Pendekatan Emosional Guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

Pendekatan emosional guru terhadap anak berkebutuhan khusus sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan keberhasilan pembelajaran.

Pendidikan sebagai proses pembentukan manusia muda menjadi manusia dewasa, berupaya untuk menjadikan bentuk yang sesuai kebutuhan masyarakat. Menanggapi kebutuhan bahwa pendidikan adalah hak semua manusia, dimunculkanlah gagasan “Pendidikan untuk Semua” “Pendidikan Sepanjang Hayat”. (Dwijaloka Jurnal Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 3 No. 4 Desember 2022). Lapisan masyarakat memperoleh pendidikan yang layak, masyarakat yang di dalamnya terdiri dari lapisan menengah ke bawah pun memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. 

Undang-Undang Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Berdasarkan pernyataan tersebut maka pendidikan adalah hak setiap warga negara tanpa memandang status apapun. Dalam pelayanan pendidikan yang setara, semua anak mempunyai hak yang sama untuk tidak didiskriminasikan. Semua anak mempunyai kesempatan sama untuk mengikuti pelajaran tanpa melihat kelainan dan kekurangan yang dimiliki. Termasuk dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang sama sebagaimana anak pada umumnya (Mudjito, 2014: 9).

Pendekatan Emosional Guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

Pendidikan merupakan hak asasi setiap individu, termasuk anak berkebutuhan khusus. Mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan memadai. Namun, Anak Berkebutuhan Khusus sering menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran karena keterbatasan kemampuan fisik, mental, atau emosional.

Pendekatan Emosional

Pendekatan emosional menekankan pentingnya memahami dan mengelola emosi dalam proses pembelajaran, kemampuan memahami dan merasakan emosi orang lain, kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan orang lain, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif untuk mencapai tujuan.

Tujuan pendekatan emosional guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus, yaitu untuk meningkatkan kesadaran guru tentang pentingnya pendekatan emosional dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus, memberikan strategi efektif untuk mengembangkan empati dan pengertian guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus, meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar Anak Berkebutuhan Khusus, dan membantu guru memahami kebutuhan individu Anak Berkebutuhan Khusus.

Masalah yang sering dibahas dalam pendekatan emosional guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus, yaitu kurangnya pemahaman guru tentang kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus, kesulitan dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif, kurangnya pelatihan dan pendampingan, keterbatasan pengetahuan tentang kebutuhan anak, kesulitan dalam mengelola kelas, dan yang terakhir, stres dan kelelahan.

Ada beberapa cara untuk melakukan pendekatan emosional guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus, yaitu kenali dan pahami kebutuhan individu anak, bangun hubungan yang positif dengan berkomunikasi efektif, gunakan bahasa yang positif dan menghindari kata-kata negatif, dan berikan perhatian dukungan emosional, lalu berikan pujian dan penghargaan atas prestasi anak.

Kecerdasan emosional guru mempunyai pengaruh terhadap pengembangan sikap anak. Guru secara tidak langsung akan memperlihatkan sikap yang sabar dan ikhlas serta lebih dapat mengontrol amarahnya ketika memberikan pelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus. Ketika guru tidak mempunyai kecerdasan emosional maka siswa akan merasa takut, tidak nyaman sehingga membuat siswa tidak mau mengikuti pembelajaran dan mengakibatkan siswa malas untuk berangkat ke sekolah.

Pendekatan emosional guru terhadap anak berkebutuhan khusus sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan keberhasilan pembelajaran. Dengan strategi yang tepat, guru dapat membantu anak-anak ini mencapai potensi maksimal.

Rosalinda Amalia

Biodata Penulis:

Rosalinda Amalia saat ini aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, di Universitas Peradaban, Bumiayu.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.