Puisi: Frans (Karya Oka Rusmini)

Puisi "Frans" karya Oka Rusmini menyajikan gambaran perjalanan batin yang penuh dengan kenangan, rahasia, dan refleksi atas kehidupan, cinta, serta ..
Frans (1)

ini yang pertama kali
kukenal bau itu
lorong-lorong gelap
dengan lentera yang membusuk
di gua-gua
setiap nafas kau cat

ikan-ikan melepas siripnya
terus bersetubuh

kukenal bau itu. Frans
lewat perjalanan yang kupinjam
pada kanvas, dan bau cat

aku menatah batu
melewati ranting
dan menggenggam akar

Frans,
meletuskah dia
bersama kubangan gelapku
yang melumuri patahan nafas

Denpasar, Agustus 1997

Frans (2)

capung menata bulunya
merapatkan mimpi kanak-anak
sebuah ruang
ditutup kafan
Frans,
rahasia malamkah itu
dengan sayap merpati kupinjam urat lahir
anak-anak
menunggu kau pulang
badik, atau jala mengeram di otak

"anak-anak biasa menelan garam"

perempuan itu menyepuh dewi Sri.
kulitnya bersisik
dia telah pandai mengurai dagingnya
Frans,
kau kah itu.

di sana gelap
air garam mengurai tubuhnya
kau melaut
mengumpulkan benih air

"anak-anak biasa menelan mimpi"

perempuan itu menutup mata
"kujual batang hidup, akar pasir, dan sekeping cinta"

kaukah itu Frans
sebuah pulau
terhimpit. Batu-batu tumbuh di urat jarimu.

Denpasar, 1997

Sumber: Horison (Oktober, 2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Frans" karya Oka Rusmini mengandung makna yang dalam dan sarat dengan simbolisme. Dengan dua bagian puisi yang saling berkaitan, puisi ini menyajikan gambaran perjalanan batin yang penuh dengan kenangan, rahasia, dan refleksi atas kehidupan, cinta, serta penderitaan. Melalui penggunaan imaji yang kuat dan gaya bahasa yang khas, Oka Rusmini mengajak pembaca untuk merenung lebih dalam tentang eksistensi dan pengalaman manusia.

Simbolisme dan Imaji dalam Puisi Frans

Puisi ini dimulai dengan pengenalan bau yang menjadi simbol penting dalam karya ini. Bau dalam puisi ini tidak hanya berfungsi sebagai indra penciuman, tetapi juga melambangkan kenangan dan perasaan yang menyelimuti narator.

"ini yang pertama kali / kukenal bau itu"

Bau yang pertama kali dikenali menjadi titik awal dari perjalanan batin yang menggambarkan pengalaman hidup yang penuh dengan rasa dan kenangan. Bau ini menjadi simbol yang mengingatkan pada sesuatu yang tidak bisa dilupakan.

"lorong-lorong gelap / dengan lentera yang membusuk"

Lorong gelap yang disertai lentera yang membusuk mengindikasikan suasana yang penuh dengan kesedihan dan kegelapan batin. Hal ini memperlihatkan perjalanan menuju suatu pengalaman yang tidak mudah atau bahkan menyesakkan.

"ikan-ikan melepas siripnya / terus bersetubuh"

Ikan-ikan yang menggambarkan kehidupan alami di air menjadi simbol pergerakan kehidupan yang terus berlanjut, meskipun penuh dengan siklus yang tak terhindarkan. Proses yang terus berulang ini bisa mencerminkan perasaan batin yang tidak pernah benar-benar selesai.

Ketegangan antara Kehidupan dan Kematian

Di dalam puisi Frans, Oka Rusmini mengeksplorasi perasaan ketegangan antara kehidupan dan kematian, serta bagaimana kedua hal tersebut saling berhubungan. Dalam bagian kedua puisi, elemen-elemen alam dan kematian saling berkaitan.

"capung menata bulunya / merapatkan mimpi kanak-anak"

Capung sebagai simbol kehidupan yang ringkih dan sementara. Proses menata bulunya menggambarkan upaya untuk menyusun kembali impian atau kenangan masa kecil yang mungkin telah hilang. Kehidupan dan impian yang rapuh ini berinteraksi dengan gelapnya kematian yang menyelimuti.

