Kita semua pernah berada di titik itu mulai dari memandang cermin dan merasa ada yang kurang hingga membandingkan diri dengan orang lain. Perasaan ini dikenal sebagai insecure, sebuah emosi yang sering menghalangi kita untuk maju dan menerima diri apa adanya. Namun, apakah insecure selamanya menjadi penghalang? Atau justru bisa menjadi batu loncatan untuk berkembang?
Insecure bukan musuh yang harus dihancurkan, melainkan bagian hidup manusia yang mengingatkan kita untuk terus bertumbuh. Melalui tips 4S ini, mari kita belajar melangkah di tengah keraguan dan mengubah insecure menjadi kekuatan.
1. Self Lack: Mengenali Kekurangan Diri
Langkah pertama, yaitu jujur pada diri sendiri. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri, apa yang menjadi kelemahanku? Apakah kekurangan ini benar-benar menghalangiku untuk maju? Setiap orang memiliki kekurangan, dan itu wajar. Tidak ada manusia yang sempurna.
Namun, yang sering terjadi adalah kita terlalu fokus pada kelemahan tanpa melihat potensi yang dimiliki. Sebagai contoh, merasa kurang pintar dalam matematika bukan berarti kita tidak bisa unggul di bidang lain seperti seni atau olahraga.
Dengan mengenali kekurangan tanpa menyalahkan diri sendiri, kita bisa belajar menerima dan berusaha memperbaiki.
2. Selfish: Mengutamakan Diri Sendiri dengan Bijak
Selfish sering dianggap negatif, tetapi dalam konteks ini, selfish berarti memberikan ruang bagi diri sendiri untuk bertumbuh. Terkadang kita terlalu sibuk menyenangkan orang lain hingga lupa bahwa diri kita juga butuh perhatian.
Selfish yang sehat berarti tidak takut berkata "tidak" pada hal-hal yang menguras energi, waktu, dan kebahagiaan kita. Dengan begitu, kita bisa lebih fokus pada hal yang benar-benar penting.
3. Self Love: Menerima dan Mencintai Diri Sendiri
Ini bukan tentang menjadi egois atau merasa diri lebih baik dari orang lain, tetapi tentang menghargai diri apa adanya. Latih self love dengan langkah sederhana, misalnya memberi afirmasi positif pada diri sendiri seperti "Aku cukup baik" atau "Aku berharga".
Ketika kita mencintai diri sendiri, insecure perlahan akan berkurang. Kita belajar bahwa kita tidak harus sempurna untuk merasa bahagia.
4. Self Leaves: Melepaskan Beban yang Tidak Perlu
Terdapat hal-hal dalam hidup yang tidak bisa kita kendalikan, seperti pendapat orang lain atau tekanan sosial. Di sinilah konsep self leaves berperan, belajar untuk melepaskan apa yang bukan tanggung jawab kita. Tinggalkan komentar negatif dan fokuslah pada hal-hal yang membuat hidup lebih berarti.
Bayangkan beban yang kita bawa seperti tas penuh batu. Jika kita terus memikul semua itu, langkah kita akan melambat. Nah, melepaskan termasuk cara untuk meringankan beban dan melangkah lebih jauh.
Setiap langkah kecil yang kita ambil sebagai bukti nyata bahwa kita berani melangkah di tengah keraguan. Hidup ini terlalu singkat untuk terus menerus meragukan diri. Kita hanya perlu belajar berdamai dengannya dan menjadikannya sebagai pengingat bahwa meskipun kita tidak sempurna, namun tetap berharga.
Biodata Penulis:
Dita Anjarsari saat ini aktif sebagai mahasiswa, prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, di Universitas Sebelas Maret.