Satu Cinta, Dua Keyakinan

Zaman sekarang banyak para remaja yang berpacaran dengan orang yang berbeda agama dengannya. Apalagi waktu kita masih di bangku sekolah.

Pada masa remaja, kita pasti sudah mengenal apa itu cinta dan perasaan suka kepada lawan jenis. Sebelum kita mengetahui jika kita cinta kepada seseorang, kita lebih dulu merasa tertarik kepada orang tersebut. Bagaimana sih cara kita mengetahui kalau kita merasa tertarik kepada seseorang? Kita seakan-akan merasa lebih bersemangat setiap kali bertemu dengan orang yang kita sukai, tetapi kita juga merasa gugup serta canggung saat berada di dekat atau dalam satu tempat yang sama. Adakalanya kita memberikan perhatian lebih kepada orang yang kita sukai. Kita juga merasa ingin menghabiskan waktu bersama orang yang kita sukai seperti melakukan aktivitas bersama. Nah dari situlah perasaan kita tumbuh, yang awalnya sekadar tertarik mulai menjadi rasa suka dan berkembang menjadi cinta.

Satu Cinta, Dua Keyakinan

Membahas tentang percintaan, ternyata cinta itu ada berbagai macam loh seperti cinta beda agama, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta tapi tidak bisa dimiliki, dan lain-lain. Kali ini kita akan membahas tentang cinta beda agama. Pasti kalian pernah kan menyukai atau mengagumi seseorang yang beda agama dengan kita, mau itu di sekolah, di jalan, di tempat kerja ataupun di sosmed. Memang, pesona beda agama itu lebih menarik karena yang beda agama itu kebanyakan lebih setia dan peka dibandingkan dengan yang satu agama.

Zaman sekarang banyak para remaja yang berpacaran dengan orang yang berbeda agama dengannya. Apalagi waktu kita masih di bangku sekolah. Pasti kita punya teman yang berbeda agama dengan kita dan itu adalah lawan jenis. Awalnya memang teman tetapi lama kelamaan ada rasa yang tumbuh di hati. Mungkin karena adanya perhatian, sering interaksi ataupun bisa aja waktu ada tugas bareng.

Saat itulah hal yang sebenarnya tidak terpikirkan akan terjadi, yaitu suka dengan teman yang berbeda agama dengan kita. Awalnya cuma sekadar mengagumi karena dia baik dan pintar tetapi lama-lama kok suka, tapi sukanya diam-diam. Apalagi saat dia menunjukkan senyumnya pada kita. Duh…. meleleh gak sih? Terlebih lagi kalau dia anak futsal dan dia juga jago dalam hal olahraga. Jadi makin suka nih kita.

Saat dia ada pertandingan kita rela dateng buat nonton dia main. Padahal sebelumnya kita gak pernah nonton langsung di tribun. Tapi kali ini rela datang supaya bisa nonton dia dari dekat. Rela pulang malam juga demi bisa nonton dia tanding futsal. Dan paparaziin dia saat pemanasan maupun waktu main. Dari situlah jadi semakin dekat, tetapi akhirnya kita juga sadar bahwa agama kita berbeda dan akhirnya asing.

Terdapat juga ada kasus tentang pacaran beda agama sampai bertahun-tahun walau mereka tahu jika itu akhirnya tidak akan selamanya, karena sama-sama tidak akan meninggalkan agamanya. Tetapi ada juga salah satu yang akhirnya berpindah agama demi bisa bersama pasangannya. Dan ada juga yang tetap melanjutkan hubungannya secara diam-diam atau kalau zaman sekarang menyebutnya dengan kata yaitu backstreet. Adakah yang belum tahu tentang apa itu backstreet? Jadi, backstreet itu istilah populer untuk hubungan pacaran yang dirahasiakan dari siapapun, tanpa ada yang tahu. Arti backstreet dalam bahasa gaul adalah hubungan terbuka yang tidak diketahui orang lain.

Cinta beda agama itu sering kali dihadapkan pada tantangan yang cukup besar, terutama dari keluarga dan agama yang dianut. Konflik dapat muncul karena perbedaan dalam keyakinan, praktik keagamaan, dan nilai-nilai yang dipegang oleh pasangan. Tantangan yang akan kita bahas, yaitu tantangan dari keluarga. Tantangan dari keluarga, yaitu restu dari keluarga itu sendiri. Restu dari keluarga memanglah penting apalagi restu orang tua. Apalagi jika orang tua ataupun keluarga sangat kuat agamanya.

Cara untuk menghadapi tantangan ini, yaitu yang terpenting tetap sabar dan hormati pandangan orang tua meskipun sulit. Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, jadi berkomunikasi dengan baik adalah kuncinya. Cinta beda agama memberikan kesempatan untuk memperluas pemahaman dan toleransi antar agama. Kita dapat memperkaya diri dengan pengetahuan baru dan memperluas pandangan tentang dunia. Jadi, maukah kalian mencoba dengan orang yang berbeda agama dengan kita?

Biodata Penulis:

Umi Nur Azizah saat ini aktif sebagai mahasiswa, Pendidikan Administrasi Perkantoran, di UNS. Penulis bisa disapa di Instagram @mii_az12.
© Sepenuhnya. All rights reserved.