Puisi: Doa (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi: Doa Karya: Sutardji Calzoum Bachri
Doa

O Bapak Kapak beri aku leher leher panjang
biar kutekak
biar ngalir darah resah
ke sanggup laut
Mampus!

1977

Sumber: Horison (Februari, 1977)

Analisis Puisi:

Puisi "Doa" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya yang mengandung kekuatan dan ketegasan dalam ungkapan keinginan atau doa sang penyair. Meskipun pendek, puisi ini mengandung kedalaman dan makna yang dapat diinterpretasikan dalam berbagai konteks.

Ungkapan Keinginan yang Kuat: Dalam puisi ini, penyair mengekspresikan keinginannya dengan kekuatan dan ketegasan yang mencolok. Permohonan kepada "Bapak Kapak" untuk memberikan "leher panjang" menunjukkan keinginan yang kuat untuk mendapatkan keleluasaan, kekuatan, atau kemampuan tertentu.

Metafora Kapak dan Darah: Simbolisme kapak dan darah dalam puisi ini menambahkan dimensi baru terhadap makna puisi. Kapak, dalam konteks ini, bisa menjadi simbol kekuatan, pemotongan, atau keputusan. Permohonan untuk memiliki "leher panjang" bisa diartikan sebagai keinginan untuk memiliki kebebasan atau kemampuan untuk mengambil keputusan. Darah yang mengalir dengan rasa "resah" mungkin mencerminkan ketegangan atau ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan atau dalam perjalanan hidup.

Kontras Antara Keinginan dan Realitas: Meskipun puisi ini dipenuhi dengan permohonan yang kuat, ungkapan "Mampus!" pada akhir puisi menambahkan elemen kontras yang menarik. Ini mungkin mencerminkan rasa frustasi atau keputusasaan terhadap ketidakmungkinan untuk mewujudkan keinginan tersebut, atau mungkin menunjukkan ketegasan penyair dalam menetapkan batas atau mengakhiri suatu proses atau perjuangan.

Puisi "Doa" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya yang singkat namun penuh dengan kekuatan ekspresi dan simbolisme. Melalui penggunaan kata-kata yang sederhana namun kuat, penyair mampu menyampaikan pesan yang mendalam tentang keinginan, ketegasan, dan realitas kehidupan. Ini adalah karya yang mengundang pembaca untuk merenungkan arti dan makna di balik kata-kata yang singkat namun penuh dengan kekuatan emosi.

Puisi: Doa
Puisi: Doa
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri:
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.