4 Pertanyaan yang Sering Dijumpai pada Grup Jual Beli Facebook

Banyak orang menanyakan minus barangnya mas. Jujur saja, ketika saya menerima pertanyaan semacam itu saya selalu membatin. “Memangnya tidak bisa ...

Ngomong-ngomong soal Facebook, siapa sih yang tidak mengenal Facebook pada zaman sekarang? Bahkan bapak-bapak sekarang mayoritas pada main Facebook. Banyak sekali kegunaannya, salah satunya untuk melakukan jual beli, sebelumnya pastinya orang akan basa-basi terlebih dahulu kepada penjual. Salah satu pertanyaan basa-basi yang paling saya sering terima, “Cek harga?” ketika mendapat pertanyaan seperti itu saya dengan singkat menjawab Cek Inbox mas.

Pertanyaan yang Sering Dijumpai pada Grup Jual Beli Facebook

Akan tetapi, setelah saya mengungkapkan cek inbox mas, banyak orang-orang yang geram ketika melihat jawaban seperti itu. Ternyata bagi sebagian orang ketika menjawab masalah harga di kolom komentar, hal yang wajar. Tetapi bagi saya menjawab harga rasanya kurang pas jika di kolom komentar, alasannya menjaga agar para pembeli lainnya tidak membanding-bandingkan penjual satu dengan penjual lainnya. Kurang lebih di bawah pertanyaan yang sering saya terima.

“Minus apa mas“

Banyak orang menanyakan minus barangnya mas. Jujur saja, ketika saya menerima pertanyaan semacam itu saya selalu membatin. “Memangnya tidak bisa baca ya” bisa-bisanya menanyakan pertanyaan seperti itu. Padahal ketika saya menjual sesuatu di grup jual beli, saya selalu memberikan keterangan barang saya di deskripsi Facebook.

Kenyataannya, teman saya juga kerap kali mendapat pertanyaan serupa, padahal teman saya juga memberikan keterangan barang di deskripsi. Sebenarnya saya juga maklum dengan pertanyaan seperti itu. Sebab, kebanyakan orang di Facebook sendiri kerap kali jika melihat postingan barang bagus, dan harga murah, sebagian tidak menghiraukan deskripsi postingan, langsung mengirim pesan secara pribadi di aplikasi Messenger. “Minus apa mas”.

“Solo mana mas”

Jujur ini pertanyaan paling mendebarkan bagi orang grup jual beli Solo Raya. Bagaimana tidak, saya sendiri jika sedang menggunakan Second Account untuk mencari barang-barang juga menanyakan pertanyaan seperti ini. Pasalnya, ada beberapa orang yang mengaku-ngaku sebagai orang Solo, ketika ditanya lebih lanjut “Solo mana Mas?” dengan pedenya dia menjawab “Klaten mas”. Ya memang benar sih Klaten juga masih Karesidenan Solo Raya. Tetapi betul, jarak dari Klaten ke Solo tidak terlalu jauh, hanya menempuh beberapa jam perjalanan juga sudah sampai. Tergantung Klatennya mana. Sebenarnya, bagi saya sendiri tidak mempersoalkan hal seperti itu.

“Lokasi mana mas? La kamu Lokasi mana mas” (Biasanya Pakai Second Account)

Menurut saya, ini pertanyaan perebutan harga diri bagi sebagian orang dalam jual beli. Pasalnya ketika menerima pertanyaan seperti itu, hal yang sama pun akan saya lakukan dengan menanya kembali tentang lokasi yang bertanya. Tapi, mau nggak mau kedua belah pihak pastinya akan menjawab entah si penjual ataupun pembeli. Sebenarnya, bagi sebagian orang menjawab lokasi saat berada di Messenger (Inbox) adalah hal yang lumrah. 

Tetapi ada saja beberapa orang-orang yang tidak jujur (oknum), karena rata-rata jika orang menjawab lokasi misalnya si penjual menjawab rumahnya Boyolali. Pembeli dengan senangnya menjawab “Aku Karanganyar kota mas”. Karena biar bisa dinego harga oleh pembeli karena lokasinya yang jauh. Padahal rumahnya sama-sama di Boyolali. Mungkin itu dosa sebagian pengguna Facebook saat mau melakukan transaksi.

“Cek harga mas” Dikasih Tahu Harga Kemudian Menghilang

Sering kali banyak yang bertanya soal harga, tapi jika sudah diberitahu kemudian menghilang begitu saja. Ini sangat menjengkelkan bagi saya dan beberapa orang, pasalnya kita sudah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun, tidak ada feedback sama sekali. Mungkin ada beberapa alasan, salah satunya uangnya kurang. Sebenarnya kalau semisal uangnya kurang kalau menurut saya tinggal jawab saja “Mas uangnya kurang”. Jadi seolah-olah kita memberikan kejelasan karena kan tadi sudah bertanya.

Itulah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ada ketika kamu masuk grup jual beli yang ada di Facebook. Mungkin nggak keseluruhan warga Facebook di jual beli seperti itu. Tapi saya, yang ikut grup-grup tersebut mengalami dan menemukan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Biodata Penulis:

Ferdyan Rio Putra Mahendra lahir pada tanggal 23 Februari 2006 di Sukoharjo.

© Sepenuhnya. All rights reserved.