Lembaga bimbingan belajar (Bimbel) kini begitu populer di kalangan para pelajar. Bimbel pun kini kian marak dan mudah ditemukan hampir di setiap sudut. Bukan lagi sekadar tren, mengikuti Bimbel kini bahkan sudah menjadi kewajiban bagi siswa, mulai siswa tingkat SD, SMP, SMA. Terlebih lagi bagi siswa SMA yang berniat mendapatkan salah satu kursi di perguruan tinggi favorit.
Tak dapat dipungkiri, bahwa banyak siswa yang berhasil menembus perguruan tinggi favorit karena mereka juga sudah dibekali atau diperkuat dengan latihan pemecah soal-soal pelajaran yang didapatkan dari Bimbel. Sebaliknya, tak dapat pula dipungkiri bahwa banyak siswa SMA yang gagal menembus Perguruan Tinggi favoritnya, karena ia hanya mengandalkan pengetahuan yang didapatkan di sekolah.
Pengalaman ini tentu saja menjadi pengalaman berharga bagi siswa yang lain. Mereka pun akhirnya tunduk pada gejala ini dan terpaksa mengikuti Bimbel walau mungkin dengan kondisi ekonomi orang tua yang sangat pas-pasan. Bagi mereka, Bimbel pun menjadi satu-satunya pintu masuk PTN favoritnya.
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan belajar siswa memang tidak selalu berjalan dengan lancar. Terkadang mereka menghadapi kesulitan atau hambatan. Kesulitan atau hambatan belajar ini terlihat dari sejumlah gejala seperti rendahnya prestasi belajar, kurangnya motivasi membaca buku pelajaran, sikap yang kurang baik terhadap guru, maupun perilaku nakal lainnya, seperti berada di lingkungan sekolah dan sebagainya. Seperti halnya masalah belajar selalu dilatarbelakangi oleh kondisi dan situasi tertentu, rendahnya prestasi belajar bisa saja disebabkan rendahnya tingkat kecerdasan si anak, kurangnya motivasi dan dorongan dari orang tua, atau lingkungan kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung, gangguan kesehatan, kebiasaan belajar yang kurang baik.
Masalah prestasi belajar merupakan masalah yang kompleks, banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor itu dapat berasal dari anak itu sendiri (internal), misalnya bagaimana intelegensinya, minat, bakat dan sebagainya. Maupun yang berasal dari luar diri anak (eksternal), yaitu faktor yang berasal dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan waktu. Setiap kegiatan sudah tentu ada faktor yang mempengaruhinya, ada yang bersifat mendorong atau malah menghambat. Berdasarkan analisis tersebut menyimpulkan untuk sementara bahwa prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan peserta didik di dalam melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar dapat diperoleh dengan perangkat tes dan hasil tes yang akan memberikan sejumlah informasi tentang apa yang dikuasai peserta didik.
Peserta didik dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila prestasi yang diperoleh menunjukkan nilai yang tinggi atau sesuai dengan target yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Prestasi belajar dapat dilihat pada hasil evaluasi, sedangkan evaluasi yang dimaksud untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai berbagai hal yang pernah diajarkan, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang pencapaian program pendidikan secara menyeluruh. Situs pendidikan ini lebih jauh memaparkan bahwa prestasi belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, khususnya faktor internal (jasmani dan psikis) atau eksternal (lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah dan sebagainya).
Apa yang diharapkan dari Bimbel, tentu saja adalah keberhasilan dalam meraih prestasi belajar di sekolah, untuk lebih mendalami pemahaman materi pelajaran di sekolah. Juga tak bisa dipungkiri bahwa belajar di Bimbel memberikan kenyamanan tersendiri dalam proses belajar-mengajar dan juga harus diakui bahwa peserta didik melalui tenaga pengajar di Bimbel bisa mendapat gambaran dan informasi tentang perguruan tinggi dan secara dini bisa mendapatkan informasi tentang dunia perguruan. Bimbel memang alternatif pilihan untuk menambah pengetahuan peserta didik di luar jam sekolah. Banyak iklan yang bertebaran dal koran menawarkan program pembelajaran di Bimbel. Orang tua pun menganjurkan pada anaknya untuk mengasah ketajaman daya pikirnya, agar mencapai target kelulusan. Menjelang penilaian akhir sumatif ini, tentu saja Bimbel akan ramai dipenuhi peserta didik yang menaruh harapan agar Bimbel dapat membantu keberhasilannya.
Penulis: Marsha Daeva Hanadhiya