Puisi: Kuda Putih (Karya Umbu Landu Paranggi)

Puisi "Kuda Putih" menggambarkan perjalanan kreatif dan emosional seorang penyair. Kuda putih adalah simbol semangat yang terus-menerus ia pacu ...
Kuda Putih (Versi 1)

kuda putih yang meringkik dalam sajak-sajakku
merasuki basabisik kantong peluh rahasiaku
diam diam kupacu terus ini binatang cintaku
dengan cambuk tali anganan dari padang padangku

Sumber: Majalah Kolong No.3 Th. I/1996


Kuda Putih (Versi 2)

kuda putih yang meringkik dalam sajak-sajakku
merasuki basabisik kantong peluh rahasia
diam diam kupacu terus ini binatang cinta
dengan cambuk tali anganan dari padang padangku

Sumber: Kuda Putih (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Kuda Putih" karya Umbu Landu Paranggi merupakan salah satu karya yang menggambarkan keunikan dan kedalaman penyair asal Sumba ini. Dikenal sebagai "Presiden Malioboro," Umbu adalah sosok yang mempengaruhi dunia sastra Indonesia, terutama di era 70-an. Puisi "Kuda Putih" mencerminkan kompleksitas gaya bahasa Umbu yang kerap menyiratkan makna melalui metafora dan imaji yang kuat.

Puisi ini memiliki dua versi, masing-masing dengan nuansa yang sama tetapi menunjukkan perbedaan dalam penyajian kata. Keduanya memiliki tema dan pesan yang serupa, yakni perihal cinta, imajinasi, dan perjuangan batin seorang penyair.

Imaji "Kuda Putih" sebagai Simbol

  1. Kuda putih sering digunakan dalam karya sastra sebagai simbol kebebasan, keindahan, dan kekuatan. Dalam puisi ini, kuda putih menggambarkan gairah, harapan, dan keinginan mendalam seorang penyair yang "merasuki basabisik kantong peluh rahasia."
  2. Simbol ini juga mencerminkan perjalanan batin yang penuh tantangan, di mana penyair terus memacu "binatang cinta" ini dengan cambuk angan-angan.

Metafora "Binatang Cinta"

Ungkapan "binatang cinta" dalam puisi ini memberikan kesan yang sangat personal. Cinta dalam pandangan Umbu bukanlah sesuatu yang lemah lembut, melainkan sebuah kekuatan liar yang membutuhkan kendali. Cambuk "tali anganan" merepresentasikan kendali atas hasrat, harapan, dan cita-cita penyair yang ingin dicapai.

Ritme dan Pengulangan

  1. Dalam kedua versi, pengulangan "kuda putih yang meringkik dalam sajak-sajakku" memperkuat kesan bahwa ini adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan penyair. Kuda putih tidak hanya simbol eksternal, tetapi juga entitas yang hidup di dalam karya-karya Umbu.
  2. Ritme dalam puisi ini mengalir seperti derap langkah kuda yang melambangkan ketekunan dan daya juang.

Makna Mendalam dari "Kuda Putih"

Puisi ini menggambarkan perjalanan kreatif dan emosional seorang penyair. Kuda putih adalah simbol semangat yang terus-menerus ia pacu untuk mencapai sesuatu yang mungkin hanya ada dalam angan. Pesannya adalah bahwa proses kreatif tidak pernah mudah; ia melibatkan perjuangan batin yang intens, di mana imajinasi dan realitas bertabrakan.

Konteks Kehidupan Umbu Landu Paranggi

Sebagai seorang penyair yang hidup dalam kesederhanaan dan menjauh dari sorotan publik, Umbu mencurahkan hidupnya untuk mendukung generasi muda melalui puisi dan tulisan. "Kuda Putih" adalah refleksi dari dedikasi tersebut, di mana cinta dan harapan menjadi kekuatan yang menggerakkan.

Mengapresiasi "Kuda Putih"

Puisi ini mengajarkan kita untuk melihat karya sastra sebagai proses yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga perjalanan. Kuda putih dalam sajak ini mengingatkan kita akan pentingnya merawat semangat dan imajinasi, meskipun dalam kesunyian dan perjuangan yang berat.

Umbu Landu Paranggi, melalui puisi "Kuda Putih," tidak hanya menulis tentang cinta, tetapi juga memberikan teladan tentang bagaimana seni dan kehidupan saling berkelindan, menjadikan sajak sebagai ruang untuk memahami diri dan dunia.

Umbu Landu Paranggi dan Emha Ainun Nadjib
Puisi: Kuda Putih
Karya: Umbu Landu Paranggi

Biodata Umbu Landu Paranggi:
  • Umbu Landu Paranggi lahir pada tanggal 10 Agustus 1943 di Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur.
  • Umbu Landu Paranggi meninggal dunia pada tanggal 6 April 2021, pukul 03.55 WITA, di RS Bali Mandara.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.