Puisi: Jogja (Karya Fikar W. Eda)

Puisi "Jogja" karya Fikar W. Eda adalah ekspresi perasaan penyair tentang kota Yogyakarta (Jogja), yang hadir dalam bentuk metafora sebagai .....
Jogja
(mengenang tragedi 27 Mei 2006)

Di pagi yang belum sempurna
Jogja datang kepadaku
dengan tubuh penuh luka
bahu remuk
iganya patah
airmata deras
membentuk kolam darah

Jogja datang
Ketika lukaku masih bernanah.

Banda Aceh, Agustus 2006

Sumber: Jogja Lima Koma Sembilan Skala Richter (2006)

Analisis Puisi:

Puisi "Jogja" karya Fikar W. Eda adalah ekspresi perasaan penyair tentang kota Yogyakarta (Jogja), yang hadir dalam bentuk metafora sebagai entitas yang hidup. Puisi ini menggambarkan Jogja sebagai entitas yang datang dengan luka-luka dan rasa sakit, menciptakan gambaran visual yang kuat tentang keadaan kota.

Gambaran Visual: Puisi ini menggunakan gambaran visual yang kuat untuk menggambarkan kondisi Jogja. Tubuh Jogja digambarkan sebagai "penuh luka," "bahu remuk," "iganya patah," dan "airmata deras." Gambaran ini menciptakan kesan bahwa kota tersebut mengalami keadaan yang sangat menderita dan penuh dengan penderitaan.

Personifikasi: Puisi ini memberikan ciri-ciri manusiawi pada kota Jogja dengan menggunakan personifikasi. Jogja "datang kepadaku" seperti manusia yang datang dengan tubuh yang terluka. Hal ini menciptakan kedekatan emosional antara penyair dan kota, menggambarkan kota sebagai entitas hidup yang memiliki perasaan dan pengalaman.

Waktu dan Keadaan: Puisi ini menunjukkan bahwa saat Jogja datang kepada penyair, "pagi belum sempurna" dan "lukaku masih bernanah." Ini menciptakan suasana yang sarat dengan perasaan tidak utuh, kesedihan, dan penderitaan. Kondisi Jogja yang "luka" mencerminkan kondisi masyarakat atau situasi tertentu yang juga mungkin mengalami penderitaan.

Eksplorasi Emosi: Puisi ini mengeksplorasi emosi seperti rasa sakit, penderitaan, dan kesedihan melalui gambaran luka-luka pada Jogja. Penggunaan bahasa yang kaya akan emosi memberikan kedalaman pada puisi ini dan mengajak pembaca untuk merenung tentang kondisi yang digambarkan.

Makna Simbolis: Meskipun puisi ini secara fisik menggambarkan kondisi fisik Jogja, dapat diartikan secara lebih luas sebagai representasi dari keadaan sosial, politik, atau kultural suatu tempat atau masyarakat. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang kondisi yang ada dan mungkin mendorong untuk berempati dan bertindak dalam mengatasi tantangan tersebut.

Puisi "Jogja" menciptakan gambaran yang kuat tentang kota yang datang dengan luka dan penderitaan. Meskipun pendek, puisi ini mengandung makna yang dalam dan menciptakan rasa simpati terhadap kota dan situasi yang digambarkan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang penderitaan dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh suatu tempat atau masyarakat tertentu.

Fikar W. Eda
Puisi: Jogja
Karya: Fikar W. Eda

Biodata Fikar W. Eda:
  • Fikar W. Eda lahir pada tanggal 8 Mei 1966 di Takengon, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.