Puisi: Kertas buat Pacar (Karya Alizar Tanjung)

Puisi "Kertas buat Pacar" mengajak kita untuk merenungkan kembali cara kita mengungkapkan perasaan dalam hubungan kita—apakah kita lebih suka ...
Kertas buat Pacar
; maidarlis

engkau duduk di batu di bawah rumpun bambu jalan sekolah
kita, jalan berkerikil, penuh becek, jejak anak sekolah
yang pernah berdiam dalam sekap sedikit itu, antara jantungmu
dan jantungku, pemisahnya hanya kulit tipis di balik bilik itu.

aku si pencari jantungmu menuruni rak kundur, menelusuri
jalan setapak yang kau lewati itu, di tanganku adalah kertas
bunga, padanya terlukis sepasang melati, aku beri kepada
jantungmu agar kau hanyutkan serupa perahu kertas pembawa

pesan hatimu ke jantungku. aku pelari yang suka bersiul,
berdekak anak lidah, mengerjapkan sebelah mata, menangkap
rahasia jantungmu di bawah rimbun rumpun bambu itu, ada miang
yang tidak menimbulkan gatal dan bahagia yang tak terbahasakan.
adakah kau tahu itu, mai.

rumahkayu, 2012

Analisis Puisi:

Puisi "Kertas buat Pacar" karya Alizar Tanjung merupakan sebuah karya yang memperlihatkan betapa rumit dan mendalamnya perasaan cinta, yang dikemas dalam imaji dan metafora yang penuh makna. Dengan mengangkat tema cinta yang intim dan romantis, puisi ini menggambarkan hubungan yang penuh ketulusan dan kehangatan, namun juga menyiratkan kerumitan dan ketegangan emosional antara dua individu yang saling mencintai.

Penggunaan Ruang dan Waktu dalam Puisi

Puisi ini dimulai dengan gambaran yang sangat spesifik tentang waktu dan tempat: "engkau duduk di batu di bawah rumpun bambu jalan sekolah". Penggambaran ini membawa kita ke dalam suasana yang sederhana namun sangat intim. Dalam hal ini, "batu" dan "rumpun bambu" bukan hanya sekedar elemen alam yang digambarkan, tetapi juga menciptakan rasa dekat dan kenangan akan masa muda, yang sering kali penuh dengan keindahan yang sederhana namun bermakna.

Jalan sekolah yang "berkerikil, penuh becek, jejak anak sekolah" menjadi simbol dari perjalanan hidup yang penuh tantangan dan kenangan. Meskipun penuh dengan kerikil dan becek, perjalanan tersebut membawa kedekatan emosional yang kuat. Gambaran ini bisa dianggap sebagai metafora dari perjalanan cinta yang tidak selalu mulus, namun tetap memberi arti yang mendalam.

Perjalanan Cinta yang Dikenang: "Jejak Anak Sekolah"

Bait ini, yang menyebutkan "jejak anak sekolah yang pernah berdiam dalam sekap sedikit itu", menggambarkan kenangan masa lalu yang telah membekas dalam diri kedua individu yang sedang terlibat dalam hubungan. "Sekap sedikit itu" bisa diartikan sebagai momen-momen singkat namun penuh makna, yang meskipun terbatas waktu dan ruangnya, tetap mengakar kuat dalam ingatan. Kenangan ini menjadi bagian penting dalam perjalanan hubungan mereka, dan merupakan bagian dari fondasi yang mengikat mereka.

Pemilihan kata "sekep sedikit" juga menambahkan nuansa keintiman, seolah menunjukkan bahwa meskipun waktu yang mereka habiskan bersama sangat singkat, perasaan yang tumbuh antara keduanya sangat kuat, seolah tidak bisa dipisahkan oleh apapun.

