Puisi: Mimpi (Karya Hajriah RE)

Puisi "Mimpi" karya Hajriah RE mengingatkan kita bahwa hidup adalah perpaduan antara kesedihan dan kebahagiaan, namun harapan dan doa akan selalu ...

Mimpi


Gadis manis, lesung pipi terlihat kala tersenyum
Semilir angin melajukan rakit ke seberang
Terlihat jelas hampar bunga mekar sempurna
Warna warni manjakan mata

Kupu-kupu terbang, kepak sayap indah terpancar
Dengung lebah, kalahkan duka di hati
Madu dihisap, bunga tetap tersenyum
Ikatan alam nyata terlihat, tiada sesal

Dunia seperti sungsang, pujaan hati pergi
Resam negeriku, tak mampu dihantam
Mimpi membias, berserakan tak lagi utuh
Dalam sujud doa ikhlas dipanjatkan

Perlahan aku bangkit, lepaskan ikatan elegi
Kusatukan kembali mimpi dalam rumpun yang berbeda
Berharap Tuhan kabulkan doa
Mimpi indah menjadi nyata

Mataram, 10 Desember 2024

Analisis Puisi:

Puisi "Mimpi" karya Hajriah RE adalah sebuah ungkapan jiwa yang menggambarkan keindahan alam, harmoni kehidupan, serta pergulatan batin dalam menghadapi kenyataan dan harapan. Melalui untaian kata yang penuh makna, puisi ini menawarkan refleksi mendalam tentang mimpi, kehilangan, dan kebangkitan.

Gambaran Keindahan dan Harmoni Alam

Bagian awal puisi ini menggambarkan suasana yang penuh keindahan dan ketenangan.
  • “Gadis manis, lesung pipi terlihat kala tersenyum”: Baris ini menghadirkan imaji seorang gadis yang ceria, menjadi simbol kepolosan dan harapan. Keindahan ini diiringi dengan semilir angin dan hamparan bunga mekar, menciptakan suasana alam yang damai dan memanjakan indera.
  • Harmoni dalam Alam: Kehadiran kupu-kupu, lebah, dan bunga mencerminkan hubungan simbiosis antara makhluk hidup. Bunga tetap tersenyum meskipun madunya dihisap oleh lebah, menjadi simbol penerimaan dan ketulusan. Ini menunjukkan keseimbangan yang harmonis, di mana alam menjadi cerminan dari kehidupan yang saling melengkapi.

Pergulatan Batin dalam Kehilangan

Bagian tengah puisi mulai membawa pembaca ke dimensi emosional yang lebih mendalam.
  • “Dunia seperti sungsang, pujaan hati pergi”: Kehilangan pujaan hati digambarkan sebagai dunia yang terbalik. Frasa ini mencerminkan rasa duka dan ketidakberdayaan saat menghadapi perpisahan yang tidak diinginkan.
  • “Resam negeriku, tak mampu dihantam”: Frasa ini menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisi atau kebiasaan yang ada di masyarakat menjadi hambatan untuk melawan keadaan. Ada kesan ketidakmampuan melawan arus yang sudah tertanam kuat dalam kehidupan sosial.
  • “Mimpi membias, berserakan tak lagi utuh”: Kehilangan dan duka mengubah mimpi menjadi sesuatu yang terpecah-pecah, tak lagi berbentuk sempurna. Gambaran ini menunjukkan bagaimana kenyataan dapat menghancurkan harapan seseorang.

Kebangkitan dan Harapan Baru

Meskipun duka menyelimuti, puisi ini memberikan pesan kebangkitan di bagian akhirnya.
  • “Perlahan aku bangkit, lepaskan ikatan elegi”: Ada tekad untuk bangkit dari keterpurukan. Elegi, yang biasanya berisi ratapan kesedihan, kini dilepaskan, menandakan proses penyembuhan dan melangkah maju.
  • “Kusatukan kembali mimpi dalam rumpun yang berbeda”: Mimpi yang sebelumnya berserakan kini dirangkai kembali, meski dalam bentuk dan konteks yang berbeda. Ini menunjukkan kemampuan manusia untuk beradaptasi dan menemukan harapan baru meskipun situasi tidak sesuai harapan.
  • “Berharap Tuhan kabulkan doa”: Akhir puisi ini menutup dengan keikhlasan dan pengharapan kepada Tuhan. Doa menjadi jalan untuk meraih mimpi yang diimpikan, menggarisbawahi pentingnya iman dalam menghadapi cobaan hidup.

Pesan Moral dalam Puisi

Puisi Mimpi mengandung beberapa pesan penting:
  • Kehidupan adalah Perjalanan: Kehidupan penuh dengan keindahan dan harmoni, tetapi juga memiliki tantangan yang harus dihadapi.
  • Kehilangan adalah Bagian dari Hidup: Kehilangan adalah pengalaman universal yang memengaruhi setiap individu, namun dari sana pula kekuatan untuk bangkit dapat ditemukan.
  • Harapan Selalu Ada: Meskipun mimpi sempat berserakan, ada peluang untuk merangkainya kembali dan menciptakan sesuatu yang baru.
  • Kekuatan Doa: Doa menjadi kekuatan yang membawa kedamaian dan harapan bagi jiwa yang terluka.

Gaya Bahasa dan Daya Tarik Puisi

Hajriah RE menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, membuat puisi ini mudah dipahami sekaligus menyentuh hati.
  • Imaji Visual yang Kuat: Penggambaran kupu-kupu, bunga, dan lebah menciptakan imaji visual yang jelas, membawa pembaca langsung ke dalam lanskap alam yang digambarkan.
  • Personifikasi dan Simbolisme: Bunga yang tersenyum dan dunia yang sungsang adalah bentuk personifikasi yang memberikan kedalaman pada gambaran alam dan kehidupan.
  • Nada Optimisme: Meskipun ada elemen duka dan kehilangan, puisi ini tetap menonjolkan nada optimisme, terutama pada bagian akhir yang penuh harapan.
Puisi "Mimpi" karya Hajriah RE adalah refleksi mendalam tentang kehidupan, kehilangan, dan harapan. Puisi ini tidak hanya memanjakan imajinasi dengan keindahan alam yang digambarkan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi pembaca untuk terus bermimpi meskipun menghadapi rintangan.

Melalui karya ini, Hajriah RE mengingatkan kita bahwa hidup adalah perpaduan antara kesedihan dan kebahagiaan, namun harapan dan doa akan selalu menjadi cahaya yang membimbing kita menuju mimpi-mimpi yang indah.

Hajriah RE
Puisi: Mimpi
Karya: Hajriah RE

Biodata Hajriah RE:
  • Hajriah RE, perempuan berdarah Sasak (Lombok) kelahiran 1974 asal Mataram adalah guru ekonomi di SMAN 8 Mataram, mulai menulis cerpen awal tahun 2023. Tahun 2024 mulai belajar menulis puisi dan bergabung dalam Asqa Imagination School (AIS).
  • Karya pertamanya berupa Antologi Cerpen "Cinderela Tanpa Batas Waktu" dan Antologi Puisi pertama "Aksara Menembus Angkasa".
  • Penyair bisa disapa di Instagram @hajriahr_
© Sepenuhnya. All rights reserved.