4 Perguruan Silat Terkuat di Indonesia

Di antara banyaknya perguruan silat, terdapat empat yang dianggap paling kuat dan berpengaruh, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan warisan budaya yang kaya, termasuk dalam seni bela diri. Dalam hal seni Indonesia menjadi salah satu negara yang paling banyak diminati masyarakat dalam Pencak silat. Pencak silat, sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO, memiliki banyak perguruan yang tersebar di seluruh nusantara.

Perguruan Silat Terkuat di Indonesia

Di antara banyaknya perguruan silat, terdapat empat yang dianggap paling kuat dan berpengaruh, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Berikut adalah empat perguruan silat terkuat di Indonesia:

1. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922. Perguruan ini resmi disepakati pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948. PSHT memiliki lebih dari 7 juta anggota yang tersebar di 236 cabang di seluruh Indonesia dan 10 komisariat di luar negeri, termasuk di Malaysia, Belanda, Rusia, dan Jepang. PSHT dikenal dengan ajarannya yang mengutamakan persaudaraan dan kesetiaan hati, serta memiliki banyak prestasi di berbagai kejuaraan pencak silat.

Selain menjadi pencak silat terkuat PSHT juga menjadi Pencak silat yang memiliki anggota terbanyak, Di dalam ajaran PSHT tidak diajarkan untuk membedakan sesama anggota lainnya sehingga bisa terciptanya persaudaraan yang luar biasa. Di dalam PSHT juga mengajarkan nilai kerohanian yang biasanya disebut dengan Keesahan.

2. Perisai Diri

Perisai Diri didirikan oleh R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo pada 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Perguruan ini merupakan salah satu anggota dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan dikenal sebagai Perguruan Historis Pencak Silat karena berjasa dalam pendirian IPSI. Perisai Diri memiliki cabang di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Australia, dan terkenal dengan teknik bela diri yang menggabungkan berbagai aliran pencak silat tradisional.

Di dalam perguruan ini terdapat anggota yang menjadi tentara nasional Indonesia sehingga bisa disebut dengan pencak silat yang terkuat setelah PSHT. Perguruan ini sudah banyak menyebar di seluruh Indonesia terutama di kalangan remaja.

3. Merpati Putih

Merpati Putih, yang berarti “Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening”, didirikan pada 2 April 1936 di Yogyakarta. Perguruan ini mengajarkan teknik bela diri tangan kosong dan merupakan salah satu warisan budaya bangsa.

Merpati Putih memiliki lebih dari 85 cabang di Indonesia dan beberapa cabang di luar negeri. Perguruan ini juga merupakan anggota dari IPSI dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP). Perguruan ini banyak diminati karena di dalamnya tidak hanya memperlajari materi pencak saja tetapi juga diajarkan dengan ajaran kerohanian.

4. Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti

IKSPI Kera Sakti didirikan oleh Totong Kiemdarto pada 15 Januari 1980 di Desa Buduran, Kabupaten Madiun. Perguruan ini dikenal dengan gerakan yang mirip dengan aliran kungfu Tiongkok. IKSPI Kera Sakti memiliki banyak cabang di luar negeri, termasuk di Timor Leste, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan. Perguruan ini rutin melakukan pengesahan anggota setiap empat bulan sekali, baik secara langsung maupun jarak jauh. Perguruan IKSPI Kera Sakti mengambil aliran kera dalam memilih jurusnya sehingga bisa sangat mematikan untuk mengalahkan lawannya.

Selain itu perguruan ini tidak hanya mengajar seni pencak silat saja tetapi juga mengajarkan seni kungfu dah juga mengajarkan kerohanian untuk menjadi bekal ketika sudah sah menjadi anggota perguruan IKSPI.

Keempat perguruan silat ini tidak hanya kuat dalam hal teknik dan ajaran, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam penyebaran dan pengembangan pencak silat di Indonesia dan dunia. Mereka terus melestarikan warisan budaya bangsa dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, sehingga warisan dari jaman dulu tetap ada hingga sampai sekarang.

Biodata Penulis:

Muhammad Zaki Nur Jihan lahir pada tanggal 10 November 2004.

© Sepenuhnya. All rights reserved.