya terkurung di dalamnya. Simbolisme ini mencerminkan ketergantungan sosial ekonomi yang sering kali memaksa seseorang untuk terjebak dalam peran tertentu, seperti menjadi sopir, untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dinamika Hubungan Antara Majikan dan Sopir: Hubungan antara majikan dan sopir dalam puisi ini digambarkan sebagai hubungan yang kompleks. Majikan dianggap sebagai barang mewah yang perlu dirawat, sedangkan para sopir dianggap sebagai penjaga yang harus mengurusnya. Meskipun demikian, ada rasa iri hati dan tanggung jawab yang muncul dalam interaksi mereka.

Kontras dan Ironi: Ada kontras antara gambaran sopir yang terkurung dalam mobil dengan kebebasan penyair yang bisa berinteraksi dengan mereka. Ironisnya, meskipun penyair bukanlah seorang veteran perang, tetapi para sopir mengira demikian karena kaki mereka sudah lama terkurung dalam mobil majikan mereka.

Pembedaan Sosial dan Identitas: Pertanyaan sopir kepada penyair apakah dia dari Legiun Veteran mencerminkan adanya pembedaan sosial dan stereotip yang mungkin ada dalam masyarakat. Hal ini menyoroti pentingnya identitas dan persepsi dalam interaksi sosial.

Puisi "Mobil" secara keseluruhan memberikan pandangan yang kritis terhadap dinamika sosial dan hubungan antara berbagai pihak dalam konteks kota metropolitan. Dengan bahasa yang sederhana namun kuat, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang kompleksitas kehidupan sehari-hari di sekitar mobil dan para sopirnya.

Yudhistira ANM Massardi
Puisi: Mobil
Karya: Yudhistira A.N.M. Massardi

Biodata Yudhistira A.N.M. Massardi:
  • Yudhistira A.N.M. Massardi (nama lengkap Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi) lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat.
  • Yudhistira A.N.M. Massardi dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.