Kertas Sebagai Simbol Penyampaian Perasaan

Salah satu elemen utama dalam puisi ini adalah penggunaan kertas, yang tidak hanya berfungsi sebagai objek fisik, tetapi juga sebagai simbol dari cara pengungkapan perasaan. Dalam puisi ini, "di tanganku adalah kertas bunga, padanya terlukis sepasang melati," kertas menjadi media untuk menyampaikan pesan hati. Kertas bunga yang bertuliskan gambar sepasang melati bisa diartikan sebagai metafora dari cinta yang sedang berkembang dan tumbuh. Seperti bunga yang mekar, perasaan cinta ini juga membawa keindahan dan ketulusan.

Kertas tersebut menjadi media bagi si pembicara untuk memberikan pesan kepada "jantungmu", yang menunjukkan betapa kuatnya keinginan untuk menjangkau perasaan dan hati orang yang dikasihi. Sebagai pembawa pesan, kertas tersebut mencerminkan harapan agar pesan hati yang terkandung dalam perasaan cinta dapat sampai dan diterima dengan baik oleh orang yang dituju.

Membangun Ketegangan Emosional dalam Cinta

Alizar Tanjung dengan cerdas menggabungkan elemen-elemen tubuh, seperti "jantungmu" dan "jantungku", yang dalam puisi ini berfungsi sebagai simbol dari perasaan yang tulus dan mendalam. Ketegangan emosional terasa semakin nyata saat pembicara menyebutkan "pemisahnya hanya kulit tipis di balik bilik itu". Pemisah ini bisa diartikan sebagai batasan antara dua individu yang saling mencintai. Batasan ini, meskipun tipis, tetap ada, menciptakan ketegangan dan kerinduan yang mendalam.

Namun, meskipun ada pemisah yang memisahkan dua hati ini, kedekatan tetap terjalin melalui cara-cara yang halus dan penuh makna. Pembicara menggambarkan dirinya sebagai "pelari yang suka bersiul", yang menggambarkan sikap ceria, penuh semangat, namun juga ada semacam permainan rahasia di dalam hubungan mereka. "Berjabat anak lidah, mengerjapkan sebelah mata" menjadi gambaran komunikasi yang penuh dengan isyarat dan kode-kode yang hanya bisa dimengerti oleh kedua belah pihak yang terlibat.

Keindahan dan Kesederhanaan dalam Cinta

Puisi ini juga menggambarkan bagaimana keindahan cinta bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana. Cinta dalam puisi ini tidak digambarkan dengan cara yang berlebihan, tetapi lebih pada momen-momen kecil yang penuh dengan makna. "Ada miang yang tidak menimbulkan gatal dan bahagia yang tak terbahasakan" menggambarkan perasaan yang hadir tanpa harus dijelaskan dengan kata-kata. Miang yang tidak menimbulkan gatal ini bisa diartikan sebagai ketegangan emosional yang tak menyakitkan, atau bisa juga merujuk pada perasaan rindu dan cemas yang tidak perlu diungkapkan dengan kata-kata, karena keduanya sudah saling mengerti.

Puisi "Kertas buat Pacar" karya Alizar Tanjung adalah karya yang menggambarkan cinta dengan cara yang lembut namun mendalam. Penggunaan simbol-simbol seperti "kertas", "bunga", "jantung", dan "rumpun bambu" mengundang pembaca untuk meresapi makna dari setiap kata dan metafora yang digunakan. Cinta dalam puisi ini digambarkan sebagai sebuah perjalanan yang penuh dengan kenangan, rasa rindu, dan ketegangan emosional, namun tetap memiliki keindahan yang terletak pada kesederhanaan dan ketulusan perasaan.

Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan kembali cara kita mengungkapkan perasaan dalam hubungan kita—apakah kita lebih suka menggunakan kata-kata langsung ataukah kita mengandalkan isyarat dan momen-momen kecil yang penuh makna. Dengan cara yang penuh kelembutan dan keintiman, puisi ini berhasil menyampaikan pesan bahwa cinta sejati bisa ditemukan dalam hal-hal yang paling sederhana, seperti sebuah kertas yang berisi pesan hati.

Alizar Tanjung
Puisi: Kertas buat Pacar
Karya: Alizar Tanjung

Biodata Alizar Tanjung:
  • Alizar Tanjung lahir pada tanggal 10 April 1987 di Solok.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.