Persamaan Islam dan Agama Lain: Sebuah Refleksi tentang Keharmonisan

Mayoritas agama memiliki konsep kehidupan setelah kematian yang mengajarkan bahwa perbuatan manusia di dunia akan menentukan nasibnya di akhirat.

Agama memainkan peran penting dalam membentuk nilai, moral, dan pandangan hidup masyarakat. Meskipun Islam dan agama-agama lain memiliki perbedaan dalam keyakinan, ritual, serta ajaran teologis, terdapat banyak persamaan yang mendasari intisari setiap agama. Persamaan ini menunjukkan bahwa agama, apa pun bentuknya, memiliki tujuan yang mulia: menciptakan harmoni, memberikan makna hidup, dan menuntun manusia menuju kebaikan.

Keyakinan pada Tuhan atau Kekuatan Tertinggi

Sebagian besar agama memiliki keyakinan pada Tuhan atau kekuatan tertinggi sebagai pencipta dan pemelihara kehidupan. Dalam Islam, konsep ini diwujudkan melalui keimanan kepada Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa. Demikian pula, agama Kristen menyembah Tuhan dalam Trinitas, sedangkan agama Hindu mengenal Brahman sebagai kekuatan tertinggi. Keyakinan pada entitas ilahi ini menjadi dasar bagi manusia untuk menjalani hidup dengan rasa syukur dan tanggung jawab.

Persamaan Islam dan Agama Lain

Ajaran tentang Kasih Sayang dan Perdamaian

Kasih sayang merupakan inti dari banyak agama di dunia. Dalam Islam, nilai ini tercermin dalam ajaran rahmatan lil ‘alamin, yaitu Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ajaran ini menyerukan umat Islam untuk berlaku baik kepada sesama manusia tanpa memandang agama, ras, atau latar belakang. Kristen mengajarkan nilai serupa melalui konsep kasih universal, seperti dalam perintah "Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri." Hindu dan Buddha juga menekankan pentingnya welas asih (karuna) sebagai dasar kehidupan yang harmonis.

Pedoman Moral dan Etika

Setiap agama memberikan panduan moral dan etika bagi pemeluknya. Islam, misalnya, mengajarkan prinsip keadilan, kejujuran, dan kerja keras yang tercermin dalam Al-Qur'an dan Hadis. Demikian pula, ajaran agama Kristen memberikan pedoman hidup melalui Sepuluh Perintah Allah. Hindu dan Buddha menekankan dharma sebagai kewajiban moral untuk menjalani hidup yang benar. Semua ini menunjukkan bahwa agama memiliki tujuan yang sama, yaitu membimbing manusia untuk hidup dengan integritas dan menghormati hak orang lain.

Ritual sebagai Bentuk Pengabdian

Meskipun bentuk ritualnya berbeda, tujuan utamanya adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam Islam, ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat adalah bentuk pengabdian kepada Allah. Di sisi lain, agama-agama seperti Hindu dan Kristen memiliki doa, puasa, atau persembahan sebagai sarana untuk memperkuat hubungan dengan Tuhan. Ritual ini mengajarkan manusia untuk bersikap rendah hati dan berserah diri kepada yang Maha Kuasa.

Kehidupan Setelah Kematian

Mayoritas agama memiliki konsep kehidupan setelah kematian yang mengajarkan bahwa perbuatan manusia di dunia akan menentukan nasibnya di akhirat. Dalam Islam, kepercayaan kepada surga dan neraka memberikan dorongan kepada umatnya untuk berbuat baik. Kristen memiliki pandangan serupa tentang kehidupan kekal di surga bagi mereka yang hidup sesuai ajaran Kristus. Hindu dan Buddha juga mengenal konsep reinkarnasi, di mana perbuatan seseorang di kehidupan ini akan memengaruhi kehidupannya di masa depan.

Pentingnya Kehidupan Sosial yang Harmonis

Islam menekankan pentingnya ukhuwah atau persaudaraan, baik di antara sesama Muslim maupun dengan umat lainnya. Prinsip ini sejalan dengan ajaran Kristen tentang cinta kasih, ajaran Hindu tentang vasudhaiva kutumbakam (dunia sebagai satu keluarga), dan ajaran Buddha tentang hidup tanpa kekerasan (ahimsa). Semua agama mendorong manusia untuk hidup berdampingan secara damai, saling menghormati, dan bekerja sama demi kebaikan bersama.

Persamaan antara Islam dan agama-agama lain menunjukkan bahwa pada dasarnya, agama mengajarkan nilai-nilai universal yang membimbing manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan fokus pada persamaan ini, umat beragama dapat membangun jembatan dialog, saling pengertian, dan kerja sama yang harmonis. Dunia yang penuh kedamaian dapat tercipta jika setiap orang melihat bahwa, meskipun berbeda dalam praktik dan keyakinan, setiap agama memiliki tujuan yang sama: menjadikan manusia lebih baik dan menciptakan kehidupan yang damai bagi seluruh umat manusia.

Pipin Izza Fadhilah

Biodata Penulis:

Pipin Izza Fadhilah lahir pada 22 november 2005 di Sukoharjo, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, prodi Pendidikan Kimia.

© Sepenuhnya. All rights reserved.