Puisi: Cinta (Karya Nia Samsihono)

Puisi "Cinta" karya Nia Samsihono memperlihatkan keindahan dan kedalaman emosi yang terkandung dalam konsep cinta.

Cinta


Bagai angin menyentuh wajah 
lembut menepis duka tengadah
ada nyanyi surga yang indah
ada tatapan menawan resah

rasa itu gelombang pantai
buihnya memenuhi tepian
ada pelangi melambai-lambai
pasir basah dingin kemudian

bagai awan melindungi pejalan
menempuh belantara kehidupan
itulah cinta itulah rasa
ia ada dan tiada

Jakarta, 2020

Analisis Puisi:

Puisi "Cinta" karya Nia Samsihono memperlihatkan keindahan dan kedalaman emosi yang terkandung dalam konsep cinta. Dalam puisi ini, cinta digambarkan sebagai sesuatu yang melampaui kata-kata dan lebih merupakan perasaan yang melibatkan alam semesta.

Metafora Alam: Penyair menggambarkan cinta melalui metafora alam yang kuat. Angin lembut yang menyentuh wajah, nyanyi surga yang indah, serta pelangi yang melambai adalah metafora alam yang merujuk pada keindahan dan ketenangan. Hal ini mengilustrasikan cinta sebagai sesuatu yang memberikan kedamaian dan kegembiraan dalam kehidupan.

Kedalaman Emosi: Penyair menggambarkan rasa cinta seperti gelombang pantai yang membawa buih ke tepian. Ini melambangkan cinta sebagai perjalanan yang penuh dengan kejutan dan keindahan, namun juga membawa rasa dingin saat air pasang turun. Metafora ini memperlihatkan kedalaman emosi yang bisa dirasakan dalam cinta.

Perlambangan Perlindungan: Penyair menggambarkan cinta seperti awan yang melindungi pejalan dalam belantara kehidupan. Ini menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang memberikan perlindungan, kepastian, dan ketenangan dalam kehidupan yang penuh tantangan.

Cinta yang Abstrak: Puisi ini menyiratkan bahwa cinta adalah sesuatu yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Penggunaan perbandingan dengan alam semesta menunjukkan bahwa cinta tidak terbatas oleh batasan kata-kata atau konsep nyata. Ia ada dan juga tiada, karena cinta adalah sebuah pengalaman yang tidak bisa sepenuhnya dijelaskan dengan bahasa.

Puisi ini menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang kompleks dan indah, serta menekankan bagaimana cinta memiliki kedalaman emosi yang sulit dipahami sepenuhnya. Menyelami makna puisi ini membawa kita pada pemahaman bahwa cinta merupakan perasaan yang melibatkan alam semesta, bukan hanya individu yang mencintai.


Puisi: Cinta
Puisi: Cinta
Karya: Nia Samsihono

Biodata Nia Samsihono:

Nia Samsihono lahir di Pontianak pada tanggal 16 September 1959. Dari SMA I Purbalingga. Kuliah di Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang. Lalu kemudian melanjutkan S-2 di Universitas Indonesia, Jakarta.

Buku puisi tunggalnya, antara lain:
  1. Kemarau (2003)
  2. Perkawinan Cinta (2009)
  3. Gending (2010)
  4. De Javu (2010)
  5. Kinanti (2021)
Puisi-puisi karya Nia Samsihono juga terhimpun dalam:
  1. Antologi Puisi Merapi Gugat (2010)
  2. Antologi Puisi 105 Penyair Kota Pekalongan  (2010)
  3. Antologi Puisi Radja dan Ratoe Alit (2011)
  4. Antologi Puisi Hati Perempuan (2011),
  5. Antologi Puisi Akulah Musi (2011)
  6. Antologi Puisi Kaos Hitam Cinta (2009)
  7. Antologi Puisi Suluk Mataram, 50 Penyair Membaca Yogya (2011)
  8. Antologi Puisi Bangga Menjadi Rakyat Indonesia (2012)
  9. Antologi Puisi Perempuan Penyair Indonesia Terkini, Kartini 2012 (2012)
  10. Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI Sauk Seloko (Dewan Kesenian Jambi, 2012)
  11. Antologi Penyair Indonesia Dari Negeri Poci 4: Negeri Abal-Abal (Komunitas Radja Ketjil, Kosa Kata Kita, Jakarta 2013)
  12. Antologi Penyair Indonesia Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit (Komunitas Radja Ketjil, Kosa Kata Kita, Jakarta 2014)
  13. Antologi Puisi Esai Jula Juli Asam Jakarta (Jurnal Sajak, 2014)
  14. Perempuan Langit (2015)
  15. Perempuan Langit 2 (2016)
  16. Puisi Esai Perempuan Nusa dalam Puisi Esai (2019)
  17. Antologi Puisi Negeri Poci: Pesisiran (2019)
  18. Antologi Puisi Perempuan Bahari (2019)
  19. Antologi Puisi Bandara dan Laba-Laba (2019)
  20. Puisi Esai Mini “Mama, Napasku Sesak oleh Covid-19” dalam Love and Life in the Era of Corona (Jakarta, Cerah Budaya Indonesia, 2020)
  21. Antologi Puisi Perempuan dan Lautan  (2021)
Selain menulis puisi, Nia Samsihono juga menulis cerita anak, beberapa di antaranya: Anak Aki BalakAwan Putih Mengambang di CakrawalaDedemit Alas RobanAyam Jantan dari Timur.

Nia Samsihono sampai sekarang aktif di kegiatan sastra dan menulis karya puisi. Sebagai Direktur Yayasan Cinta Sastra, tinggal di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.