"sebuah ruang / ditutup kafan"

Kafan adalah simbol langsung dari kematian. Menutup ruang dengan kafan menunjukkan adanya penghentian, penguburan, atau pemakaman suatu hal, baik itu kehidupan atau kenangan yang tidak dapat lagi diselamatkan.

Refleksi tentang Identitas dan Perjalanan Diri

Nama "Frans" dalam puisi ini menjadi titik fokus yang misterius. Frans mungkin bukan sekadar nama, tetapi juga simbol dari sebuah identitas atau perasaan yang ingin dicapai, tetapi sulit untuk dipahami sepenuhnya. Setiap referensi kepada Frans dalam puisi ini mengandung pertanyaan dan pencarian akan makna.

"Frans, kau kah itu."

Pertanyaan ini mengindikasikan kebingungan dan pencarian jati diri. Ada ketegangan antara apa yang tampak dan apa yang tersembunyi, antara kenyataan dan ilusi, antara identitas yang ingin ditemukan dan kenyataan yang tak bisa dipahami.

"kau melaut / mengumpulkan benih air"

Laut menjadi simbol perjalanan yang luas, tak terbatas, dan kadang-kadang membingungkan. Frans, dalam hal ini, seolah mencari sesuatu yang tak terlihat atau tak terjangkau, seperti benih-benih air yang tak tampak di permukaan.

Perempuan dan Cinta dalam Puisi Frans

Puisi ini juga menggambarkan perempuan yang memiliki peran penting dalam narasi. Dalam konteks ini, perempuan bukan hanya sekadar simbol kasih atau kelembutan, tetapi juga kekuatan dan penderitaan yang lebih mendalam.

"perempuan itu menyepuh dewi Sri. / kulitnya bersisik"

Dewi Sri adalah simbol kemakmuran dan kehidupan dalam budaya Bali, sementara kulit bersisik menggambarkan perlindungan dan ketahanan. Perempuan ini seolah menggambarkan kekuatan yang tersembunyi di balik kelembutan.

"aku tak kuasa menolak dingin kekal"

Pernyataan ini menunjukkan adanya penolakan terhadap suatu kenyataan yang tak terhindarkan, yaitu kematian atau kehilangan, yang terasa seperti dingin yang kekal. Cinta di sini menjadi sesuatu yang tidak dapat ditahan atau dilawan.

Makna Tersembunyi dan Kontradiksi dalam Puisi

Puisi Frans penuh dengan kontradiksi yang menciptakan ketegangan di antara keinginan dan kenyataan. Kenyataan pahit tentang hidup, kematian, dan pencarian makna tersembunyi di balik setiap baris puisi.

"anak-anak biasa menelan garam"

Kalimat ini mungkin menggambarkan pengalaman kehidupan yang pahit dan sulit yang harus diterima sejak dini, seperti anak-anak yang tak tahu apa-apa, tetapi sudah harus menghadapi kenyataan yang keras.

"perempuan itu menutup mata / 'kujual batang hidup, akar pasir, dan sekeping cinta'"

Perempuan ini menutup matanya, seolah mengakhiri perjalanan atau pencarian. Menggambarkan bahwa terkadang, dalam pencarian makna dan cinta, ada hal-hal yang harus dilepaskan, termasuk kehidupan dan harapan.

Puisi "Frans" karya Oka Rusmini adalah karya yang sarat dengan makna simbolis dan metaforis, menggali tema-tema tentang kehidupan, kematian, cinta, pencarian identitas, dan ketidakpastian. Melalui imaji yang kuat, Oka Rusmini mengajak pembaca untuk merenung tentang kedalaman eksistensi manusia, pencarian makna yang tak kunjung selesai, dan cara kita menghadapinya. Dalam perjalanan ini, baik alam maupun manusia berinteraksi dengan cara yang tak terhindarkan, mengingatkan kita pada kenyataan bahwa hidup adalah rangkaian dari pengalaman yang tak selalu mudah dipahami, tetapi harus dijalani dengan segala keterbatasan dan keindahan yang ada.

Puisi: Frans
Puisi: Frans
Karya: Oka Rusmini

Biodata Oka Rusmini:
  • Oka Rusmini lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1967.
© Sepenuhnya. All rights reserved.