Puisi: Denyut (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi "Denyut" karya Sutardji Calzoum Bachri mengundang pembaca untuk merenungkan makna hidup, tujuan eksistensi, dan hubungan manusia dengan dunia ..
Denyut
akan kau kau kan kah hidupmu
kau nanti kau akan kau mau kau mau

siapa yang tikam burung yang waktu
waktukutukku waktukutukku waktukutukku waktukutukku

kapan kau sayap diamnya batu
battuba battubi battubu

yang langit yang gapai tang sangsai
denyutku denyutku denyutku
1973

Sumber: Horison (September, 1975)

Analisis Puisi:

Puisi "Denyut" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya yang singkat namun sarat dengan makna dan simbolisme yang mendalam.

Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini menghadirkan serangkaian pertanyaan eksistensial yang menggugah pemikiran pembaca. Pertanyaan-pertanyaan seperti "akan kau kau kan kah hidupmu" menyoroti tentang eksistensi, tujuan hidup, dan bagaimana seseorang menjalani kehidupannya.

Pengulangan Kata dan Pola Bunyi: Penyair menggunakan pola pengulangan kata dan bunyi yang kuat dalam puisi ini untuk menekankan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Pengulangan kata "kau" dan "waktu" menciptakan ritme yang menegaskan urgensi dan keberlanjutan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Simbolisme dan Metafora: Puisi ini memanfaatkan simbolisme dan metafora untuk menyampaikan pesan-pesan yang lebih dalam. Burung, sayap, dan langit mungkin mewakili kebebasan, perubahan, atau aspirasi yang terkandung dalam pertanyaan-pertanyaan tersebut. Batu dapat menggambarkan kekerasan atau ketidakberdayaan.

Penekanan pada "Denyut": Kata "denyut" yang diulang di akhir puisi mungkin merujuk pada irama hidup, keberadaan, atau kehidupan itu sendiri. Penyair mungkin ingin menekankan bahwa, di tengah-tengah pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu, ada denyut kehidupan yang terus berlangsung, mungkin sebagai bentuk penolakan terhadap kehampaan atau ketidakpastian.

Kekuatan Tanya dan Refleksi: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung dan meresapi setiap pertanyaan yang diajukan. Secara keseluruhan, puisi ini mengeksplorasi tema-tema tentang kehidupan, eksistensi, dan pencarian makna dalam kondisi yang serba samar dan tidak pasti.

Puisi "Denyut" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya yang menggugah pemikiran dan emosi pembaca melalui pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang diajukan. Dengan penggunaan pola bunyi yang kuat, simbolisme, dan metafora, penyair berhasil menciptakan sebuah karya yang memikat dan mendalam. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna hidup, tujuan eksistensi, dan hubungan manusia dengan dunia di sekitarnya.

Sutardji Calzoum Bachri
Puisi: Denyut
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.