Penanaman moral dalam pendidikan merupakan fondasi dan modal utama dalam mengembangkan karakter masyarakat dan mengokohkan jati diri bangsa. Di sini kami mencoba mendeskripsikan peran guru dan penggunaan strategi dan pendekatan dalam pendidikan moral di sekolah.
Pendidikan Moral
Pentingnya pendidikan moral agar membuat siswa lebih bermoral dan mereka mampu membedakan mana yang merupakan kepentingan pribadi ataupun kepentingan bersama yang telah disepakati dalam lingkungan masyarakat dan menjadi nilai di masyarakat. Asumsi tersebut karena siswa merupakan calon penerus generasi bangsa yang nantinya akan menjadi masyarakat.
Apabila para siswa tidak memiliki kemampuan dalam membentuk yang baik dan yang buruk, bukan tidak mungkin kondisi bangsa Indonesia ini ke depannya semakin tidak bermoral.
Karakter
Karakter adalah sifat, kepribadian, atau ciri khas yang dimiliki oleh seseorang atau sesuatu yang membedakannya dari yang lain. Dan pendidikan karakter juga merujuk pada nilai-nilai, sikap, dan perilaku positif yang dikembangkan dalam diri individu melalui proses pembelajaran dan pendidikan karakter bertujuan membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bermoral, bertanggung jawab, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.
Peran Guru
Peran guru dalam pendidikan sangatlah penting. Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan harus mengupayakan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya. Guru memiliki beberapa peran dalam menangani siswa, yakni korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor dan evaluator.
Jika seorang guru menyadari dan mampu menjalankan secara keseluruhan perannya kepada siswa, maka tidak akan ditemui kendala atau kesulitan dalam menanamkan nilai-nilai moral pada siswa.
Penanaman Nilai Moral
Penanaman nilai-nilai moral bukan hanya dapat dilakukan saat proses belajar-mengajar tetapi saat berada di luar kelas juga dapat ditanamkan, seperti di lingkungan sekolah maupun di rumah, karena dengan adanya berkesinambungan akan menjadikan siswa mempunyai moral yang baik. Dan siswa yang sudah mempunyai nilai moral harus terus dibimbing atau diajarkan agar nilai moral tersebut tidak hilang, karena apabila sudah ada dasarnya maka segala sesuatu akan lebih mudah.
W.J.S. Poerwadarminta (dalam Hamid, 2006:50) mengatakan "moral merupakan ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan."
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai moral kepada siswa. Sebagai pendidik dan teladan, guru tidak hanya bertugas menyampaikan materi akademik, tetapi juga membentuk karakter siswa melalui pengajaran, contoh perilaku, dan interaksi sehari-hari. Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, memberikan arahan yang baik, dan mendorong diskusi tentang nilai-nilai kehidupan, guru membantu siswa menginternalisasi moralitas, seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi, dan rasa hormat. Hal ini menjadikan guru sebagai salah satu pilar utama dalam membangun generasi yang berintegritas dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Penulis: Anggun Nahdita