Puisi: Adakah Suara Cemara (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Adakah Suara Cemara" karya Taufiq Ismail menciptakan gambaran yang kuat tentang koneksi antara manusia dan alam.
Adakah Suara Cemara
(buat Ati)

Adakah suara cemara
Mendesing menderu padamu
Adakah melintas sepintas
Gemersik dedaunan lepas

Deretan bukit-bukit biru
Menyeru lagu itu
Gugusan mega
Ialah hiasan kencana

Adakah suara cemara
Mendesing menderu padamu
Adakah lautan ladang jagung
Mengombakkan suara itu.

1973

Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973)

Analisis Puisi:

Puisi "Adakah Suara Cemara" karya Taufiq Ismail adalah karya sastra yang menggambarkan hubungan erat antara manusia dan alam.

Suara Alam: Puisi ini mengangkat tema suara alam, terutama suara cemara yang mendesing dan menderu. Penyair menciptakan citra alam yang hidup dengan menggambarkan dedaunan yang gemersik dan bukit-bukit biru yang menyerukan lagu itu. Suara alam ini menciptakan atmosfer yang memukau dalam puisi.

Koneksi dengan Alam: Penyair menunjukkan koneksi yang kuat antara manusia dan alam. Suara-suara alam ini bukan hanya sekadar suara, tetapi mereka memiliki makna yang mendalam bagi manusia. Mereka dapat memberikan inspirasi, ketenangan, dan keindahan kepada manusia yang merasakannya.

Simbolisme: Puisi ini menggunakan simbolisme alam untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam. Suara cemara dapat dianggap sebagai simbol keindahan alam yang mendalam dan juga sebagai suatu cara alam berbicara kepada manusia. Lautan ladang jagung yang mengombakkan suara itu mungkin mencerminkan perubahan alam dan bagaimana manusia meresponsnya.

Keindahan Alam: Melalui gambaran bukit-bukit biru dan gugusan mega yang menjadi hiasan kencana, puisi ini menggambarkan keindahan alam. Ini mengingatkan kita akan keajaiban alam yang seringkali kita lewatkan dalam kesibukan sehari-hari.

Puisi "Adakah Suara Cemara" menciptakan gambaran yang kuat tentang koneksi antara manusia dan alam. Suara-suara alam yang digambarkan dalam puisi ini menghadirkan keindahan dan makna dalam kehidupan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali hubungan mereka dengan alam dan menghargai keajaiban yang ada di sekitar kita.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Adakah Suara Cemara
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Shelly KecilShelly kecil bertanya padakuKenapa hari panas sekaliAku tidak menjawabDan dia menangisPagi tadi Shelly bangun cepatTampaknya gelisah sekaliSesudah mandi dia bertanya la…
  • Lagu Sebuah dari mana hendak ke mana dari entah ke entahlah lagu nenek moyang lagu nan panjang menggelombang lagu raungan memedih terbang dari kerak ngar…
  • Seekor Ulat    Seekor ulat akhirnya mencapai sekuntum bunga laluberhenti di sana. Ia telah memakan beberapa lembar daunmuda di ranting itu, dan kini ia berada di atas sek…
  • Bulu Tangkis Bulu tangkis telah lama menggetarkan hatiku, Bulu tangkis telah lama menggetarkan hati jutaan anak-anak Indonesia, anak-anak kecil, anak muda dan juga anak-anak …
  • Sangsaikusangsaiku terpanggang di tungku malamlarutlarut waktuku dipanggang bara sangsaiberatberat beban membenam bahu malam tanpabulanbulan-bulan berlalu menyebarkan ranjaubalauba…
  • Wanita dan Bumi Merdeka Sejarah menulisnya, dari kejayaan Ratu Sima sampai Gayatri dari kepahlawanan Cut Nyak Dhien sampai Laskar Srikandi dari perjuangan Sartika dan Kartin…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.