Sumber: Angkatan 66 (1968)
Analisis Puisi:
Puisi "Jenazah" karya Mansur Samin menggambarkan suasana pemakaman Arief Rahman Hakim, yang merupakan bagian dari demonstrasi mahasiswa. Puisi ini menyajikan gambaran seorang penyair yang menjadi saksi peristiwa tersebut dan merenungkan dampaknya.
Lokasi dan Konteks Puisi, Upacara Pemakaman Arief Rahman Hakim: Puisi dibuka dengan deskripsi lokasi, yakni di tengah pintu dekat mimbar, di mana jenazah Arief Rahman Hakim terbaring. Ada sentuhan visual yang kuat melalui gambar beranda bunga dan panji-panji Mahajaya, menciptakan atmosfer keheningan yang penuh makna.
Suasana Malam: Ketenangan dan Kesedihan: Penyair menyoroti ketenangan malam yang makin bertambah. Suasana ini menciptakan kontras dengan hingar-bingar aksi demonstrasi sebelumnya. Ada rasa kesedihan yang menciptakan suasana haru dan serius di sekitar jenazah.
Ketidakpastian Identitas Penyair, Wartawan atau Penyair? Dalam interaksi dengan mahasiswa, penyair ditanya apakah ia seorang wartawan atau alat negara. Jawaban tegas penyair bahwa ia adalah seorang penyair yang turut ambil bagian dalam demonstrasi menunjukkan bahwa ia adalah saksi yang turut terlibat secara emosional, bukan sekadar pihak yang netral.
Refleksi Penyair, Kesedihan dan Rasa Bersalah: Penyair merenungkan keadaannya saat pulang ke Timur. Gerimis yang turun menjadi metafora kesedihan dan penyesalan. Basahnya kemeja penyair mencerminkan ikut campurnya ia dalam peristiwa tersebut, dan tanda-tanda kepedihan yang masih membekas.
Gedung Salemba dan Aula UI, Simbolisme Identitas Mahasiswa: Tatapan penyair ke arah gedung Salemba dan aula Universitas Indonesia menjadi simbol identitas mahasiswa. Lokasi ini menandakan kedekatan jenazah dengan mahasiswa dan upacara duka yang akan diadakan.
Puisi "Jenazah" adalah puisi yang menyajikan suatu peristiwa dengan kepekaan dan kehadiran emosional yang kuat. Mansur Samin menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat makna untuk merenungkan dampak peristiwa kematian Arief Rahman Hakim. Puisi ini bukan hanya kesaksian fisik tetapi juga refleksi atas keterlibatan dan rasa tanggung jawab sebagai seorang penyair.
Puisi: Jenazah
Karya: Mansur Samin
Biodata Mansur Samin:
- Mansur Samin mempunyai nama lengkap Haji Mansur Samin Siregar;
- Mansur Samin lahir di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara pada tanggal 29 April 1930;
- Mansur Samin meninggal dunia di Jakarta, 31 Mei 2003;
- Mansur Samin adalah anak keenam dari dua belas bersaudara dari pasangan Haji Muhammad Samin Siregar dan Hajjah Nurhayati Nasution;
- Mansur Samin adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.