Penghukuman dalam lingkungan sekolah sebaiknya tidak hanya berfungsi sebagai sanksi atas pelanggaran, tetapi juga sebagai sarana pendidikan yang membantu siswa berkembang secara positif. Hukuman yang diberikan harus bertujuan untuk membangun kesadaran dan tanggung jawab siswa terhadap tindakan mereka, bukan semata-mata sebagai bentuk balas dendam atau penghukuman.
Menurut Rudolf Dreikurs, hukuman yang efektif harus mengarah pada pengembangan disiplin positif dan kesadaran siswa akan konsekuensi dari perbuatannya. Hal ini menekankan bahwa hukuman seharusnya menjadi bagian dari proses pembelajaran, membantu siswa memahami pentingnya tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penerapannya, hukuman yang mendidik harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan siswa. Misalnya, hukuman untuk siswa sekolah dasar berbeda dengan siswa sekolah menengah. Pendekatan yang tepat mempertimbangkan tingkat pemahaman dan kesiapan mental siswa, sehingga mereka dapat mengambil pelajaran dari kesalahan yang dilakukan.
| sumber: voi.id |
Selain itu, hukuman tidak boleh bersifat merendahkan atau menghina siswa. Hukuman yang mempermalukan dapat berdampak negatif pada kepercayaan diri siswa dan memicu sikap yang lebih negatif. Sebaliknya, hukuman harus diberikan dengan cara yang mendukung pembelajaran dan perkembangan karakter siswa. Beberapa strategi hukuman yang efektif antara lain: Yang pertama, meminta siswa yang tidak memperhatikan untuk mengerjakan soal di depan kelas dapat membuat mereka lebih fokus dan memahami pentingnya mengikuti pelajaran. Kedua, meminta siswa menulis permintaan maaf beberapa halaman membantu mereka merenungkan kesalahan dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya. Ketiga, memberikan tugas tambahan kepada siswa yang melanggar aturan dapat membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mendorong tanggung jawab.
Sebaliknya, hukuman fisik seperti memukul atau menggunakan kata-kata kasar sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan trauma dan menghambat perkembangan emosional siswa. Hukuman yang mendidik harus memenuhi beberapa prinsip utama, yaitu siswa harus memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang pasti, hukuman harus sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan, tujuan hukuman adalah untuk mengajarkan nilai-nilai yang benar kepada siswa, hukuman harus diberikan dengan rasa hormat tanpa menjatuhkan harga diri siswa.
Penerapan hukuman yang mendidik memiliki berbagai manfaat bagi perkembangan siswa, antara lain siswa belajar memahami pentingnya mengikuti aturan, siswa menyadari konsekuensi dari tindakan mereka, siswa belajar mengelola emosi mereka dengan lebih baik.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam menerapkan hukuman yang mendidik. Guru dan tenaga pendidik harus memahami bahwa hukuman bukan sekadar alat untuk mengendalikan siswa, tetapi juga sarana untuk membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Dengan menerapkan prinsip dan strategi hukuman yang efektif, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan siswa secara holistik. Hukuman yang mendidik tidak hanya membantu siswa memahami kesalahan mereka, tetapi juga membentuk mereka menjadi individu yang lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki kontrol diri yang baik.
Biodata Penulis:
Nabila Kavita Ramadhani saat ini aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, di Universitas Peradaban, Bumiayu.