Siapa yang saat ini tidak mengenal seblak? Makanan khas yang berasal dari Jawa Barat yang berbahan dasar kerupuk yang identik dengan bumbu pedas dan rasa kencurnya yang khas. Kini makanan ini telah menjadi salah satu kuliner yang saat ini paling digemari di kalangan Generasi Z.
Pada era digital saat ini, seblak tidak hanya sekadar makanan khas, tetapi juga menjadi makanan yang sedang menjamur pada konten media masa. Rasa pedas dan uniknya kencur pada setiap suapan seblak membuatnya menjadi makanan yang menarik bagi anak muda. Namun, di balik itu semua, terdapat faktor kesehatan yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi makanan ini.
Hal Menarik dan Keunikan pada Seblak
Munculnya berbagai konten pada media masa tentang rasa dan ciri khas seblak membuat makanan ini lebih mudah dikenal lebih luas. Seblak dapat disajikan dengan berbagai variasi, seperti seblak kering, seblak kuah, atau seblak yang dicampur dengan topping seperti frozen food, bakso dan sayuran. Generasi Z sering dikenal sebagai generasi dengan rasa ketertarikan yang tinggi terhadap hal baru, sehingga banyak di antara mereka yang tertarik pada berbagai macam variasi yang ditawarkan.
sumber: Pinterest @veraaprilia |
Dari segi rasa, seblak identik dengan rasa pedas yang sangat cocok untuk mereka yang suka makanan yang bersifat menantang. Bumbu seblak yang pedas dan rasa kencurnya menjadi daya tarik tersendiri, sehingga banyak anak muda yang saling mengajak teman-teman mereka untuk mengonsumsi seblak. Selain itu, harga seblak juga sangat ramah di kantong anak muda saat ini, sehingga membuat seblak semakin diminati.
Ketertarikan Gen Z terhadap Seblak dan Manfaatnya Saat Ini
Pengguna media sosial saat ini sering membagikan pengalaman mereka menikmati seblak, sehingga berdampak besar di kalangan generasi muda. Mereka cenderung memilih untuk membeli seblak bersama dengan teman-temannya karena sekaligus dapat menjadikan moment tersebut untuk mengobrol asik bersama. Selain itu, pengaruh para influencer dan konten kreator yang berhubungan dengan seblak juga membuat minat kalangan generasi muda pada makanan ini menjadi tinggi.
Menjamurnya seblak juga dikarenakan banyak usaha kecil dan menengah yang termotivasi untuk membuka usaha ini. Tidak hanya kalangan UMKM, banyak anak muda yang memanfaatkan tren ini untuk membuka usaha seblak. Hal ini memberikan pilihan bagi Generasi Z yang ingin berwirausaha. Banyak penjual seblak yang berhasil menarik perhatian konsumen dengan menawarkan banyak variasi dan inovasi yang menarik, contohnya seblak prasmanan yang bisa mempersilahkan pembeli untuk mengambil sendiri topping yang mereka sukai sesuka hati.
Kerugian dan Risiko Konsumsi Seblak
Di balik kenikmatan yang dimiliki seblak, terdapat hal yang perlu diperhatikan. Banyak berbagai jenis seblak yang menggunakan bumbu instan dan bahan pengawet, contohnya seblak instan kemasan yang sering dijual murah meriah pada marketplace, yang dapat meningkatkan kadar natrium. Konsumsi natrium berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, kerupuk dan bahan lain pada seblak yang di goreng dapat menambah kandungan lemak dan kalori yang dapat menimbulkan masalah berat badan jika dikonsumsi berlebihan.
Rasa pedas yang menjadi ciri khas seblak bisa menyebabkan masalah pada lambung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan pencernaan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun seblak nikmat untuk disantap, tetap ada risiko kesehatan yang harus dipertimbangkan oleh konsumen, terutama Generasi Z yang sering terpengaruh oleh tren makanan tanpa memperhatikan dampaknya.
Menikmati Seblak dengan Bijak
Dengan menikmati seblak secara bijak, makanan ini dapat dinikmati tetapi tetap memperdulikan aspek kesehatan. Ada banyak cara untuk mengonsumsinya dengan lebih sehat. Konsumen menambahkan lebih banyak sayuran segar dalam seblak mereka, sehingga nilai gizi pada makanan ini tetap terjaga. Mengganti beberapa topping dengan yang lebih sehat juga dapat membantu mengurangi kandungan lemak. Melakukan seleksi terhadap warung yang akan kita pilih, contohnya dengan membeli seblak pada warung yang membuat bumbu sendiri dengan bahan alami untuk mengurangi risiko kesehatan dan lebih nikmat.
Meskipun makanan ini sangat nikmat untuk dimakan, jangan jadikan sebagai makanan sehari-hari. Mengonsumsi seblak dengan jarang/sesekali saja akan membantu menjaga kesehatan. Dengan cara yang bijaksana, seblak tetap dapat dinikmati dengan memperhatikan dampak kesehatan jangka panjang.
Seblak telah berhasil menarik perhatian Generasi Z karena menjadi makanan populer yang tidak hanya enak tetapi memiliki peluang usaha yang tinggi. Sebagai generasi yang cerdas, Generasi Z semestinya menikmati makanan ini dengan bijak. Penting untuk tetap waspada terhadap potensi risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari konsumsi seblak yang berlebihan. Generasi Z sangat aktif dalam menciptakan tren dan seblak adalah salah satu contoh bagaimana makanan dapat menjadi motivasi mereka untuk berkumpul, bersosialisasi, dan berwirausaha.
Biodata Penulis:
Muhammad Yogi Yudha Pratama saat ini aktif sebagai mahasiswa di UNS.