Peran Konselor Keluarga dalam Menumbuhkan Komunikasi yang Sehat

Konselor keluarga adalah seorang professional yang terlatih untuk membantu semua anggota keluarga mengatasi tantangan yang mereka hadapi, seperti ...

Di dalam keluarga komunikasi sangatlah penting karena menjadi fondasi utama dalam keharmonisan keluarga. Dengan saling menjaga komunikasi yang baik di dalam anggota keluarga dapat membuat hubungan antara angota keluarga semakin erat, mampu memahami perasaan satu sama lain dan mudah dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.

Menurut Shen et al, (2017) Komunikasi dalam keluarga penting untuk menjaga hubungan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, yang meliputi keharmonisan keluarga, kebahagiaan dan kesehatan. Selain itu keluarga akan berfungsi optimal jika antar anggota keluarga saling menjaga komunikasi dengan baik, karena dengan adanya komunikasi yang baik antar anggota keluarga akan menumbuhkan rasa nyaman, aman, merasa dihargai dan didengar. Kriswanto (2005: 9) menjelaskan bahwa sebuah keluarga akan berfungsi optimal bila di dalamnya terdapat pola komunikasi yang terbuka, sikap saling menerima, mendukung, rasa aman, dan nyaman serta memiliki kehidupan spiritual yang terjaga. Namun, tidak semua anggota keluarga dapat menjaga komunikasi yang sehat. Terkadang, banyaknya konflik yang berkepanjangan, dan kurangnya komunikasi dalam anggota keluarga dapat menjadikan jurang pemisah antara anggota keluarga. Dalam situasi ini peran konselor keluarga sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan komunikasi yang sehat di dalam keluarga.

Peran Konselor Keluarga dalam Menumbuhkan Komunikasi yang Sehat

Konselor keluarga adalah seorang professional yang terlatih untuk membantu semua anggota keluarga mengatasi tantangan yang mereka hadapi, seperti kurangnya komunikasi antar keluarga. Salah satu tugas utama konselor adalah menciptakan ruang yang aman dan nyaman untuk anggota keluarga agar dapat menceritakan masalahnya dengan jujur dan terbuka. Konselor keluarga tidak hanya sebagai mediator tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya komunikasi yang sehat antar anggota keluarga. Sebuah studi oleh Hayati dan Latipun (2010) dalam Jurnal Psikologi menunjukkan bahwa keluarga yang mengikuti sesi konseling cenderung mengalami peningkatan dalam keterampilan komunikasi dan mampu mengatasi konflik dengan lebih konstruktif.

Selain itu, di era budaya kolektivisme ini konselor keluarga sangatlah penting karena dalam masyarakat kolektif, hubungan keluarga sering kali dianggap sebagai prioritas utama dibandingkan kepentingan individu. Di dalam budaya kolektif sangat memperkuat nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan tanggung jawab bersama antar anggota keluarga. Namun, ketika konflik muncul dan tidak diselesaikan dengan baik, hal ini dapat mengganggu keseimbangan emosional keluarga secara keseluruhan. Konflik yang ada di dalam keluarga tidak hanya mempengaruhi individu yang terlibat secara langsung, melainkan juga dapat menyebar ke anggota keluarga yang lain, hal ini yang dapat membuat suasana di dalam keluarga tidak harmonis.

Dalam hal ini, konselor keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk membantu keluarga dalam menyelesaikan konflik dan mengajarkan keterampilan komunikasi yang dapat memperbaiki hubungan antar anggota keluarga. Nurhayati (2017) dalam Jurnal Konseling Indonesia mengungkapkan bahwa konseling keluarga di Indonesia telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hubungan keluarga. Melalui konseling, keluarga diajarkan cara berkomunikasi yang lebih baik, seperti cara menyampaikan pendapat dengan baik dan konstruktif, mendengarkan dengan penuh empati dan memahami perspektif antar anggota keluarga. Selain itu konselor juga membantu menguatkan nilai-nilai kebersamaan dalam anggota keluarga, sehingga keluarga dapat berkerja sama untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sama.

Oleh karena itu, peran konselor keluarga sangatlah penting dalam membangun komunikasi yang sehat. Karena konselor tidak hanya berperan sebagai penengah dalam konflik saja, tetapi juga sebagai pembimbing dalam proses transformasi hubungan keluarga. Dengan adanya bantuan dari konselor, keluarga dapat mengembangkan pola komunikasi yang lebih terbuka antar anggota keluarga, asertif dan saling empati. Komunikasi yang baik membuat setiap anggota keluarga merasa dihargai dan dipahami, yang dapat menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis. Keluarga yang memiliki komunikasi yang sehat dapat menghadapi berbagai tantangan kehidupan, baik masalah internal maupun exsternal.

Penulis: Adheline Fredona Mumu

© Sepenuhnya. All rights reserved.