Puisi: Langkah-Langkah Siapakah Itu (Karya Hijaz Yamani)

Puisi "Langkah-Langkah Siapakah Itu" karya Hijaz Yamani menghadirkan tema yang penuh dengan makna tentang perjalanan hidup, pengorbanan, dan ....
Langkah-Langkah Siapakah Itu


Langkah-langkah siapakah itu
menapak di dingin malam

Langkah-langkah siapakah itu
menyerahkan miliknya di tangan bayang-bayang

Langkah-langkah siapakah itu
gugur sebelum tanda-tanda pertempuran

1974

Sumber: Malam Hujan (2012)

Analisis Puisi:

Puisi "Langkah-Langkah Siapakah Itu" karya Hijaz Yamani menghadirkan tema yang penuh dengan makna tentang perjalanan hidup, pengorbanan, dan kehilangan. Melalui tiga bait yang sederhana namun kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna di balik langkah-langkah yang tercatat dalam setiap perjalanan, baik itu perjalanan fisik maupun perjalanan batin. Dengan pertanyaan yang diajukan dalam setiap bait, puisi ini menggugah kita untuk berpikir tentang siapa yang sebenarnya menjalani peristiwa-peristiwa dalam kehidupan dan apa makna dari setiap langkah yang diambil.

Langkah-langkah yang Tak Terlihat

Bait pertama puisi ini dimulai dengan pertanyaan yang mendalam: "Langkah-langkah siapakah itu menapak di dingin malam?" Dalam pertanyaan ini, terdapat kesan bahwa langkah-langkah yang dimaksud bukan sekadar langkah biasa, tetapi langkah yang terlupakan atau tak terlihat. "Dingin malam" menambah nuansa sepi dan kesendirian dalam puisi ini, seakan-akan langkah-langkah tersebut berjalan tanpa ada yang memperhatikan. Langkah-langkah tersebut bisa jadi menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang tidak terlihat oleh orang lain, sebuah perjalanan yang dilakukan dalam kesendirian atau dalam keadaan yang penuh tantangan.

Pertanyaan ini juga bisa diartikan sebagai refleksi tentang siapa yang melakukan perjalanan tersebut. Apakah langkah-langkah itu milik kita sebagai individu, ataukah seseorang yang telah pergi jauh lebih dahulu, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dalam diri kita? "Dingin malam" bisa diartikan sebagai suasana hati yang kesepian atau penuh dengan ketidakpastian, mencerminkan perjalanan yang dilakukan dalam kesendirian atau rasa kehilangan.

Pengorbanan dalam Bayang-bayang

Bait kedua puisi ini melanjutkan dengan pertanyaan yang menggugah: "Langkah-langkah siapakah itu menyerahkan miliknya di tangan bayang-bayang?" Dalam kalimat ini, "miliknya" bisa merujuk pada apa yang telah diperoleh atau dicapai oleh seseorang dalam hidupnya. Penggunaan kata "bayang-bayang" menambah kesan bahwa pengorbanan tersebut dilakukan tanpa pamrih, atau mungkin juga menunjukkan bahwa pengorbanan itu dilakukan dalam keadaan yang tidak jelas, tak terlihat, atau bahkan dilupakan.

Dalam kehidupan, banyak sekali pengorbanan yang dilakukan oleh individu yang tidak diketahui atau dihargai oleh orang lain. Tindakan menyerahkan "miliknya" di tangan bayang-bayang bisa dipahami sebagai tindakan yang tidak pernah terlihat oleh banyak orang atau diabaikan oleh banyak pihak. Pengorbanan semacam ini mungkin dilakukan oleh mereka yang bekerja keras atau berjuang tanpa meminta imbalan, menyerahkan semua yang dimilikinya tanpa berharap ada yang mengingat atau memuji.

Kehilangan dan Perpisahan Sebelum Pertempuran

Bait ketiga puisi ini memberikan gambaran yang lebih suram dan penuh kehilangan: "Langkah-langkah siapakah itu gugur sebelum tanda-tanda pertempuran?" Dalam kalimat ini, ada gambaran tentang seseorang yang telah berjuang atau berjalan, tetapi harus berhenti atau "gugur" sebelum sempat menghadapi tantangan atau pertempuran yang sebenarnya. Kata "gugur" di sini mengandung makna kehilangan, kegagalan, atau bahkan kematian. Ini bisa merujuk pada seseorang yang telah berusaha keras namun tidak sempat meraih tujuannya, baik dalam hidupnya maupun dalam perjuangannya.

Pertanyaan ini bisa diartikan sebagai bentuk refleksi terhadap mereka yang berjuang namun tidak berhasil meraih kemenangan, atau mereka yang terhenti di tengah jalan, sebelum sempat mencapai tujuan mereka. "Tanda-tanda pertempuran" mengindikasikan tantangan atau ujian dalam hidup yang tidak sempat dihadapi oleh orang tersebut. Bisa jadi, puisi ini berbicara tentang ketidakpastian dalam perjalanan hidup, di mana tidak semua orang yang berusaha mencapai sesuatu dapat bertahan sampai akhir.

Simbolisme Langkah-Langkah dalam Kehidupan

Secara keseluruhan, puisi "Langkah-Langkah Siapakah Itu" menyampaikan pesan yang kuat tentang perjalanan hidup, pengorbanan, dan kehilangan. Setiap langkah yang diambil dalam puisi ini menggambarkan perjalanan yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Pertanyaan yang diajukan dalam setiap bait mengundang pembaca untuk merenungkan siapa yang sebenarnya melangkah, untuk apa langkah itu diambil, dan apa makna dari perjalanan tersebut.

Langkah-langkah dalam puisi ini bisa dilihat sebagai simbol dari perjuangan dan pengorbanan dalam hidup. Langkah pertama menggambarkan perjalanan dalam kesendirian, langkah kedua berbicara tentang pengorbanan yang tidak terlihat atau dihargai, sementara langkah ketiga menggambarkan kegagalan atau kehilangan sebelum tujuan tercapai. Semua ini mencerminkan kenyataan bahwa dalam kehidupan, tidak semua orang dapat mencapai tujuannya, tetapi langkah-langkah yang diambil tetap berharga meskipun tidak selalu menghasilkan apa yang diinginkan.

Puisi "Langkah-Langkah Siapakah Itu" karya Hijaz Yamani adalah karya sastra yang mengajak kita untuk merenungkan makna dari setiap langkah dalam perjalanan hidup kita. Melalui pertanyaan yang berulang-ulang, puisi ini menggambarkan perjalanan yang tidak selalu mudah, penuh pengorbanan, dan kadang berujung pada kehilangan. Namun, meskipun demikian, langkah-langkah tersebut tetap memiliki nilai dan makna, karena setiap langkah yang diambil dalam hidup adalah bagian dari perjuangan yang lebih besar.

Dengan cara ini, puisi ini menggugah kita untuk lebih menghargai perjalanan hidup kita dan orang lain, menyadari bahwa tidak semua langkah yang diambil akan menghasilkan kemenangan atau tujuan yang diinginkan, tetapi setiap langkah tetap memiliki arti dan dampak yang besar.

Hijaz Yamani
Puisi: Langkah-Langkah Siapakah Itu
Karya: Hijaz Yamani

Biodata Hijaz Yamani:
  • Hijaz Yamani lahir pada tanggal 23 Maret 1933 di Banjarmasin.
  • Hijaz Yamani meninggal dunia pada tanggal 17 Desember 2001 (pada umur 68 tahun) dan dimakamkan di Taman Makam Bahagia di Kota Banjarbaru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.