Malam
Angin menepuk bukit bukit yang terbaring
— tidur tidurlah —
Dan pepohonan berbuai kantuk
tangkaitangkai merunduk tiarap dalam kelam
dan beberapa kelepak elang berputar
mencari rimbun kantuk yang paling lelap
Kemudian langit diamlah
jadi kelabu dipukau kelam
Dan kau menengadah
mencari bulan atau bintang atau celah dilangit
tempat lewat keabadian
Dan kau hanya menengadah setengah
dan terpaksa senang pada
lelampuan jalan yang memusingkan
matamu dengan gerogotan binatang malam
Dan tiba tiba kau terpikir
— mengapa tak kuambil saja batu
dan melempar segala lampu-lampu yang memusingkan —
Siapa tahu dalam pekat gelap
caya yang paling sekarat dilangit
dilangit
akan dapat disimak
menunjukkan arah keabadian
Sumber: Horison (April, 1970)
Analisis Puisi:
Puisi "Malam" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya yang menggambarkan keindahan malam dan mengajak pembaca untuk merenungkan alam, kehidupan, dan keabadian. Dalam puisi ini, pengarang menghadirkan gambaran malam yang tenang dan memukau.
Keindahan Alam Malam: Puisi ini membuka dengan deskripsi alam malam yang indah. Angin yang menepuk bukit-bukit yang terbaring, pepohonan yang berbuai, dan elang-elang yang berputar menciptakan gambaran alam yang damai. Pengarang mengekspresikan bagaimana alam malam ini tidur dengan tenang, dan ini menciptakan suasana yang tenang dan damai di awal puisi.
Pencarian Keabadian: Pada bagian selanjutnya, pengarang membahas pencarian keabadian dalam diri manusia. Ketika langit menjadi kelabu dan mata memandang ke atas mencari bulan, bintang, atau celah di langit yang dapat menjadi jalan menuju keabadian. Namun, manusia seringkali hanya menengadah setengah dan terjebak dalam keramaian dan gangguan yang menghalangi mereka untuk mencapai keabadian.
Makna Tersembunyi: Puisi ini memiliki makna yang mendalam. Batu yang disebutkan dalam puisi bisa menjadi simbol kebijaksanaan atau pencerahan yang dapat membantu manusia melalui kegelapan hidup. Dalam situasi kebingungan dan ketidakpastian, manusia sering mencari petunjuk atau cahaya yang dapat membimbing mereka menuju arah yang benar.
Pencarian Keabadian dalam Kehidupan: Puisi ini juga mengandung pesan tentang pencarian keabadian dalam hidup. Manusia cenderung mencari makna dan tujuan dalam hidup mereka, dan mereka berharap dapat mencapai keabadian melalui pencapaian mereka. Namun, kadang-kadang manusia terjebak dalam rutinitas dan gangguan yang menghalangi mereka untuk merenungkan makna sejati kehidupan.
Puisi "Malam" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya yang merenungkan keindahan alam malam, pencarian keabadian, dan makna dalam kehidupan manusia. Dalam bahasa yang sederhana, pengarang menghadirkan gambaran alam yang tenang dan memukau sambil mengajak pembaca untuk merenungkan arti keabadian dan makna hidup. Puisi ini mengajak kita untuk memandang alam dan kehidupan dengan lebih dalam dan merenungkan makna yang tersembunyi di baliknya.
Karya: Sutardji Calzoum Bachri
Biodata Sutardji Calzoum Bachri:
- Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
- Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.