Puisi: Hidup Menderita (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Puisi "Sajak Hidup Menderita" karya Yudhistira A.N.M. Massardi mengundang pembaca untuk merenungkan arti sejati dari kehidupan dan bagaimana kita ...
Sajak Hidup Menderita

Sesuap nasi, selalu lewat begitu saja. Tanpa dikunyah
Tidak ada olahraga. Semua hanya persis dan habis. Dan tidak sehat

sekarang hidup, tidak usah menulis. Banyak orang tak menerima surat
Tidak ada telegram. Tapi banyak hal lain yang lebih mengejutkan

tutup gelas tak boleh dibuka. Orang tak minum
Hidup begitu memang sulit. Lebih-lebih jika sakit.

1974

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Hidup Menderita" karya Yudhistira A.N.M. Massardi adalah sebuah karya yang menggambarkan keadaan kehidupan yang sulit dan penuh penderitaan. Dalam puisi ini, penyair mengekspresikan perasaan ketidakpuasan dan kesulitan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.

Kesulitan Kehidupan Sehari-hari: Penyair menggambarkan keadaan sehari-hari yang sulit dan tidak menyenangkan. Bahkan tindakan sederhana seperti makan nasi tidak memberikan kepuasan atau kesenangan. Hal ini mencerminkan perasaan hampa dan kekosongan dalam kehidupan.

Ketidakpuasan dan Keterbatasan: Puisi ini menyiratkan rasa ketidakpuasan terhadap rutinitas dan keterbatasan dalam kehidupan. Ketidakmampuan untuk menikmati kegiatan sehari-hari, seperti olahraga atau menulis surat, menunjukkan kehilangan makna dan kegembiraan.

Kesendirian dan Penolakan: Penyair merujuk pada kesendirian dengan menyatakan bahwa banyak orang tidak menerima surat atau telegram. Ini mencerminkan perasaan penolakan dan isolasi sosial, di mana komunikasi dan interaksi antarmanusia terhambat.

Kehidupan yang Penuh Kesulitan: Dengan menyebutkan bahwa "tutup gelas tak boleh dibuka" dan orang tidak minum, puisi ini menyoroti keadaan sulit yang terasa bahkan dalam tindakan sehari-hari yang sederhana. Kondisi ini menambah beban dan penderitaan dalam kehidupan.

Makna Mendalam: Puisi "Sajak Hidup Menderita" adalah cerminan dari keadaan kehidupan yang sulit dan penuh penderitaan. Penyair menggambarkan ketidakpuasan, kesulitan, dan kesendirian yang dialami oleh individu dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari.

Puisi ini menawarkan pandangan yang penuh refleksi terhadap kondisi manusia yang hidup dalam ketidakpuasan dan penderitaan. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, Yudhistira A.N.M. Massardi berhasil menyampaikan pesan tentang kehidupan yang sulit dan penuh tantangan. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan arti sejati dari kehidupan dan bagaimana kita meresponsnya dalam menghadapi kesulitan.

Yudhistira ANM Massardi
Puisi: Sajak Hidup Menderita
Karya: Yudhistira A.N.M. Massardi

Biodata Yudhistira A.N.M. Massardi
  • Yudhistira A.N.M. Massardi (nama lengkap Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi) lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat.
  • Yudhistira A.N.M. Massardi dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.