Menjadi mahasiswa di perguruan tinggi merupakan impian bagi banyak orang. Namun, bagi sebagian mahasiswa, perjalanan menuju kampus bukanlah hal yang mudah. Mereka harus rela menempuh jarak yang cukup jauh dari tempat tinggal mereka untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Mahasiswa yang tinggal jauh dari kampus dan harus pulang-pergi setiap hari dikenal sebagai "Mahasiswa pulang-pergi". Nah saya juga salah satu dari mahasiswa tersebut.
Menurut saya perjalanan Pulang-Pergi (PP) menjadi bagian yang kompleks dari kehidupan mahasiswa, terutama mahasiswa PP. Menjadi mahasiswa PP itu terdapat plus-minusnya, kelebihannya, yaitu bisa berkumpul bersama keluarga di rumah dan menghemat biaya. Kekurangannya, ya jarak yang ditempuh cukup jauh dan juga terdapat tantangan di setiap waktunya yang dapat menganggu akademis mahasiswa.
Meskipun terdapat berbagai macam tantangan mahasiswa PP harus menghadapinya dengan kepala dingin dan sabar hati. Berikut beberapa tantangan yang saya hadapi sebagai seorang mahasiswa PP:
1. Jarak
Tantangan yang pertama adalah jarak. Jarak rumah saya dengan kampus hampir mencapai 15km, mungkin cukup jauh tapi dibilang jauh sekali juga tidak. Karena jarak yang lumayan jauh ini saya harus menempuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke kampus. Dengan waktu perjalanan yang panjang ini sangat menguras energi sebelum pembelajaran dimulai.
2. Kemacetan dan Lampu Merah
Di tengah-tengah perjalanan saya juga harus bertarung dengan kemacetan yang padat dan juga lampu merah yang banyak. Banyaknya kendaraan membuat jalanan macet apalagi saat jam 06.30 pagi ini berbarengan dengan para siswa yang pergi ke sekolah dan para pekerja yang pergi ke kantornya. Ini benar-benar sangat mengganggu sekali dalam perjalanan karena akan memakan waktu sedikit lebih lama apabila terdapat kemacetan. Maka dari itu saya suka jika kelas dimulai pada pukul 09.00 karena kemacetan jarang terjadi pada jam tersebut.
3. Cuaca
Cuaca adalah tantangan yang lumayan menggangu untuk saya, karena saat cuaca panas itu sangat menganggu perjalanan saya menuju kampus apalagi sudah terjebak macet dan cuacanya panas sekali. Sekujur tubuh rasanya terbakar dan kepala sangat pusing, hal ini terkadang menggangu konsentrasi saya setibanya di kampus karena sudah kelelahan di jalan yang bercuaca panas.
Sedangkan saat musim hujan juga sangat menggangu perjalanan karena hujan dapat mengurangi jarak pandang, dengan kondisi tersebut pastinya saat berkendara lebih lambat dari biasanya karena jalan yang dilewati licin, ini akan memakan banyak waktu dan setelah sampai kampus baju yang dikenakan akan sedikit basah karena terkena air hujan. Serta jika keseringan terkena hujan maka badan akan lebih mudah terserang penyakit flu dan demam.
4. Jalan yang Berlubang
Karena musim hujan banyak jalan yang tergerus air dan akibatnya jalan tersebut berlubang. Lubang di jalan sangat berbahaya sekali bagi pengendara, risiko kecelakaan meningkat karena pengemudi bisa kehilangan kendali saat melewati lubang. Lubang juga bisa merusak ban kendaraan serta jalan berlubang dapat memperlambat perjalanan yang dapat menyebabkan keterlambatan masuk kelas.
5. Pengendara Lain
Tantangan terbesar saya adalah pengendara lain. Sering sekali saya bertemu dengan pengendara yang kurang bijak dalam berkendara. Seperti siswa SMP yang tiba-tiba menyeberang tanpa memperhatikan sekitar. Ini sangat membuat saya kesal dan sangat berbahaya sekali bagi pengendara yang lain. Ada juga ibu-ibu yang berkendara yang membuat saya sangat kesal karena beliau berkendara di tengah-tengah jalan raya tapi dalam posisi yang pelan. Seharusnya beliau berkendara di tepi jalan untuk menjaga keselamatan beliau. Serta saya juga harus bertarung dengan truk-truk besar, itu sangat membuat saya takut untuk berkendara di sebelahnya.
Menjadi mahasiswa yang pulang-pergi merupakan tantangan tersendiri yang dihadapi oleh mahasiswa. Jarak tempat tinggal yang jauh dari kampus ditambah hiruk-pikuk yang terjadi di jalan bukanlah sebuah hambatan untuk datang ke kampus untuk menuntut ilmu. Walaupun sangat menguras energi, mahasiswa harus melawan berbagai tantangan tersebut.
Pada akhirnya, pengalaman menjadi Mahasiswa Pulang-Pergi dapat menjadi pembelajaran berharga bagi saya untuk menghadapi tantangan tantangan di masa depan baik dal perkuliahan ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Biodata Penulis:
Hana Dyah Anggraeni lahir pada tanggal 11 Oktober 2005 Sukoharjo.